WARNA API NERAKA
Neraka dinyalakan selama seribu tahun hingga warnanya menjadi MERAH.
Setelah itu dinyalakan lagi selama seribu tahun hingga warnanya menjadi PUTIH.
Setelah itu dinyalakan lagi selama seribu tahun hingga warnanya menjadi HITAM legam bagaikan malam yang gelap gulita.
Jadi warna api neraka itu bukan merah atau kuning atau jingga atau biru atau kombinasi dari warna-warna ini sebagaimana yang kita lihat pada api dunia, tetapi api neraka itu berwarna HITAM!
Warna hitam adalah gambaran bahwa api neraka itu mencapai puncak suhu yang tertinggi yang tidak bisa dibayangkan oleh manusia.
Demikianlah gambaran warna api neraka sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam sunannya. At-Tirmidzi meriwayatkan:
“Dari Abu Hurairah, dari Nabi ﷺ beliau bersabda, ‘Api neraka dibakar selama seribu tahun hingga warnanya merah. Lalu dinyalakan (lagi) seribu tahun hingga warnanya putih. Lalu dinyalakan (lagi) seribu tahun hingga warnanya hitam. Jadi, neraka itu hitam gelap gulita” (At-Tirmidzi, juz 9 hlm 165)
Sekarang mari kita bayangkan kira-kira seperti apa panasnya neraka itu.
Jika diukur dengan skala celsius, panas yang mencapai warna merah itu baru terwujud pada suhu kira-kira 1500° celcius.
Warna putih dicapai, jika suhu telah mencapai kira-kira 5500° celsius.
Warna biru dicapai, jika suhu telah mencapai kira-kira 9500° celsius.
Lalu kira-kira warna hitam tercapai dengan suhu berapa? Belum ada manusia yang tahu, karena suhu yang bisa diusahakan manusia baru sanggup mencapai warna biru yang dianggap panas paling final di dunia ini.
Bayangkan, untuk melelehkan sebuah besi, suhu yang diperlukan cukup sekitar 1500° celcius saja. Untuk mendidihkan besi, cukup diperlukan suhu 3000° celcius saja. Padahal ini adalah suhu yang membuat warna panas baru di level warna merah menjelang putih.
Lalu bayangkan bagaimana jika yang dibakar itu bukan besi tapi daging, kulit dan tulang manusia, pada api yang warnanya telah menjadi hitam legam. Seperti apa kira-kira jadinya? (disadur dari tulisan Ust. Muafa)
Semoga bermanfaat
Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain. Semoga mempermudah urusanmu di Dunia Akhirat dan Memberatkan timbangan Amal baikmu di Yaumul Mizan.
Riwayat dari Rasulullulah saw. mengatakan:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).
BACA JUGA : Kisah Sahabat Nabi : Karomah Umar bin Khattab R.A