Nabi dan Jin Qarin-nya
DI dunia ini Allah SWT telah menciptakan berbagai macam makhluk. Mulai dari makhluk kasat mata hingga tak kasat mata. Mereka semua tinggal bersama di bumi. Hanya saja, setan, makhluk tak kasat mata yang tinggal di bumi ini, bisa jadi membahayakan manusia. Mengapa? Sebab, setan memiliki misi untuk membuat manusia berpaling dari Allah.
Setan adalah sifat, dia bisa dari golongan jin, maupun manusia. Nah, seperti layaknya manusia, jin juga yakin dan berpegang pada agama yang dipercayainya. Jadi, ada jin Islam, Yahudi, Nasrani dan lain sebagainya. Lantas, apakah jin bisa masuk Islam, layaknya manusia menjadi seorang muallaf?
Di masa Nabi SAW ada kejadian jin yang dulu kafir, kemudian masuk Islam. Lalu mereka menjadi da’i, mengajak kawan-kawannya sesama jin untuk ikut masuk Islam.
Allah berfirman, “Ingatlah ketika Kami arahkan serombongan jin kepadamu untuk mendengarkan Al-Quran. Tatkala mereka menghadiri pembacaan Al-Quran lalu mereka berkata, ‘Diamlah kalian untuk mendengarkannya.’ Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan,” (QS. Al-Ahqaf: 29).
Setelah mereka masuk Islam, mereka mengajak jin yang lain untuk masuk Islam. Mereka mengatakan, bahwa Al-Quran yang diturunkan kepada Muhammad SAW ajarannya sama dengan kitab yang diturunkan kepada Musa AS.
Allah berfirman, “Mereka berkata, ‘Hai kaum kami, sesunggguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus’,” (QS. Al-Ahqaf: 30).
Semua manusia diikuti jin qarin. Mereka mempengaruhi manusia untuk berbuat jahat. Kecuali jin qarin yang mengiringi Nabi SAW. Dia masuk Islam, sehingga mengajak beliau untuk berbuat baik.
Dalam hadis dari Ibnu Mas’ud ra, Nabi SAW bersabda, “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.”
Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?”
Beliau SAW menjawab, “Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik,” (HR. Muslim 7286 & Ibnu Hibban 6417, dan yang lainnya).
Dan ini menjadi dalil sebagian ulama untuk menyatakan bahwa jin yang kafir, bisa saja masuk Islam. Seperti yang dialami oleh jin yang mendampingi Nabi SAW. (Alam al-Jin wa as-Syayathin, hlm. 49). Wallahu a’lam.
Sumber: Ustadz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina Konsultasisyariah.