Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Presiden Amerika Serikat Ucapkan Selamat Ramandhan Untuk Muslim Dunia

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden menyampaikan selamat menyambut Ramadhan untuk komunitas Muslim di Amerika dan di seluruh dunia. Dalam ucapannya, presiden mengutip ayat Alquran dan menggunakan kata Arab "Insya Allah".

“Saat banyak orang Amerika mulai berpuasa besok, kami diingatkan betapa sulitnya tahun ini. Dalam pandemi ini, teman dan orang yang dicintai belum bisa berkumpul dalam perayaan, dan terlalu banyak keluarga akan duduk untuk buka puasa dengan orang yang dicintai hilang," kata Presiden dan Ibu Negara dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari situs Gedung Putih, whitehouse.gov.

Orang-orang Muslim menjalankan puasa selama bulan suci Ramadhan setiap hari dari fajar hingga matahari terbenam.

Biden menegaskan pembelaannya atas hak-hak komunitas Muslim seluruh dunia di AS. "Di hari pertama saya sebagai Presiden, saya bangga mengakhiri larangan perjalanan Muslim yang memalukan, dan saya akan terus membela hak asasi manusia di mana pun, termasuk untuk Uighur di China, Rohingya di Burma, dan komunitas Muslim di seluruh dunia," ujarnya.

Lebih lanjut, Biden mengutip ayat 35 surat An-Nur dari kitab suci Alquran tentang Tuhan sebagai pemberi petunjuk. "Allah adalah pemberi cahaya di langit dan bumi, yang membimbing kita keluar dari kegelapan," kata Biden dalam pernyataan itu, yang merupakan terjemahan dari ayat 35 surat An-Nur.

Biden dan Ibu Negara menambahkan bahwa perayaan Gedung Putih yang menandai Ramadhan akan diadakan tahun ini di tengah pandemi virus corona. Mereka juga berharap melakukan hal serupa untuk perayaan Idul Fitri.

"Perayaan Idul Fitri Gedung Putih secara langsung tahun depan, insya Allah," imbuh pernyataan mereka.

Presiden dan Ibu Negara juga mencatat bahwa Muslim Amerika terus menjadi sasaran bullying, fanatisme, dan kejahatan rasial di seluruh negeri.

"Prasangka dan serangan ini salah. Ini tidak bisa diterima. Dan itu harus dihentikan. Tak seorang pun di Amerika boleh hidup dalam ketakutan untuk mengungkapkan keyakinannya," kata mereka.

Presiden Biden berjanji bahwa pemerintahannya akan bekerja tanpa lelah untuk melindungi hak dan keselamatan semua orang.
close