AWAL MULA SAYYIDINA UMAR BERGELAR AMIRUL MUKMININ
KompasNusantara - Abu Bakar bin Sulaiman berkata, “Asy-Syifa’ (seorang perempuan muhajirat) berkata bahwa setiap kali menulis surat, Abu Bakar memulainya dengan kalimat: ‘Dari Khalifah Rasulullah’ sedangkan Umar mengawali dengan, ‘Dari Khalifah Khalifah Rasulullah’.
Hingga suatu hari Umar menulis surat kepada pejabatnya di Irak, meminta dikirimi dua orang yang bisa memberinya informasi tentang Irak dan masyarakatnya. Pejabat itu mengutus Lubaid bin Rabi’ah dan Adi bin Hatim. Keduanya segera berangkat ke Madinah lalu masuk ke Masjid Nabawi. Mereka berjumpa dengan Amr bin Ash dan berkata: ‘Bantulah kami untuk minta izin kepada Umar sampai kami bisa bertemu dengan Amirul Mukminin’.
Amr bin Ash berkata: ‘Demi Allah, gelar yang kalian sebutkan sangat cocok untuk Umar’.
Amr kemudian masuk menemui Umar dan menyapa: ‘Assalamu’alaika ya Amirul Mu’minin’.
Umar bertanya heran: ‘Apa yang terlintas di benakmu soal gelar ini? Beritahu aku, mengapa engkau terdorong untuk memanggilku dengan gelar tadi’.
Amr bin Ash memberitahukan kejadiannya lalu berkata: ‘Engkau adalah Amir (pemimpin), sedangkan kami adalah kaum Mukminin’. (Jadi Amirul Mukminin)
Sejak saat itu, surat-surat yang dikirimkan Umar bin menggunakan gelar tersebut.”
Imam an-Nawawi berkata bahwa gelar amirul mukminin diberikan oleh Adi bin Hatim dan Lubaid bin Rabi’ah tatkala keduanya menemui Umar sebagai utusan dari Irak.
Ada yang berpendapat bahwa gelar itu diberikan pertama kali oleh Mughirah bin Syu’bah. Ada pula yang mengatakan bahwa Umar pernah berkata di depan kaum Mukminin, “Kalian adalah kaum Mukminin dan aku adalah amir kalian.” Setelah itu, ia dipanggil dengan sebutan Amirul Mukminin. Sebelumnya, ia disebut Khalifah Khalifah Rasulullah.
lbnu Asakir meriwayatkan dari Mu’awiyah bin Qurrah, ia berkata bahwa ketika Abu Bakar pada masa pemerintahannya menulis surat, di awal surat akan tertulis: “Dari Khalifah Rasulullah.” Tatkala Umar menjadi khalifah, sekretarisnya mengawali surat-surat yang dikirimkannya dengan: “Dari Khalifah Khalifah Rasulullah.” Umar lalu berkomentar, “Ini terlalu panjang.”
Orang-orang membantah, “Tidak. Kami telah menjadikanmu sebagai amir (pemimpin) kami, jadi engkau adalah amir kami.”
Umar berkata, “Ya, kalian adalah kaum Mukminin, sedangkan aku adalah amir kalian.” Setelah itu, ditulislah “Amirul Mukminin.”
Sumber : Tarikh Khulafa, Imam as-Suyuthi
Semoga bermanfaat
Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain. Semoga mempermudah urusanmu di Dunia Akhirat dan Memberatkan timbangan Amal baikmu di Yaumul Mizan.
Riwayat dari Rasulullulah Saw. mengatakan:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).
Kita menghindari kesia-siaan. Penting untuk menyampaikan kebaikan, namun tidak kalah pentingnya juga untuk memperhatikan cara yang baik dalam menyampaikan kebaikan. Kebaikan harus tersampaikan dengan baik, agar pesannya tidak hilang dalam hiruk-pikuk kehidupan.
Wallahu a’lam bis-shawab.