Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Fakta Lubang Cacing Dan Terowongan Misterius di Luar Angkasa


Astronomi - Istilah "lubang cacing" atau wormhole sudah tak asing lagi di telinga sebagian orang. Objek misterius di angkasa ini dikatakan dapat menjadi sebuah terowongan penghubung dua tempat yang berjauhan.

Perjalanan ke tempat jauh di angkasa yang awalnya memakan waktu lama dapat menjadi lebih cepat dengan lubang cacing. Nah, mau tahu apa saja fakta-fakta seputar lubang cacing ini? Yuk, simak penjelasan di bawah!

1. | Teori asal mula lubang cacing


Pada tahun 1935, dua orang ilmuwan, yaitu Albert Einstein dan Nathan Rosen mengemukakan bahwa ada sebuah objek di angkasa yang dapat menghubungkan dua titik dalam dimensi ruang dan waktu. Mereka menunjukkannya berdasarkan Teori Relativitas Umum. 

Menurut teori keduanya, lubang ini akan menelan materi yang masuk dan "memuntahkannya" di tempat lain yang jauh. Objek ini kemudian mereka beri nama "jembatan Einstein-Rosen". 

2. | Kenapa dinamakan lubang cacing?


Awalnya, terowongan misterius ini dikenal dengan nama jembatan Einstein-Rosen. Namun, pada tahun 1957, seorang ilmuwan bernama Wheeler mencetuskan sebuah nama baru, yaitu lubang cacing. 

Nama ini diambil dari analogi sebuah apel sebagai alam semesta kita dan lubang yang dibuat oleh cacing di apel dianalogikan sebagai "terowongan penghubung". Sebab ketika cacing membuat lubang di satu sisi apel, ia bisa keluar lagi di sisi seberangnya. Sejak saat itu, nama lubang cacing pun digunakan sampai saat ini.

3. | Lubang cacing berbeda dengan lubang hitam


Jika dilihat dari luar, lubang cacing sekilas memang terlihat mirip dengan lubang hitam. Namun, sebenarnya kedua benda langit yang misterius itu sangat berbeda, lho.

Jika ada benda yang jatuh ke dalam lubang hitam, mereka diduga akan terperangkap dan terkoyak-koyak dalam gravitasi yang super kuat. Sementara itu, lubang cacing justru akan menelan benda yang jatuh ke dalamnya dan "memuntahkannya" di sisi lain tanpa merusak apa pun.

4. | Lubang cacing merupakan benda yang tidak stabil


Setelah penelitian bertahun-tahun lamanya, para ilmuwan meyakini bahwa lubang cacing memang ada, tetapi kita tidak akan bisa melewatinya. Ini karena benda tersebut diperkirakan berukuran kecil dan sangat tidak stabil. 

Contohnya, jika ada sebuah pesawat luar angkasa atau astronaut yang mencoba untuk memasukinya, energi positif mereka akan merusak gravitasi lubang cacing. Kemudian, benda tersebut akan segera menutup dan runtuh. Jika terjadi, maka pesawat yang mencoba melewatinya akan terjepit dalam singularitas.

5. | Diperlukan energi negatif yang besar untuk masuk


Berkat adanya Teori Kuantum, kita mendapat harapan untuk menjaga agar lubang cacing tetap stabil, yaitu dengan menggunakan energi antigravitasi atau energi negatif. Jika energi negatif dibawa ke dalam lubang cacing, maka ia akan menahan runtuhan dan menjaga lubang cacing agar tetap terbuka.

Energi negatif yang digunakan harus dalam jumlah yang sangat besar. Menurut perkiraan para ilmuwan, diperlukan energi sebesar energi matahari selama lebih dari 100 juta tahun untuk membuat lubang cacing seukuran jeruk bali. Namun, energi negatif yang ada di alam kita saat ini, jumlahnya sangat sedikit dan sulit untuk melalui lubang cacing.

Nah, itulah tadi fakta-fakta seputar lubang cacing. Meski saat ini keberadaannya masih belum bisa dibuktikan, tapi dengan adanya teori dan beberapa penelitian selama ini, kita bisa sedikit mendapat harapan. Semoga di masa depan nanti kita bisa melihat bukti nyata dari lubang cacing.

close