Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI

Dalam kehidupan kita, kita sering meniatkan untuk melakukan pengembangan potensi diri atau merubah kondisi lemah menjadi kuat dan luar biasa. Namun sering kali hal itu tidak dapat dilakukan dan berhenti hanya sebatas niat saja, kenapa ? Itu terjadi karena kurangnya keyakinan, kurang antusiasme, kurang fokus, kurang pengetahuan dan kurang kebijaksanaan.
Jika kita merasa selalu dirundung kesulitan, berarti kita harus memiliki kesadaranyang harus kita munculkan bahwa ” kemampuan” kita  tidak meningkat atau berkembang.  Dengan kemampuan yang tetap atau malah menurun, maka hidup kita akan selalu sulit. Ada lima kekuatan yang bisa kita gunakan untuk mengembangkan potensi diri.
Pertama, yaitu  Kekuatan Keyakinan atau The Power of Belief. Mengapa harus dimulai dengan Kekuatan Keyakinan? Keyakinan adalah fondasi untuk melakukan apa saja. Kita baru akan bertindak jika kita sudah merasa yakin mampu melakukan sesuatu. Jika tidak yakin maka upaya yang kita lakukan akan dikerjakan dengan setengah hati tanpa kesungguhan maka hasilnya pasti tidak pernah maksimal atau kegagalan. Yakin yang dimaksud di sini adalah yakin yang berlandaskan kebijaksanaan dan akal sehat, dan tidak asal “yakin”  Mengapa harus dilandasi kebijaksanaan ?

Ya, karena yakin ini sebenarnya ada tiga macam. Pertama, yakin yang hanya bermain di level kognisi atau pikiran sadar. Kedua, yakin yang bermain pada level afeksi atau pikiran bawah sadar. Ada lagi yakin yang tipe ketiga yaitu yakin yang “nekat ” alias “ngawur”. Yakin tipe ini adalah yakin yang berlebihan atau overconfident tapi tidak ekologis, tanpa mempertimbangkan kondisi riil yang sedang ia alami, untuk bisa sukses.
Saya menjadi Pengusaha , Trainer, Motivator , Teraphyst  berdiri di atas keyakinan saya . Ketika saya YAKIN profesi saya itu bermanfaat bagi kehidupan diri saya maupun orang lain , Saya akan tetap memiliki daya tahan dan mengembangkan profesi saya itu menjadi lebih bermanfaat dan menjadi lebih baik. Tanpa keyakinan sulit bagi saya untuk menjalani profesi saya itu.

Kedua adalah  Kekuatan Semangat, untuk mengembangkan potensi diri adalah dengan Kekuatan Semangat atau The Power of Enthusiasm. Tindakan yang dilandasi dengan sebuah keyakinan yang teguh, bahwa kita pasti bisa berhasil, maka akan dilakukan dengan penuh semangat. Semangat ini sebenarnya adalah motivasi internal atau dorongan bertindak yang berasal dari dalam diri kita. Kekuatan Semangat ini yang membuat seseorang akan terus mencoba walaupun telah gagal berkali-kali. Kekuatan Semangat ini yang mendasari peribahasa “Tidak ada yang namanya kegagalan. Yang ada hanyalah hasil yang belum sesuai yang kita inginkan”.
Kekuatan Semangat ini yang menjadi pendorong Thomas Edison untuk terus mencoba walaupun ia telah berkali-kali “belum berhasil” menemukan bahan yang sesuai untuk membuat bola lampu listrik. Kekuatan Semangat ini pula yang mendorong Harland Sanders untuk terus menawarkan resep ayam gorengnya yang istimewa Kentucky Fried Chicken, walaupun ia telah ditolak berkali-kali.  “Winners never quit. Quitters never win”, “Tidak penting berapa kali anda jatuh, yang penting adalah berapa kali anda bangkit setelah anda jatuh.”
Ketiga adalah Kekuatan Fokus atau The Power of Focus. Fokus berarti kita hanya melakukan hal-hal yang memang berhubungan dengan target yang ingin kita capai. Pikiran kita menjadi sangat tajam, terpusat, seperti sinar laser yang siap untuk menembus berbagai penghalang. Dengan Kekuatan Fokus maka kita akan punya komitmen , sehingga kita tidak akan membiarkan berbagai rintangan membuat pikiran atau upaya kita menyimpang dari tujuan semula.  Saat Kekuatan Fokus bekerja kita akan sangat memperhatikan hal-hal detil dalam upaya mencapai keberhasilan. Kekuatan Fokus ini yang mendorong kita untuk menghasilkan karya agung.
Keempat adalah Kekuatan Kedamaian Pikiran atau The Power of Peace of Mind. Kekuatan keempat ini sangat penting diperhatikan karena ini merupakan barometer untuk menentukan apakah keyakinan kita terhadap sesuatu itu ekologis atau tidak.  Saat kita yakin, semangat, dan fokus melakukan sesuatu maka kita perlu memeriksa apakah kita merasakan ketenangan baik di pikiran maupun di hati. Jika jawabannya “Tidak” maka kita perlu memeriksa ulang keyakinan kita.
Kita perlu memeriksa apakah keyakinan kita itu sudah benar-benar yakin ataukah lebih karena dorong emosi tertentu, misalnya emosi takut atau keserakahan. Bila keyakinan kita bersifat ekologis, didasari dengan pemikiran yang benar dan kebijaksanaan, maka saat kita bekerja keras dan giat untuk mencapai impian-impian kita, pikiran dan hati kita akan tetap merasa tenang, damai, dan bahagia. Ini adalah satu aspek penting yang jarang sekali diperhatikan oleh kebanyakan orang.
Perasaan tenang, damai, dan bahagia merupakan indikasi bahwa apa yang kita lakukan benar-benar kita yakini akan berhasil. Kita hanya tinggal melakukan kerjanya saja dan sukses sudah pasti akan kita dapatkan. Sukses hanyalah efek samping yang pasti akan terjadi.
Kelima adalah Kekuatan Kebijaksanaan atau The Power of Wisdom. Kekuatan ini sangat penting karena digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap apa yang telah kita lakukan pada empat langkah pertama. Dengan menggunakan kebijaksanaan kita dapat melakukan evaluasi dengan baik, benar,akurat, dan tanpa melibatkan emosi. Jika hasil yang dicapai belum seperti yang kita inginkan maka dengan menggunakan kebijaksanaan kita dapat mengetahui permasalahannya dan dapat meningkatkan ptensi diri kita.
Jika hasilnya sudah seperti yang kita inginkan maka, dengan menggunakan kebijaksanaan, kita dapat mempertahankan dan meningkatkan pencapaian itu. Kebijaksanaan juga digunakan untuk memeriksa keyakinan atau kepercayaan yang menjadi langkah awal tindakan untuk mencapai goal. Dengan bijaksana kita dapat memeriksa keabsahan keyakinan kita. Apakah kita sudah benar-benar yakin secara benar ataukah kita sebenarnya tidak yakin tapi memaksa diri ?
Bila kita dapat menggunakan lima kekuatan tersebut di atas yaitu :  yakin, semangat, fokus, pikiran damai, dan kebijaksanaan, niscaya kita akan dapat mengembangkan potensi diri secara optimal.
close