Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Asteroid Berbahaya Diprediksi Akan Melintasi Bumi di Tahun 2023


Astronomi - Sebuah asteroid yang baru diidentifikasi, diprediksi akan melintasi Bumi di tahun 2023 mendatang. Asteroid yang bernama 2022 EA1 dengan lebar 70 meter itu disebut berbahaya, lantaran diduga akan menabrak Bumi tepatnya pada 4 Juli 2023.

Fenomena asteroid menabrak Bumi mengejutkan astronom, dan memicu kekhawatiran akan dampak yang ditimbulkan, sebab asteroid tersebut dinilai sangat berbahaya. 

Para astronom di berbagai observatorium pun langsung melakukan pengamatan lanjutan dengan skala Palermo untuk mengukur risiko dari asteroid yang disebut akan menabrak Bumi itu, berdasarkan kemungkinan dampak dan kekuatannya.

Mereka memperkirakan jika asteroid menabrak Bumi, asteroid 2022 EA1 kemungkinan akan memusnahkan sebuah kota, hingga menyebabkan kehancuran dengan kekuatan yang setara dengan bom nuklir di Hiroshima di Jepang pada akhir Perang Dunia II.

Menanggapi kabar tersebut, Badan Antariksa Eropa (ESA) mengungkapkan bahwa terlalu dini untuk meluncurkan misi pembelokan asteroid untuk menyelamatkan Bumi.

"Pada Januari tahun ini, kami menyadari asteroid dengan peringkat tertinggi pada skala Palermo yang telah kami lihat dalam lebih dari satu dekade, mencapai minus 0,66," ujar astronom di Near-Earth Object Coordination Center ESA, Marco Micheli mengungkapkan asteroid berbahaya yang akan menabrak Bumi.

Seperti dilansir dari Space, Selasa (8/3/2022) Micheli mengungkapkan bahwa dalam hampir 10 tahun terlibat di ESA, dia belum pernah melihat objek yang berisiko seperti itu.

"Pada awalnya saya terkejut ketika mendengar tentang asteroid ini karena sangat jarang (asteroid) memiliki (peringkat) skala Palermo yang begitu tinggi," terang manajer di NEOCC, Luca Conversi.

Berdasarkan perhitungan orbit yang dilakukan tim NEOCC, menunjukkan adanya peningkatan risiko terjadinya tabrakan antara Bumi dengan asteroid berbahaya tersebut. Data lain dari Jet Propulsion Laboratory NASA juga menemukan hal serupa.

Akan tetapi, asteroid 2022 EA1, yang disebut berbahaya dan akan menabrak Bumi tahun 2023 mendatang itu sulit diamati lantaran telah menghilang selama satu pekan yang disebabkan cahaya terang di sekitar Bulan purnama.


Kabar baiknya, ketika asteroid muncul kembali pengamatan baru yang dilakukan astronom mengubah perhitungan awal, dan membuktikan bahwa batuan luar angkasa itu tidak akan menabrak Bumi.

Sebab, objek tersebut akan melintasi jarak aman sekitar 10 juta kilometer dari Bumi.

"Jarak itu lebih dari 20 kali jarak (dari Bumi) ke Bulan," kata ESA dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, asteroid yang berukuran lebih kecil lainnya dilaporkan pernah menghantam Bumi.

Misalnya, di tahun 2013, sebuah meteorit berdiameter 20 meter meledak di dekat permukaan Bumi, mengakibatkan rusaknya 7.200 bangunan dan melukai 1.500 orang di kota Chelyabinsk di Rusia Selatan.

Para ilmuwan pun meyakini, apabila diidentifikasi lebih awal maka asteroid yang berukuran sangat besar dapat dibelokkan untuk mencegah dampak berbahaya di Bumi.

"Seperti biasanya dalam kasus ini, kami mengaktifkan jaringan teleskop global untuk segera mendapatkan lebih banyak pengamatan dan segera mengamati asteroid yang tidak seperti sebelumnya yang pernah dilihat," kata Conversi.

NASA juga telah meluncurkan program eksperimen yang disebut sebagai DART (Double Asteroid Redirection Test) pada November 2021 lalu, yang secara khusus dirancang untuk memverifikasi apakah pembelokan asteroid dapat berhasil.

Misi tersebut dilakukan sebagai cara untuk melindungi Bumi dari ancaman tabrakan dengan objek luar angkasa.
close