Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Nabi Muhammad Memanggil Pohon Kurma dan Pohon Tsamroh


KompasNusantara - Suatu saat Nabi Muhammad pernah ditantang oleh orang Arab Badui untuk membuktikan kenabiannya.  Kisah ini termaktub dalam Kitab Al-Mustadrak karya Imam Hakim dan dicatat sebagai hadits shohih.

Kisah ini juga seringkali disampaikan oleh Pengasuh Ponpes Al-Inshof Karanganyar Solo, KH. Abdullah Saad pada ceramahnya di beberapa kesempatan. Berikut ini percakapan antara Badui dan Nabi Muhammad sebagaimana diceritakan KH. Abdullah Saad.

“Wahai Muhammad, bagaimana caranya supaya aku percaya jikalau engkau adalah Nabi yang diutus oleh Allah?” kata Badui.

“Wahai Badui, kemarilah. Apakah kau melihat kurma yang ada di pohon itu?” kata Rasul sembari menunjuk kurma yang masih menempel di pohonnya.

“Iya, aku melihatnya,” jawab Badui.

“Apakah jika aku memanggil kurma-kurma itu ke hadapanku engkau akan langsung beriman?” Rasul bertanya lagi kepada Badui tersebut.

“Iya, saya akan bersaksi,” jawab Badui lagi.

Kemudian, Rasul pun melambaikan tangannya yang mulia itu sebagai isyarat penggilan (dalam bahasa jawa biasa disebut Ngawe-awe). Seketika itu pula kurma-kurma yang menempel di pohon itu rontok dan berjalan menuju Rasulullah.

Badui yang melihat itu terkagum. Tetapi tidak berhenti di situ. Untuk lebih meyakinkan lagi, Rasulullah kemudian memerintahkan kurma-kurma tersebut untuk kembali ke tempat semula.

“Irji’ (kembalilah),” kata Rasul kepada kurma-kurma itu. Maka, kembalilah kurma-kurma tersebut ke pohon dan menempel di dahannya sebagaimana sebelumnya.

“Hebat sekali. Ini tidak mungkin ada kalau bukan dari orang khusus,” ujar Badui yang langsung diikuti pernyataan syahadat untuk masuk Islam dan menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.

Kisah lain yang hampir serupa terjadi tatkala Rasulullah sedang dalam perjalanan di gurun lalu bertemu dengan seorang Badui lain. Namun bukan lagi kurma yang dipanggil melainkan pohon Tsamroh (Syajaratu Tsamroh). Bermula dari percakapan yang hampir sama, Rasul pun kemudian berkata,

“Apakah kau melihat Pohon Tsamroh di seberang itu? Ke sana lah, katakan pada pohon itu bahwa aku memanggilnya,” pesan Rasul kepada Badui tersebut.

Lalu, Badui pun menuruti permintaan Nabi dan menyampaikan kepada Pohon Tsamroh tentang pesan Nabi itu. Pohon Tsamroh yang semula tenang itu pun bergerak. Ia mencerabut akarnya dari tanah gurun dan kemudian berjalan ke arah Rasulullah.

Sesampainya di hadapan Rasul, pohon tersebut bersuara “Asyhadu anlaa ilaha Illallah wa asyhadu annaka Rasulallah”. Seketika itu pula Badui yang mendengarnya langsung ikut bersyahadat dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW.

close