Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BAHAYA SAMPAH LUAR ANGKASA


Astronomi - Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok, terus mengembangkan penelitian luar angkasanya. Namun misi-misi tersebut bukan tanpa resiko. Sampah dari kegiatan eksplorasi luar angkasa macam itu, bisa menjelma menjadi bahaya. 

Berdasarkan pemetaan AstriaGraph, sebuah program penelitan yang dikembangkan ilmuan Amerika Serikat untuk memetakan obejk luar angkasa, termasuk sampah-sampah luar angkasa, saat ini terdapat lebih dari 26.000 objek luar angkasa buatan manusia yang melayang mengelilingi orbit bumi. 

3.500 di antaranya adalah satelit aktif, sedang sisanya adalah sampah luar angkasa. Ukurannya bervariasi, mulai dari sebesar ponsel sampai yang besar seperti stasiun luar angkasa yang sudah tidak terpakai. Dari ribuan sampah tersebut, 200 di antaranya merupakan objek yang sewaktu-waktu bisa meledak. 

Profesor Moriba Jah, Insinyur Kedirgantaraan di Universitas Texas, pimpinan AstriaGraph, menyebut bahwa sebagian sampah seperti roket-roket besar yang telah rusak itu merupakan semacam bom waktu. 

“Suatu saat mereka akan meledak, atau sesuatu menghantam mereka dan mereka akan pecah menjadi ribuan keping”, terang Proffesor yang telah menerbitkan 75 publikasi ilmiah terkait objek-objek luar angkasa buatan manusia. 

Lebih lanjut, Moriba dan koleganya mengingatkan bahwa sampah-sampah tersebut bisa menjadi ancaman serius di masa depan. Sampah-sampah itu bisa jatuh ke bumi apabila bertabrakan. Jika ini terjadi, zat-zat yang dibawa serta ke bumi oleh sampah-sampah itu bisa membahayakan bumi. 

close