Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Hasan Al-Hafari Khatam Al-Quran Bersama Jin Setiap Malam Jumat

KompasNusantara - Pada susatu hari di pagi buta setelah malam jumat sebelum fajar terbit, Abu Imran at-Tammar pergi ke masjid al-Hafari. Ternyata setelah sampai di Masjid pintunya masih terkunci. Sementara di dalam sudah ada Hasan al-Hafari duduk sambil berdoa.

Tiba-tiba Abu Imran at-Tammar mendengar suara keramaian dari dalam masjid yang mengaminkan doa khatam Al-Quran Hasan al-Hafari, sementara Hasan al-Hafari dengan khusyu’ terus menerus berdoa.

Dari mana suara keramaian tersebut? Siapakah yang mengaminkan doa Hasan al-Hafari?

Hal ini sebagimana dikisahkan dalam kitab Hilyatul Auliya’ wa Tabaqat al-Asfiya’ karya Abu Nu’aim al-Asfahani. Karena pintu masjid tutup, Abu Imran akhirnya duduk di depan pintu masjid, sambil menunggu Hasan al-Hafari menyelesaikan doa’anya. Setelah Hasan al-Hafari selesai berdoa, beliau langsung mengumandangkan adzan, dan setelah itu baru membukakan pintu masjid.

Setelah pintu masjid di buka, Abu Imran pun masuk, namun di dalamnya ternyata tidak ada siapa=siapa kecuali hanya Hasan al-Hafari, padahal sebelumnya terdengar suara yang begitu ramai dari dalam masjid.

Setelah selesai melaksanakan shalat subuh, Abu Imran pun berkata kepada Hasan al-Hafari, “Wahai Abu Sa’id, Demi Allah aku melihat hal yang menajubkan!” Hasan al-Hafari lalu bertnya, “Apa yang engkau lihat?”

Abu Imran kemudian menjelaskan apa yang dia lihat, dan yang dia dengar. Setelah mendengarkan apa yang telah dia lihat, dan didengar oleh Abu Imran, Hasan al-Hafari lalu berkata, “Mereka adalah para jin, mereka datang dan hadir bersamaku untuk khatam Al-Quran di setiap malam Jumat. Dan setelah itu mereka pergi.”

Hasan bin Abu Ja’far al-Hafari sendiri merupakan satu di antara orang-orang yang ahli ibadah, dan ahli qira’ah. Beliau merupakan sosok yang mempunyai kesungguhan, dan ketekunan dalam beribadah, serta mempunyai keistimewaan bergaul dengan jin mukmin yang ahli ibadah, bahkan khatam Al-Quran setiap malam Jumat.

Kisah diatas adalah salah satu bukti bahwa Allah SWT menciptakan manusia dan jin untuk beribadah kepada-nya, sebgaimana firman Allah SWT dalam Surat adz-Dzariyah ayat 56; “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya menyembah-ku.”

Tentang makhluk yang bernama Jin sendiri, Prof. Quraish Shihab dalam bukunya Jin dalam Al-Quran menjelaskan bahwa jin secara harfiah berarti sesuatu yang tersembunyi. Dari definisi tersebut, menunjukan bahwa jin adalah makhluk halus. Sifat halusnya jin bisa menyerupai manusia secara fisik, namun tidak semua orang bisa melihat jin secara kasat mata kecuali orang-orang tertentu saja yang mempunyai keistimewaan atau karamah yang diberi oleh Allah SWT.

Meskipun jin berbeda dalam hal asal penciptaannya, tetapi dia juga makhluk Allah yang tujuan dari penciptaannya sama dengan  tujuan penciptaan manusia, yaitu tidak lain supaya beribadah kepada Allah SWT. Jadi dalam dunia bangsa jin juga ada yang melakukan shalat, dan syariat-syariat lain yang telah dibawa Nabi Muhammad Saw. Dan hanya beberapa manusia saja yang bisa mengetahui hal tersebut.

SEMOGA BERMANFAAT

Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain dengan cara Menshare dan Tag Sahabatmu di Komentar Postingan ini, semoga mempermudah urusan  di dunia, akhirat dan memberatkan timbangan amal baikmu di Yaumul Mizan.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.(HR. Ahmad)
close