Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Ninja Dan Kehidupan Sebenarnya

THE NINJA
KompasNusantara - Ninja berasal dari dari dua kata yaitu nin (忍) dan sha (者) yang masing-masing artinya adalah "tersembunyi" dan "orang", jika digabungkan berarti "orang tersembunyi". Selain itu, juga disebut sebagai Shinobi yang secara harfiah berarti adalah "Seseorang yang bergerak secara rahasia". Bisa dijelaskan bahwa Ninja adalah seorang mata-mata, agen rahasia dan pasukan khusus pada zaman feodal di Jepang yang terkenal sangat terlatih dalam teknik Ninjutsu yang berarti "Seni Pergerakan Senyap". Layaknya seperti Samurai, Ninja juga hidup dalam peraturan yang disebut Ninpo.

Para ahli pengamat Ninjutsu mengatakan bahwa keahlian Ninja bukanlah pembunuhan, melainkan penyusupan. Bisa dikatakan, bahwa keahlian khusus mereka adalah melakukan seni menyusup atau Ninjutsu, dalam bahasa Inggris disebut The Arts of Infiltration, yaitu dalam menyusup dengan suara atau tanpa suara. Yah, bisa dikatakan bahwa Ninja dianggap sebagai pasukan khusus pertama di dunia, karena seni dalam menyusupnya, melakukan misinya di waktu malam, menyerang dengan menggunakan taktik gerilya dan membunuh dengan cara senyapnya, hampir sama dengan sebagaimana pasukan khusus di zaman modern saat ini.

THE NINJA'S SPECIAL TRAINING
Pada saat anak-anak ninja telah dilatih untuk waspada dan dididik dalam kerahasiaan dan tradisi ilmu mereka. Pada umur 5-6 tahun mereka diperkenalkan dengan permainan ketangkasan dan keseimbangan tubuh. Anak-anak disuruh berjalan di atas papan titian yang sangat kecil, mendaki papan yang terjal, dan melompati semak-semak yang berduri. Pada umur 9 tahun mereka dilatih untuk kelenturan otot. Anak-anak berlatih berguling dan meloncat.

Setelah itu anak-anak diajarkan teknik memukul dan menendang pada target jerami yang di ikat. Setelah itu pelatihan meningkat ke seni bela diri tanpa senjata dan setelahnya dasar-dasar menggunakan pedang dan tongkat. Pada masa remaja mereka diajari cara menggunakan senjata khusus. Melempar pisau, penyembunyian senjata, teknik tali, berenang, taktik bawah air, dan teknik menggunakan alam untuk mendapat informasai atau untuk menyembunyikan diri. Waktu mereka dihabiskan dalam ruang tertutup atau bergelantungan di pohon untuk membangun kesabaran, daya tahan, dan stamina. Terdapat pula latihan gerak tanpa suara dan lari jarak jauh. Mereka juga diajarkan teknik melompat dari pohon ke pohon atau atap ke atap.

Pada masa akhir, remaja ninja belajar menjadi aktor dan psikologi melalui tingkah laku mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Mereka mulai mengerti cara bekerja jiwa manusia, menggunakan kelemahan orang lain untuk keuntungan mereka. Mereka juga belajar membuat obat-obatan, mendapatkan jalan masuk rahasia ke dalam sebuah bangunan, cara memanjat dinding, melewati atap, mencuri di bawah rantai, mengikat musuh, cara kabur, dan menggambar peta, rute, petunjuk jalan, serta wajah.

THE ARTS OF NINJUTSU
Beladiri Ninjutsu hanya tendangan, lemparan, patahan, dan serangan. Kemudian dilengkapi dengan teknik pertahanan diri seperti bantingan, berputar dan teknik bantu seperti meloloskan diri, mengendap, dan teknik khusus lainnya. Namun, dalam praktiknya ninja menghindari kontak langsung dengan lawannya, oleh karena itu berbagai alat lempar, lontar, tembak, dan penyamaran lebih sering digunakan.

Berbeda dengan seni beladiri lain, Ninjutsu mengajarkan teknik spionase, sabotase, melumpuhkan lawan, dan menjatuhkan mental lawan. Ilmu tersebut digunakan untuk melindungi keluarga  Ninja mereka. Apa yang dilakukan Ninja memang sulit dimengerti. Pada satu sisi harus bertempur untuk melindungi, di sisi lain Ninja harus mengutamakan kecerdikan saat menggunakan jurus untuk menghadapi lawan. Di sisi lain ajaran Ninpo memberi petunjuk bahwa salah satu tujuan Ninjutsu adalah mengaktifkan indra keenam mereka. Paduan intuisi dan kekuatan fisik pada jangka waktu yang lama memungkinkan para ninja untuk mengaktifkan indra keenamnya. Sehingga dapat mengenal orang lain dengan baik dan mengerti berbagai persoalan dalam berbagai disiplin ilmu.

Di dalam Ninpo terdapat teknik beladiri tangan kosong (Taijutsu), Teknik Pedang (Kenjutsu), Teknik Bahan Peledak & senjata api (Kajutsu), Teknik Hipnotis (Saimonjutsu) & Teknik Ilusi (Genjutsu). Pada aliran Togakure Ryu dikenal adanya latihan olah energi yang disebut Kuji Kiri. Prinsipnya adalah penggabungan antara kekuatan fisik & mental. Penyaluran energi yang tepat dari tenaga Kuji Kiri dapat bersifat menghancurkan, namun di sisi lain jika digunakan untuk olah pikir dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang pelik. Ninjutsu akan sia-sia jika ninja tidak memiliki mental & spiritual yang kuat. Untuk itu ninja harus menguasai Kuji-in, yaitu kekuatan spiritual & mental berdasarkan simbol yang terdapat di telapak tangan yang dipercaya menjadi saluran energi.

THE NINJA'S PHILOSOPHY
Filosofi ninja adalah, "meraih hasil maksimal dengan tenaga minimum". Bisa dijelaskan bahwa muslihat dan taktik lebih sering dilakukan daripada konfrontasi langsung karena Ninja tidak memiliki status kebangsawanan seperti Samurai, sehingga Ninja bebas melakukan apapun untuk mengatasi masalah tanpa terikat oleh nama baik keluarga, kehormatan dan kemuliaan keluarga. Alasanya adalah karena anggota Ninja memang pada umumnya berasal dari golongan kelas rendah seperti petani, pedagang dan pembantu atau budak bagi para Samurai, otomatis mereka akan melakukan apapun tanpa terikat dari berbagai aturan yang ada dalam menjalankan tugas dan misi.
close