Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Misteri Sumur Barhut yang Digali Jin dan Seburuk-buruknya Air di Dunia


KompasNusantara - Di dunia ini ada beberapa tempat yang masih menyisakan misteri yang hingga hari ini belum ada jawaban yang pasti. Salah satu tempat itu ialah sumur Barhut. Beberapa orang menyebutkan bahwa sumur Bahrut bukan digali oleh manusia, namun digali oleh bangsa jin.

Lokasi sumur ini berada di lembah padang pasir bernama Barhut, Hadramaut, Yaman. Sumur Barhut ini memiliki luas 100 meter persegi dengan kedalaman sekitar 250 meter. Dan konon dibuat oleh bangsa jin. Sumur Barhut sendiri dikatakan sebagai tempat awal munculnya kehancuran dunia, dan menjadi tempat paling tidak bisa ditinggali.

Dalam sebuah hadist dari ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik air di atas permukaan bumi ini adalah air zamzam, karena di dalamnya terdapat zat yang dapat mengenyangkan dan obat dari penyakit. Begitu juga seburuk-buruknya air di atas permukaan bumi adalah air dari sumur Barhut yang terletak di Hadramaut, seperti kumpulan belalang, yang di pagi harinya sumur tersebut memancarkan air kemudian pada sore harinya mengering yang tidak terdapat berkas basah apapun di atasnya”.

Dalam hadist di atas menjelaskan, jika air di sumur Barhut memang tidak bisa digunakan untuk keperluan apapun. Karena kejanggalan dalam sumur tersebut yang mengeluarkan air di pagi hari namun sore hari air dalam sumur tersebut hilang tak berbekas.

Sementara berdasarkan beberapa pengalaman beberapa orang yang pernah berada di sana mengatakan, berada di dekat sumur tersebut akan mencium bau busuk dan tidak mengenakkan.

Sumur ini memiliki kisah.
Dalam kitab Irsyadul Ibad dijelaskan bahwa sumur Barhut dijadikan tempat berkumpulnya ruh orang kafir. Dalam kitab tersebut diterangkan adanya seorang kaya yang akan menunaikan ibadah haji. Saat kepergiannya ke Arafah, ia titipkan uang berjumlah 1.000 Dinar kepada seseorang yang terkenal saleh dan amanah.

Ketika ia pulang dari haji, ia pun bermaksud ingin mengambil kembali uang yang dititipkannya itu. Namun sayangnya, orang saleh tersebut telah meninggal dunia, sedangkan keluarganya tidak ada yang tahu di mana uang itu disimpan.

Si kaya itu pun memutuskan untuk bertanya kepada ulama Makkah.

Oleh mereka, ia disarankan ketika tiba tengah malam agar turun ke tepi Sumur Zamzam dan memanggil nama yang dimaksud. Jika ia ahli surga, maka akan ada jawabannya. Setelah dilakukan, ternyata nihil. Ia pun datang lagi kepada ulama menceritakan hal itu.

Para ulama mengatakan bisa jadi orang itu bukan ahli surga. Lalu mereka menasihatinya agar pergi ke Sumur Barhut yang ada di negeri Yaman. Dikatakan sumur itu adalah tepi jurang neraka. “Di tengah malam, berdirilah di sana dan panggil namanya!” Ia pun pergi ke Yaman dan melaksanakan apa yang dinasihatkan.

Sesampai di sana, ia panggil nama orang yang dimaksud, ternyata ada jawabannya. Setelah ditanyakan, orang yang dikenal saleh itu pun menerangkan uang ia simpan di dalam tanah di samping rumahnya. “Galilah tanah itu, kau akan menemukan uang tersebut,” katanya.

Sikayapun bertanya dengan apa yang mengganggu pikirannya, “Mengapa tuan ada di sini, padahal selama ini kami mengenal tuan sebagai orang saleh?” iapun berkata, “Aku mempunyai seorang saudara perempuan yang fakir. Aku menjauhinya dan tidak menaruh belas kasihan kepadanya.

Maka Allah menghukumku dan merendahkan kedudukanku seperti ini.”

Dalam hal ini sesuai dengan hadist shahih Rasulullah yang berbunyi, “Tidak akan masuk surga orang yang memutus ikatan rahim.” (diriwayatkan oleh Al-Bukhari (5984), Muslim (2556), Abu Dawud (1696), dan At-Tirmidzi (1909) dari Jabir bin Muth’im).

Kisah di atas adalah ganjaran akibat memutuskn tali silaturahim. Meskipun Anda rajin beribadah, maka jika memutuskan dan tidak peduli dengan saudara, maka akan termasuk orang-orang yang kafir.

Menurut warga Hadhramaut, sumur Barhut berada di lembah Barhut, bersebelahan langsung dengan lembah makam Nabi Hud, di Provinsi Hadhramaut, Yaman. Meski bersebelahan, akses jalan menuju sumur ini tidak beraspal, karena para ulama dan habib di Yaman sangat tidak menganjurkankan siapapun berkunjung ke sumur itu.

Semoga bermanfaat

Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain. Semoga mempermudah urusanmu di Dunia Akhirat dan Memberatkan timbangan Amal baikmu di Yaumul Mizan.

Riwayat dari Rasulullulah saw. Mengatakan:

من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).

Kita menghindari kesia-siaan. Penting untuk menyampaikan kebaikan, namun tidak kalah pentingnya juga untuk memperhatikan cara yang baik dalam menyampaikan kebaikan. Kebaikan harus tersampaikan dengan baik, agar pesannya tidak hilang dalam hiruk-pikuk kehidupan.
Wallahu a’lam bis-shawab.

close