Kisah Seorang Raja Sombong Berjumpa Dengan Malaikat Maut
KompasNusantara - Wahab bin Munabbah pernah bercerita seorang raja berniat mengadakan perjalanan menuju suatu negeri. Dia memerintahkan pengawa untuk mengambilkan baju kebesaran. Berkali-kali dia memilih baju itu hingga akhirnya mengenakan baju yang dikira cocok.
Setelah itu, ia perintahkan menyediakan kendaraan, binatang tunggang yang ideal. Saat itulah iblis datang dan meniupkan hawa nafsu sehingga ia berubah menjadi merasa tinggi dan arogan.
Setelah itu, sang raja berjalan diiringi para pengawa. Ia melihat orang-orang dengan pandangan merendahkan. Tetiba datang seseorang yang berpakaian lusuh mengucapkan salam kepada sang raja. Salam itu tidak dijawab sang raja. Ia malah memerintahkan anak buahnya untuk segera bergerak.
"Ayo semua berangkat, aku ada urusan besar," perintah sang raja.
Orang itu berkata,"aku membawa sesuatu untukmu hak raja."
"Tunggu sajalah, sampai aku kembali," jawab raja.
"Tidak bisa aku butuh seseorang," kata pria lusuh tersebut.
"Masalah apa itu," tanya raja.
"Ini persoalan rahasia," kata lelaki itu.
"Aku malaikat maut," katanya lagi.
Maka berubahlah raut wajah sang raja. Wajahnya pucat pasi, lidahnya kelu.
"Tinggalkan aku sampai aku kembali kepada keluargaku dan melaksanakan kewajibanku serta menitipkan mereka," kata raja.
"Tidak demi Allah, engkau tidak dapat melihat keluargamu untuk selamanya," kata Malaikat Maut sambil mencabut nyawa sang raja hingga ia jatuh tersungkur.
Lalu pria lusuh tersebut mendatangi hamba yang beriman sembali mengucapkan salam. "Aku ingin bertemu denganmu untuk menyampaikan satu rahasia," kata pria lusuh tersebut.
"Ayo kemarilah," jawab orang Mukmin itu.
"Aku adalah malaikat maut," kata pria lusuh itu.
"Wahai selamat bertemu mahluk Tuhan yang telah lama tidak kelihatan. Demi Allah tidak ada satu mahlukpun yang telah lama tak kellihatan dan aku senang berjumpa dengannya selain dirimu," kata orang mukmin itu.
"Rampungkan dulu urusanmu," kata Malaikat Maut.
"Tidak ada urusan yang lebih aku senangi darpada bertemu dengan Allah Rabbul Izzat," kata Mukmin.
"Sekarang pilihlah apa yang kamu sukai saat aku mencabut nyawamu," kata Malaikat.
"Biarkan aku berwudhu dan sholat. Cabutlah rohku saat aku sedang sujud," kata Mukmin itu berharap.
Akhirnya malaikat maut itu mencabut nyawanya ketika ia sedang bersujud kepada Allah.