Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Baginda Rasulullah SAW Dan Para Sahabat Memperlakukan Para Tahanan Perang


Ibnu Ishaq menuturkan bahwa ia mendapatkan informasi dari Nubaih ibn Wahb, saudara Bani Abd al-Dar, “Ketika para tawanan perang datang, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyerahkan mereka kepada para sahabat lalu memecahnya menjadi beberapa kelompok.”

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata, “Berbuat baiklah kalian kepada para tawanan ini!”

Abu Aziz ibn Umair, saudara kandung Mush’ab ibn Umair, termasuk dari tawanan tersebut.

Abu Aziz kemudian bercerita, “Saudaraku, Mush’ab ibn Umair, lewat di hadapanku bersama dengan seorang Anshar yang menawanku. Seketika Mush’ab berkata, ‘Pegang ia erat-erat! Ibunya punya banyak harta, mudah-mudahan ia menebusnya darimu dengan segera.’

'Saudaraku, begitukah sikapmu terhadapku?’ ujarku.

Mush’ab kemudian menjawab, ‘Ia yang saudaraku, bukan kamu’.”

Abu Aziz melanjutkan, “Aku bersama sejumlah orang Anshar saat mereka datang dari Perang Badar. Bila menghadirkan makan siang dan makan malam, mereka memberiku roti sementara mereka sendiri hanya memakan kurma. Ini dilakukan karena pesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam memperlakukan kami sebagai tawanan. Ketika tangan mereka memegang roti, mereka memberikannya padaku. Karena itu, aku merasa malu dan mengembalikan roti itu kepada salah seorang dari mereka. Namun ia tetap mengembalikannya lagi padaku.”

Wallahu a'lam.

Sumber : Nabi Muhammad di Hati Sahabat-Walid al-A’zhami
close