Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab Saling Memperebutkan 1 Ruh


KompasNusantara - Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab Saling Memperebutkan 1 Ruh

Manusia tidak tahu apakah akhir hidupnya dalam keadaan baik atau sebaliknya. Meskipun selama hidupnya penuh kemaksiatan, bukan tak mungkin saat wafat dalam keadaan baik.

Dikutip dari buku" Kisah Teladan Dalam Hadist" karya Abu Ishaq Al-Huwaini dikutip pada Senin (26/12/2020) menjelaskan sebuah kisah dalam Hadis shahih HR Bukhari-Muslim.

Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudria, bahwasannya Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) pernah bercerita:

Dahulu pernah ada seseorang sebelum kalian yang pernah membunuh 99 jiwa. Lalu dia mencari orang yang paling alim di muka bumi, lantas dirinya ditunjukan kepada seorang rahib (ahli ibadah).

Dia pun mendatanginya, lalu dia menceritakan kepadanya, bahwa dirinya pernah membunuh 99 jiwa, apakah masih ada pintu tobat ?

Rahib tersebut spontan menjawab, "Tidak ada tobat bagimu." Lalu rahib tersebut pun dibunuhnya, sehingga genap menjadi 100 jiwa yang telah dia bunuh.

Kemudian laki-laki itu mencari orang lain lagi yang paling banyak ilmunya. Lalu ditunjukan kepadanya seorang alim yang mempunyai ilmu yang banyak. Kepada orang alim tersebut, laki-laki itu berkata; "Saya telah membunuh 100 orang dan apakah tobat saya akan diterima?"

Orang alim itu menjawab; "Ya. Tidak ada penghalang antara tobatmu dan dirimu. Pergilah ke daerah ini, karena di sana banyak orang yang beribadah kepada Allah. Setelah itu, beribadahlah kamu kepada Allah bersama mereka dan janganlah kamu kembali ke daerahmu, karena daerahmu itu termasuk lingkungan yang buruk.

Maka berangkatlah laki-laki itu ke daerah yang telah ditunjukan tersebut. Di tengah perjalanan menuju ke sana laki-laki itu meninggal dunia. Lalu Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab saling berbantahan.

Malaikat Rahmat berkata: 'Orang laki-laki ini telah berniat pergi ke suatu wilayah untuk bertobat dan beribadah kepada Allah Subhana Wata'ala (SWT) dengan sepenuh hati.' Malaikat Azab membantah; Tetapi, bukankah dia belum berbuat baik sama sekali.

Akhirnya datanglah seorang malaikat yang berwujud manusia menemui kedua malaikat yang sedang berbantahan itu. Maka keduanya meminta keputusan kepada malaikat yang berwujud manusia dengan cara yang terbaik. Malaikat tersebut mengatakan, "Ukurlah jarak antara kedua negeri tersebut, mana jarak keduanya yang paling dekat dengannya, maka itu untuknya".

Para malaikat tersebut mengukur dan mendapati bahwa dirinya sudah dekat dengan dengan negeri yang menjadi tujuannya sehingga ruhnya dibawa oleh Malaikat Rahmat. (Hadis shahih HR Bukhari-Muslim).

Semoga bermanfaat

Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain. Sekecil apapun perbuatan baik yang dilakukan, akan mendapat balasan.
close