Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KISAH SEORANG MURID MENGELUH KEPADA SALAH SATU GURU SUFI


KompasNusantara - Dia berkata, “Wahai Syekh, mengapa saya selalu ditinggalkan dan dikhianati orang-orang yang aku berbuat baik kepada mereka?” Syekh tidak menjawabnya.

Dia bertanya lagi, “Mengapa orang-orang yang aku cintai dan ikhlas terhadap mereka justru meninggalkanku?” Syekh tidak menjawabnya.

Dia bertanya lagi, “Mengapa orang-orang yang aku cintai telah wafat sementara musuh-musuhku masih hidup?” Syekh tidak menjawabnya.

Sang murid mulai menangis dan bertanya lagi, “Mengapa aku merasa sendiri dan asing dalam hidup ini?” Syekh diam saja.

Sang murid bertanya lagi, “Mengapa orang-orang tidak berbaiksangka terhadapku?” Syekh tidak berbicara sedikit pun.

Sang murid bertanya, “Mengapa orang-orang yang aku jujur terhadap mereka justru mendustaiku? Mengapa orang-orang yang aku bersikap lembut terhadap mereka justru bersikap kasar terhadapku?” Syekh tidak berkomentar.

Sang murid mengeluh kembali, “Mengapa tanganku mengulurkan kebaikan sementara tangan orang lain justru mengulurkan keburukan terhadapku? Mengapa mereka membalas cintaku dengan kejahatan?” Dia mulai menangis kembali..

Syekh bangkit dan meletakkan tangannya ke dada sang murid dan berkata, “Saudaraku, aku tidak mengerti mengapa engkau bisa dicintai Allah dengan segala ketentuan-Nya.

Boleh jadi engkau salah satu orang yang Allah singgung dalam firman-Nya, “Merekalah orang-orang yang berbuat baik,” yaitu yang telah mencapai kedudukan orang-orang yang sabar dan berbuat baik.” Ketahuilah saudaraku, sungguh engkau datang kepadaku mengeluhkan betapa cintanya Allah kepadamu.

Sang murid terdiam dan menatap tanah seraya mengucurkan air mata kebahagiaan dan berkata, “Aku mendapat musibah dan engkau menguatkan hatiku.” Hikmah :

Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar [39]: 10)

close