Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SEJARAH MELETUSNYA GUNUNG KRAKATAU 1883


KompasNusantara - Pada hari ini, 26 Agustus 1883 tepatnya 137 Tahun yang lalu, Sebuah kompleks pegunungan yang terletak di Selat Sunda dan dikenal dengan Gunung Krakatau, Meletus dan membunuh sekitar 36.000+ penduduk di sekitar pantai serta meninggalkan beberapa dampak besar selama beberapa hari, membuatnya menjadi salah satu bencana gunung berapi terburuk dalam sejarah umat manusia.

Letusan tersebut mengeluarkan batu, abu, debu, dan puing-puing hingga ke atmosfer, menggelapkan langit dan menghasilkan warna matahari terbenam yang cerah serta efek spektakuler lainnya di seluruh dunia. Letusan ini juga mempengaruhi kondisi cuaca global hingga beberapa tahun kedepan.

Walaupun nampaknya Pulau Krakatau nampaknya tidak berpenghuni, namun dampak yang dihasilkan sangatlah dahsyat, letusannya memicu serangkaian gempa yang menghasilkan tsunami, atau gelombang laut seismik, yang tercatat hingga ke Amerika Selatan dan Hawaii. Gelombang terbesar, yang mencapai ketinggian 120 kaki (37 meter) menghantam kota-kota pesisir terdekat di pulau Jawa dan Sumatera.

Pada awal 1928, sebuah kerucut baru muncul di atas permukaan laut, dan tumbuh menjadi pulau kecil dalam waktu setahun. Fenomena ini menggambarkan bahwa Krakatau masih ingin menunjukan eksistensinya di dunia dan saat ini pulau tersebut disebut sebagai Anak Krakatau yang tertidur, walaupun terkadang masih menunjukan aktifitasnya.

Menurutmu, apakah Anak Krakatau akan mewarisi dampak yang besar seperti sang pendahulu? Hanya Waktu dan Tuhan yang mengetahuinya, dan Sejarah yang akan mencatatnya.
close