Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KRI PASOPATI (410) Kapal Selam Yang Menjadi Saksi Operasi Trikora


KompasNusantara - Buat yang ngikutin berita tentang militer, pasti tahu mengenai kerja sama pembangunan 4 kapal selam antara korea selatan dan Indonesia. Namun kali ini mimin bukan mau membahas kapal selam yang baru bakal dibangun ini. Mimin kali ini akan membahas tentang KRI Pasopati, salah satu kapal selam pertama yang dimiliki Indonesia pasca kemerdekaan.

KRI Pasopati awalnya bernama S290 dan merupakan kapal selam buatan Uni Soviet yang dikembangkan dari U-Boat versi XXI milik Jerman. Sewaktu masih dibawah Uni Soviet KRI Pasopati atau S290 adalah bagian dari kapal selam kelas Whiskey dan memiliki tugas untuk berpatroli di lautan pasifik dan berpangkalan di kota Vladivostok.

Kapal ini kemudian dibeli oleh Indonesia pada tahun 1962 demi persiapan Operasi Trikora.

Sebagai senjata utama, KRI Pasopati yang bernomer 401 ini memiliki 6 tabung torpedo ukuran 533mm dan mampu membawa hingga 12 torpedo atau 22 buah ranjau. Ia memiliki bobot sekitar 1050 ton dengan panjang 76m dan lebar 6m. Untuk sumber tenaganya, ia menggunakan mesin disel elektrik dan mampu menyelam hingga 300 meter dibawah air. Agar kapal selam ini dapat beroperasi maksimal, dibutuhkan 63 kru kapal dan sudah termasuk komandannya.


KRI Pasopati kemudian mulai bertugas di Indonesia pada tahun 1962 setelah beberapa kru-nya dilatih langsung oleh Uni Soviet. Setelah operasi Trikora selesai, KRI Pasopati baru terjun lagi kedalam pertempuran setelah hubungan antara Indonesia dan Timor Timur (sekarang Timor Leste) memanas karena ingin melepaskan diri dari Indonesia.

KRI Pasopati kemudian dipensiunkan pada tahun 1989, setelah 27 tahun melayani Indonesia. Pada tahun 1996 KRI Pasopati diputuskan untuk dipotong menjadi bagian kecil dan kemudian diangkut ke darat. Pada 1998, potongan tersebut disatukan kembali dan dijadikan sebuah monument di kota pahlawan, Surabaya. Hingga saat ini monument kapal selam KRI Pasopati di buka untuk umum dan dijadikan sebagai objek wisata. Monumen kapal selam ini disebut juga sebagai monumen kapal selam terbesar di Asia Tenggara.
close