Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Seorang Pria Yang Menaklukkan Jin Jahat di Sebuah Masjid Angker


KompasNusantara – Seorang pria yang menaklukkan jin jahat, adalah kisah yang disajikan oleh Jalaluddin Ar-Rumi dalam kitabnya Mastnawi. Kisah ini menunjukkan tekad, kesungguhan dan totalitas seseorang dalam beribadah kepada Allah.

Pada umumnya tempat angker identik dengan kuburan, hutan, rumah kosong, dan tempat-tempat lainnya yang berhubungan kesan sepi, sunyi, dan ngeri. Di dalam kitab al-Matsnawi karya Jalaluddin Rumi, justru dikisahkan tentang Seorang pria yang menaklukkan jin jahat di sebuah masjid yang konon dihuni oleh jin-jin jahat, sehingga terkesan angker. Bagaimana kisah lengkapnya? Silakan dibaca dengan saksama. 

Di sebuah pinggiran kota, terdapat sebuah masjid yang tak ada seorang pun yang berani tidur di masjid tersebut pada malam hari. Hal ini disebabkan oleh kejadian-kejadian sebelumnya bahwa setiap orang yang tidur disana pada malam hari, tidak akan bisa bangun kembali (alias mati). Sebagian orang berpendapat bahwa masjid tersebut dihuni oleh sekelompok jin jahat, sedangkan sebagian lainnya menduga bahwa masjid tersebut dikutuk oleh sebuah mantra sihir. 

Oleh sebab itu; sebagian masyarakat menyarankan untuk memasang pengumuman yang berisi larangan tidur di masjid tersebut, sedangkan sebagian lainnya mengusulkan untuk mengunci pintu masjid setelah melakukan jamaah shalat Isya’. 

Suatu hari, tetiba datang orang asing yang hendak tidur di dalam masjid tersebut. Orang asing tersebut juga mengatakan bahwa ia tidak takut kehilangan hidupnya, sebab Allah telah berfirman di dalam surat al-Jumu’ah ayat 6: “Harapkanlah kematiman, jika kalian memang benar”.

Seluruh penduduk kota telah memperingatkannya atas bahaya yang akan menimpanya serta mengingatkannya bahwa mungkin setan telah menggodanya seperti saat setan menggoda kaum kafir Makkah pada perang Badar. Berkali-kali orang asing tersebut diperingatkan, berlipat-lipat pula tekadnya untuk tetap tidur di dalam masjid tersebut.

Sang orang asing tersebut juga menegaskan bahwa ia mengikuti kesungguhan Nabi Ismail dalam mengabdi kepada Allah yang selalu siap mengorbankan hidupnya saat diminta untuk mengorbankan ‘kepalanya’ (siap untuk mati). Teror tentang kematian tak dapat menggetarkan keyakinannya untuk tetap menganggap kehidupan adalah fana’, sedangkan kematian adalah pasti. 

Akhirnya, lelaki asing tersebut benar-benar tidur di dalam masjid. Di tengah malam, ia terbangun oleh suara mengerikan yang seakan-akan hendak menyerangnya. Kemudian sang lelaki asing bersiap untuk menghadapi ‘musuh yang sangat mengerikan’ tersebut sembari membaca surat al-Isra’ ayat 64: “Kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkudamu dan pasukan jalan kakimu”. Dengan ayat tersebut, suara mengerikan tersebut tiba-tiba hilang tak berbekas.. Lalu, hujan emas berjatuhan di seluruh bagian ruangan masjid yang menjadi hadiah dari Allah kepada sang pahlawan pemberani yang menghilangkan ‘keangkeran masjid’.  Upaya seorang pria yang menaklukkan jin jahat itupun berhasil.
close