Kisah Abu Mi'laq Ditolong Malaikat Penjaga Langit Keempat
KompasNusantara - Kisah Abu Mi'laq Sahabat Nabi Yang Ditolong Malaikat Penjaga Langit Keempat.
Sahabat Nabi Muhammad SAW dari kalangan Anshar pernah ditolong oleh malaikat penghuni langit keempat. Sebelumnya dia akan dibunuh oleh perampok, kemudian ia meminta pertolongan kepada Allah SWT..
Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Ibnu Abid Dun-ya menyebutkan dalam 'al-Mujabin fid Dua' dari al-Hasan, dari (Anas bin Malik), ia berkata, "Ada salah seorang Sahabat Nabi dari kalangan Anshar yang diberi kunyah atau julukan Abu Mi'laq.
Dia dikenal sebagai orang yang rajin beribadah dan wara, sekaligus sebagai pedagang yang berniaga dengan harta pribadinya, maupun harta orang lain di berbagai tempat. Suatu kali ia bertemu seorang perampok bersenjata di tengah perjalanannya.
"Letakkan barang-barang yang kamu bawa! Sungguh aku akan membunuhmu! kata perampok.
"Mengapa Anda menginginkan darahku? Urusanmu hanyalah hartaku," jawab Abu Mi’laq.
"Aku menginginkan harta dan darahmu!" gertak perampok itu.
"Jika Anda tetap ingin membunuhku, maka izinkanlah aku shalat empat rakaat terlebih dahulu," kata Abu Mi'laq.
"Shalatlah sesuai dengan keinginanmu," seru perampok tadi.
Abu Mi'laq lalu berwudhu dan shalat empat rakaat. Di antara doa yang ia panjatkan di akhir sujud adalah: "Wahai Yang Maha Pengasih, Wahai Pemilik Arsy yang Mulia, Wahai Yang Mahakuasa untuk berbuat apa yang Dia kehendaki, aku memohon kepada-Mu dengan keperkasaan-Mu yang tidak dapat dijangkau, dengan kerajaan-Mu yang tidak mungkin diraih, dengan cahaya-Mu yang memenuhi tiap sudut Arsy-Mu, lindungilah hamba dari kejahatan perampok ini. Wahai Yang Maha Penolong, tolong aku. Wahai Yang Maha Penolong, tolong aku.’
Ia mengulanginya sebanyak tiga kali. Tiba-tiba, datanglah seorang penunggang kuda dengan membawa sebilah tombak pendek di tangannya. Ia meletakkan tombak tersebut di antara kedua telinga kudanya. Dan saat perampok tadi melihatnya, ternyata penunggang kuda itu melaju ke arahnya lalu menikam dan membunuhnya. Lalu, ia menghampiri Abu Mi'laq seraya menyapa: "Berdirilah".
"Ayah ibuku sebagai tebusanmu, siapakah Anda? Hari ini Allah telah menolongku dengan perantaramu" tanya Abu Mi'laq.
Penunggang kuda memberitahu: "Aku adalah Malaikat penghuni langit keempat. Ketika engkau mengucapkan doa yang pertama, aku mendengar suara gemerincing di pintu-pintu langit. Ketika engkau mengucapkan doa yang kedua, aku mendengar suara bising pada penduduk langit. Lalu engkau mengucapkan doa yang ketiga, hingga dikatakan kepadaku" 'Ini adalah doa orang yang ditimpa bencana'. Selanjutnya, aku meminta kepada Allah supaya menyerahkan urusan pembunuhan perampok tadi kepadaku".
Al-Hasan berkata, "Barang siapa yang berwudhu lalu mengerjakan shalat empat rakaat dan berdoa dengan doa tadi maka doanya akan dikabulkan, baik dia sedang ditimpa bencana atau tidak".
Semoga bermanfaat
Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain. Semoga mempermudah urusanmu di Dunia Akhirat dan Memberatkan timbangan Amal baikmu di Yaumul Mizan.
Riwayat dari Rasulullulah saw. mengatakan:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).
Kita menghindari kesia-siaan. Penting untuk menyampaikan kebaikan, namun tidak kalah pentingnya juga untuk memperhatikan cara yang baik dalam menyampaikan kebaikan. Kebaikan harus tersampaikan dengan baik, agar pesannya tidak hilang dalam hiruk-pikuk kehidupan.
Wallahu a’lam bis-shawab.