Kisah Imam Hasan Al Basri dan Seorang Budak
Imam Hasan Al Basri adalah seseorang yang ucapannya sama dengan perbuatannya, perbuatannya sama dengan ucapannya.
Dikisahkan dalam kitab Anisul Mukminin. Suatu Ketika Imam Hasan Al Basri ini kedatangan tamu seorang budak. Budak itu datang kepada Imam Hasan Al Basri seraya berkata:
"Yaa Syekh.... engkau ini seseorang yang ucapannya didengar oleh penduduk Madinah, tolong besok di hari Jum'at ketika engkau berkhutbah bawakanlah tentang keutamaan seseorang yang memerdekakan budak, karena saya ini sudah tidak kuasa hidup ditangan majikan saya, majikan saya ini tiap hari menyiksa saya, menganiaya saya, tolong bawakan tentang keutamaan seseorang yang memerdekakan budak. saya berharap majikan saya hadir di sholat Jum'at dimana engkau berkhutbah, dan setelah mendengar khutbah dari engkau, dia memerdekakan saya."
Imam Hasan Al Basri dikenal sebagai seorang yang khasyyah takutnya kepada Allah SWT yang luar biasa. Seorang yang Ikhlash sehingga nasehat-nasehat yang datang dari Imam Hasan Al Basri dapat mudah diterima. Dan mampu memengaruhi hati manusia sehingga dapat menjadikan semakin cinta dan takut kepada Allah.
Datang Di hari Jum'at pertama, ternyata imam Hasan Al Basri berkhutbah tentang yang lain, bukan tentang kemuliaan seseorang yang memerdekakan budak.
Datang Jumat berikutnya, isi khutbah nya masih tetap materi yang lain, hingga Jumat berikutnya baru Imam Hasan Al Basri menerangkan tentang keutamaan seseorang yang memerdekakan budak.
Majikannya si budak ketika mendengar ceramah Imam Hasan Al Basri, pulang kerumah langsung memerdekakan budaknya.
Setelah di merdekakan budak ini pergi ke rumah Imam Hasan Al Basri, bukan untuk berterima kasih, melainkan budak ini protes kepada Imam Hasan Al Basri:
"Yaa Syekh...kenapa engkau tidak berkhutbah tentang keutamaan memerdekakan budak di 3 Minggu yang lalu, dimana waktu itu saya minta kepada engkau. Engkau malah menunda sampai 3 Minggu berikutnya sehingga saya harus bersabar menerima siksaan dan penganiayaan dari majikan saya selama 3 Minggu, kenapa engkau tidak bergegas menyampaikannya."
Maka Imam Hasan Al Basri menjawab: "karena di 3 Minggu yang lalu saya belum punya cukup uang untuk membeli budak, karena saya tidak mau menasehati seseorang sebelum saya melakukan mengamalkan perbuatan tersebut terlebih dahulu, maka saya kumpulkan uang yang cukup untuk membeli seorang budak lalu saya merdekakan budak tersebut barulah saya berkhutbah tentang keutamaan memerdekakan budak."
Sumber: Habib Ahmad bin Muhammad Al Habsyi Solo