Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MISTERI MALAIKAT MAUT DAN KEMATIAN


KompasNusantara - Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Ini harus pula dipikirkan bagi orang yang mau menggunakan akalnya. Bagaimanapun, suka atau tidak suka, setiap orang akan berkenalan dengan MALAIKAT MAUT. Tidak bisa lari dari kejaran makhluk Allah yang sangat MENYERAMKAN INI.

Gambaran Malaikat Maut banyak dijumpai pada keterangan-keterangan maupun hadist-hadist Rasulullah SAW. Sebagaimana riwayat dari az-Zuhri dan Wahab bin Munabbih bahwa Rasulullah SAW suatu ketika pernah bersabda:

“Suatu ketika Malaikat Jibril diperintahkan Allah untuk mengambil tanah dari Bumi. Ia mendatangi bumi dan mengambil sebagian tanahnya. Bumi mohon perlindungan Allah dari perlakuan Jibril. Allah pun melindunginya. Namun ketika MALAIKAT IZRAIL (MALAIKAT MAUT), mengambil tanah, Allah tidak berkenan melindungi Bumi.” Wahai Izrail, tahukan kamu bahwa bumi telah memohon perlindungan-Ku darimu?” kata Allah.

“Ya,” jawab malaikat itu.

“Mengapa engkau tidak mengasihi dia?” Tanya Allah.

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku lebih mengutamakan menjunjung tinggi perintah-Mu daripada mengasihi bumi.”

“Kalau demikian, engkau memang pantas mendapat tugas untuk MENCABUT ROH-ROH mereka, yaitu setiap makhluk hidup dibumi,” kata Allah.

Namun tiba-tiba Izrail menangis tersedu-sedu.

“Mengapa engkau menangis wahai malaikat-Ku?”

“Wahai Tuhanku, Tuhan dari seluruh makhluk, Engkau telah menjadikan nabi-nabi dan rasul-rasul. Semuanya tidak suka terhadap kematian. Kalau mereka tahu bahwa akulah yang bertugas mencabut nyawa, mereka akan membenciku.”

Menurut riwayat, bahwa malaikat Izrail kemudian menjalankan tugasnya. Setiap lima kali berhenti di depan pintu rumah. Bahhkan dalam riwayat lain diterangkan,bahwa setiap harinyaia melihat seluruh manusia didunia ini sebanyak tujuh pupuh kali.

Menurut Ibnu Umar, apabila Malaika maut telah mencabut roh seorang mikmin, lalu keluarga yang ditinggalkan itu menangis tersedu-sedu, maka malaikat maut berdiri di depan pintu seraya berkata, “Mengapa kalian menangis,sedangkan aku tidak mengurangi umur kalian. Aku tidak mengambil rezeki kalian. Ketahuilah bahwa aku akan kembali dan seterusnya akan kembali pula, hingga tidak ada seorangpun diantara kalian yang bisa hidup.” Sesungguhnya seandainya mereka mendengar ucapan malaikat maut itu, pasti tidak akan menangisi si mayat. Sebab mereka akan memikirkan nasibnya sendiri.

Al-Ghazali, dalam kitabnya Ihnya’ Ulumudin, menerangkan bahwa malaikat maut berdebat dengan malaikat hanyat. Kata malaikat maut, ”Aku adalah malaikat yang mematikan orang-orang bernyawa.” Malaikat hanyat berkata,”Aku adalah malaikat yang menghidupkan orang-orang yang telah dimatikan.” Karena perdebatan itu,lalu Allah berfirman: “Tetaplah kalian mengerjakan tugas yang Kuperintahkan. Sesungguhnya yang menghidupkan dan mematikan makhluk hanyalah Aku. Sedangkan kalian hanyalah menjalankan tugas.”

SELAMA 24 JAM DALAM PENGINTAIAN MALAIKAT MAUT

Nu’ai, al-Khafiz dari Tsabit al-Banani mengatakan, ”Sepanjang siang dan malam, selama 24 jam, tidak sedetikpun umur setiap makhluk bertambah, kecuali MALAIKAT MAUT SENANTIASA MENGINTAINYA. Jika diperintahkan untuk mencabutnya, maka ia akan melaksanakannya dan jika tidak diperintah, maka ia akan pergi. Hal itu berlaku bagi setiap makhluk yang memiliki nyawa.

Annas bin Malik, menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya malaikat maut mendatangi wajah-wajah manusia setiap harinya tujuh puluh kali. Jika ada seseorang yang tertawa sedangkan malaikat maut diutuskan untuk mencabut nyawanya, maka ia akan berkata kepada orang itu,

“Aku heran kepada orang ini, aku diperintahkan mencabut nyawanya, namun ia asyik tertawa.”

Dari Abi Maisarah diterangkan Rasulullah SAW bersabda,

“Seandainya sakitnya orang mati meskipun hanya sehelai rambut, jika ditumpahkkan kepada penghuni langit dan bumi,pasti mereka akan binasa.”

Diceritakan bahwa Allah pernah berkata kepada Nabi Ibrahim,

“Wahai kekasih-Ku, bagaimana ketika kamu mendapati kematian?”

Nabi Ibrahim menjawab, “Aku dapati kematian itu bagaikan besi yang dipanggang diatas ara api, kemudian dimasukan kedalam kain basah lalu ditariknya dengan keras.”

Allah berfirman, “Sebenarnya Aku telah meringankan sakaratul maut yang datang kepadamu, wahai Ibrahim.

Diterangkan pula dalam riwayat, bahwa ketika Nabi Musa wafat, Allah berfirman kepadanya, “Wahai Musa, bagaimana kamu mendapati kematianmu?”

Jawab Musa, “Seolah-olah diriku bagaikan burung pipit yang terjungkal didalam minyak mendidih, mati tidak, terlepas tidak, dan selamatpun tidak; tak mampu terbang.” Kata Musa dalam riwayat lain,” Pada kematian itu, sepertinya aku bagaikan kambing yang dikuliti hidup-hidup.”

Nabi Isa pernah berpesan, “Wahai para hawari, mintalah kepada Allah agar kamu diringankan ketika menghadapi sakaratul maut.”

Ibnu Asqa’ berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, melihat wajah malaikat maut jauh lebih menakutkan daripada pukulan seribu pedang.”

“Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka? “ Qs.Muhammad: 27.

“Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan." Qs.As-Sajdah :11

SOSOK MALAIKAT MAUT

Sosok malaikat maut digambarkan, jika kepalanya berada dilangit, maka kakinya berada di bumi. Jika seisi alam semesta ini diletakan pada genggaman tangannya, maka bagaikan makanan yang dihidangkan di hadapan seseorang. Malaikat Maut melihat wajah setiap manusia sebanyak tiga ratus enam puluh empat kali dalam sehari. Demikian dijumpai dalam riwayat lain.

Diterangkan bahwa malaikat maut pada setiap harinya menengok rumah selama enam ratus kali. Dikabarkan malaikat itu senantiasa berdiri ditengah dunia, maka seluruh isi dunia, baik dibarat, dilaut maupun gunung-gunung tak satupun terlepas dari pandangannya. Dunia dihadapannya bagaikan sebutir telur saja.

Diterangkan pula bahwa malaikat maut, yaitu IZrail, sangat oleh para malaikat lainnya. Seperti halnya manusia yang takut terhadap binatang buas. Jika malaikat maut mendekati Arsy, maka malaikat pembawa Arsy menggigil ketakutan. Sampai-sampai tubuhnya mencair karena takut yang hebat itu.

Nabi Adam alaihis salam ketika menghadapi sakarotul maut, Izrail mencabut rohnya dari bawah anggota tubuhnya, mulai kaki sampai rambutnya.

Ikhrimah berkata, “Pernah aku menemui didalam Shuhuf Syits, disana diterangkan bahwa Adam alaihis salam pernah berkata, “Wahai TUhanku,perlihatkanlah kepadaku malaikat maut, sampai aku benar-benar dapat mengetahuinya dengan jelas. “Tuhan kemudian menurunkan malaikat Jibril dan Mikail serta malaikat maut. Malaikat maut menjelma seperti seekor domba berwarna putih. Jika merentangkan sayapnya akan terbuka empat ribu sayap. Sebuah sayap merentang melampaui langit dan bumi. Ada pula sayapnya yang melampaui bummi, ada pula sayapnya yang mencapai batas barat dan timur. Jika bumi dan seisinya diletakan dihadapannya, maka bagaikan sebutir bijih sawi.”

Masih menurut IKhrimah, bahw diwajah malaikat maut terdapat puluhan mata yang tidakakan dibuka kecuali pada tempat-tempat tertentu. Begitu pula sayap-sayapnya pun tidak akan dibentangkan kecuali pada tempat-tempat tertentu. Sebagian sayapnya ada yang direntangkan hanya untuk member kabar gembira bagi orang-orang yang taat kepada Tuhannya. Ada pula sebagian sayap yang khusus direntangkan untuk menakuti orang-orang kafir. Pada sayapnya yang satu ini terdapat rantai-rantai, tali-tali, penggaruk-penggaruk dari besi. Ketika Nabi Adam melihat sosok malaikat maut yang demikianitu, ia mendadak pingsan selama beberapa saat. Setelah sadar dari pingsannya, dahinya keluar keringat dan berbau harum.

Rasulullah SAW bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, seandainya mereka melihat malaikat maut dan mengeluarka ucapan, pastilah mereka tidak akan lagi berfikir tentang orang yang mati dihadapannya. Mereka akan memikirkan dan menangisi dirinya sendiri.

Al-Qadzi Abu Bakar Arabi dari Sahr bin Hausyah, katanya Ketika ditanya tentang kepedihan maut dan kegentingan kematian, maka Rsulullah SAW menjawab,”Sesungguhnya seringan-ringannya kematian adalah ibarat suara yang menggelegar.”

DETIK-DETIK KEMATIAN ORANG BERIMAN dan ORANG KAFIR

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” QS.QAAF:19.

Peristiwa sakaratul maut yang dialami dan dirasakan oleh orang beriman jelas berbeda dengan orang-orang kafir. Malaikat Maut memperlakukan orang-orang mukmin dengan sangat hati-hati dan lemah lembut. Sebelumnya, terlebih dahulu malaikat maut menyampaikan salam dari Allah kepada orang tersebut. Sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an :

“(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan." Qs.An-Nahl:32

“Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan." Qs.As-Sajdah :11

“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” Qs.Al-An’am:61

Abu Hurairah ra. Menerangkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersaba, “Apabila seorang mukmin menghadapi kematian, para malaikat mendatanginya dengan membawa kain sutera putih. Malaikat berkata, “Wahai roh yang baik, yang telah rela dan telah diridhoi, keluarlah kamu menuju tempat yang menyenangkan; menuju Tuhanmu yang tidak marah!” Maka keluarlah roh itu dengan bau harum hingga akhirnya diterima oleh malaikat lainnya dan dibawa hingga sampai ke ambang pintu langit. Para penghuni langit berkomentar, “Amboi, alangkah harumnya bau roh yang kamu bawa ini, wahai malaikat!” Kemudian roh-roh beriman yang lebih dahulu meninggal dunia menyongsong roh yang masih baru itu. Mereka bergembira atas datangnya roh yang dibawa malaikat tersebut. Mereka menanyakan keadaan orang-orang yang msih hidup dibumi, Namun malaikat menegur mereka, “Biarlah ia istirahat sebab ia telah sangat lelah menghadapi keresahan di dunia menjelang ajal!”

Kata Rasulullah SAW, “Tetapi jika orang kafir sedang menemui ajal, datanglah malaikat penyiksa dengan membawa palu besar. Malaikat itu berkata, “Wahai roh jahat, keluarlah kamu menuju kemurkaan Tuhanmu!” Roh itu pun keluar dari tubuh dan baunya busuk. Ia diantar hingga ke ambang pintu langit. Para penghuni langit mengeluh, “Cih, alangkah busuknya bau roh ini!” Roh itu segera diantar ketempat-tempat roh-roh kafir lainnya yang mati terlebih dahulu.” Demikianlah dijumpai dalam Hadis riwayat an-Nasai dan Muslim.

ORANG KAFIR,ketika mengahadapi sakaratul maut, betapa berat kesulitan yang dihadapinya. Malaikat mencabut nyawanya dengan kasar dan kejam. Detik-detik yang sangat menegangkan muncullah penyesalan dalam diri sehingga ia berjanji tidakakan mengulangi kejahatan lagi. Namun penyesalan tidak berati lagi, karena sudah terlambat. KItab telah ditutup dan cerita hidup telah diakhiri.

“(yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun." (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan.” Qs. AN-Nahl:28.

“Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri).” Qs.Al-Anfal :50.

Menurut ahli tafsir ayat tersebut ditutunkan berkenaan terbunuhnya orang-orang kafir di perang Badar. Kemudia tentang firman Allah.”Seraya memukul wajah dan punggung mereka.” Dimaknai bahwa para malaikat yang bertugas mencabut nyawa orang-orang kafir, mereka memukuli orang-orang kafir itu dengan CEMETI-CEMETI API NERAKA.

“Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.” Qs.Qaaf:22.

Dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa seorang yang sedang menanti kematiannya,malaikat maut beserta para pembantunya datang menghampirinya dan duduk disisi kepalanya. Para malaikat maut saling berbincang. Mereka telah menyiapkan kafan dan selimut, baik dari surga maupun dari neraka. Para malaikat maut mengamini setiap do’a yang diucapkan oleh para penjenguk yang hadir disitu. Mereka member salam kepada orang-orang yang menunggu saudaranya yang sekarat itu. Kadang-kadang orang yang menderita sekarat mendengar salam para malaikat, lalu menjawabnya. Ada yang dijawabnya dengan keras, ada yang pelan dan mungkin dijawab hanya dengan isyarat. Atau dijawab hanya dengan hatinya saja yang berkata karena tidak lagi mampu menggerakan anggota tubuhnya.

Dakwahkanlah meski cuma 1 ayat saja, mulakan dari saudara & rekan-rekan sekitar kita. Biar cuma satu ayat tapi disampaikan, itu lebih baik & bermanfaat daripada ramai ilmu tapi cuma untuk diri sendiri. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarkannya meskipun dia sudah meninggal.

Marilah kita menyeru kepada kebajikan dan menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar…!!

Allah berfirman :
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Qs.Ali Imran: 104).

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengajak kepada kebaikan itu berhak mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” (HR.Muslim).

close