SYEKH ABDUL QODIR MENYELAMATKAN MURIDNYA DARI SIKSAAN MALAIKAT MUNKAR DAN NAKIR
Diriwayatkan, Syekh Abdul Qodir mempunyai murid yang bodoh dan buta agama, namun ia menaruh cinta, rindu, kepada gurunya yaitu Syekh Abdul Qodir.
Pada waktu ia mati ditanya dialam kubur oleh malaikat Munkar Nakir:
“Apa agamamu, siapa Tuhanmu dan siapa Nabimu?”
Si mayat menjawab:
“Saya tidak tahu, yang saya ketahui hanya guruku Syekh Abdul Qodir, beliaulah yang sangat kucintai”
Mayat itu selalu memanggil-manggil Syekh Abdul Qodir, sehingga malaikat Munkar Nakir merasa bingung menghadapi kejadian ini, lalu hal ini diajukan kepada Allah SWT:
“Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui tentang jawaban mayat hamba-MU ini, untuk hal itu saya serahkan kepada-Mu”
Allah SWT bersabda :
“Beri siksaan dia sebagaimana mestinya”
Pada waktu malaikat Munkar Nakir akan melaksanakan siksaan sebagaimana perintah Allah SWT, tiba-tiba Syekh Abdul Qodir muncul sambil berkata:
“Wahai malaikat Munkar Nakir, mayat muridku jangan disiksa karena dia waktu hidupnya termasuk orang yang bodoh, dan tidak tahu tentang agama, yang dia ketahui hanyalah aku ini”
Lalu Syekh melanjutkan pembicaraannya:
“Akulah yang yang akan memberi jawaban terhadap segala pertanyaan yang kalian akan tanyakan, nah sekarang mau menanyakan masalah apa?”
Untuk kedua kalinya kejadian ini malaikat Munkar Nakir bertambah bingung dan dengan segera dilaporkan kepada Allah SWT.
Allah bersabda sebagaimana tadi:
“Siksa dia sebagaimana mestinya !”
Setelah malaikat itu menerima perintah dari Allah lalu diambilnya ruh, ketika mayat akan disiksa, tiba-tiba Syekh menghadang dan menggagalkan
serta merebut ruh dari tangan malaikat Munkar Nakir lalu dilemparkan, beliau berkata:
“Semuanya minggir! Demi panasnya kecintaanku yang membara dalam batinku kepada Allah SWT, siapapun juga tidak ada yang menandingiku. Ingat, kalau mayat muridku disiksa, surga dan
neraka semuanya akan kubakar (artinya dalam surga tidak akan senang dan di neraka tidak akan
susah)”
Ketika itu datang sabda Allah:
“Sekarang Ku ampuni dosa mayat orang itu, jangan kamu siksa, disebabkan karena kekasihku Abdul Qodir. Aku menanggung rindu padanya, dan lebarkan pula kubur mayat orang itu!”
اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان
Alloohhummansyur ‘alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
Semoga bermanfaat
Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain. Semoga mempermudah urusanmu di Dunia Akhirat dan Memberatkan timbangan Amal baikmu di Yaumul Mizan.
Riwayat dari Rasulullulah saw. mengatakan:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).
Kita menghindari kesia-siaan. Penting untuk menyampaikan kebaikan, namun tidak kalah pentingnya juga untuk memperhatikan cara yang baik dalam menyampaikan kebaikan. Kebaikan harus tersampaikan dengan baik, agar pesannya tidak hilang dalam hiruk-pikuk kehidupan.
Wallahu a’lam bis-shawab.