Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PERANG KHANDAQ MUKJIZAT DOA DAN STRATEGI RASULULLAH SAW


KompasNusantara - Cerita perang Khandaq dimulai setelah Rasulullah shalallahu alaihi wassalam hijrah ke Madinah, dan di sana beliau berusaha berdakwah dan menyebarkan Islam di Madinah dan sekitarnya. Dengan izin Allah, banyak penduduk Madinah yang masuk Islam.

Tapi di Madinah bukan hanya ada orang muslim saja melainkan terdapat banyak suku Yahudi yang tinggal di sana. Akhirnya terjadilah kesepakatan bahwa Rasulullah akan memberikan kebebasan pada mereka untuk tetap tinggal di Madinah dengan syarat mereka tidak mengganggu umat Islam, apalagi memeranginya.

Singkat cerita, kaum Yahudi pun menyepakati persyaratan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Akan tetapi tidak lama kemudian yakni setelah terjadi perang Uhud, suku Yahudi yang ada di Madinah mulai berubah. Mereka melanggar perjanjian terang terangan dan menunjukan permusuhan kepada Rasulullah dan para sahabat, bahkan mereka berkeinginan untuk memerangi beliau.

Oleh karna itu, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dan para sahabat tidak tinggal diam. Beliau pun memerangi dan mengusir mereka dari kota Madinah, dan di antara suku Yahudi yang diusir oleh kaum muslimin dari Madinah adalah suku Yahudi Bani Nadzir.

Kemudian setelah Bani Nadzir diusir, mereka pun pindah ke perkampungan Yahudi yang bernama perkampungan Khaibar. Di situ terdapat jumlah dan kekuatan yang lebih besar. Di samping itu, mereka mencermati kaum muslimin di setiap dakwah dan langkahnya. Namun hari demi hari terus berlalu justru malah membawa keuntungan bagi kaum muslimin. Kekuasaan mereka semakin mantap. Sehingga hal itu membuat orang orang yahudi semakin marah. Khususnya Yahudi Bani Nadzir.

Akhirnya Bani Nadzir mencari berbagai macam cara untuk melampiaskan dendam kepada Rasulullah shalalallahu alaihi wassalam. Maka mereka menyiapkan pasukan dan kekuatan besar untuk menyerang Madinah. Karena jika mereka melakukannya sendiri tentu akan dapat dikalahkan dengan mudah oleh pasukan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.

Rencana Bani Nadzir Mengumpulkan Pasukan yang Besar

Maka mereka pun mendapatkan ide untuk membentuk serta mempersatukan pasukan-pasukan dari seluruh bangsa Arab secara sembunyi-sembunyi sampai kaum muslimin tidak ada yang mengetahuinya. Lalu berangkatlah 20 orang tokoh Yahudi Bani Nadzir menemui orang kafir Makkah dan mengajak mereka bergabung untuk menyerang Madinah. Orang kafir Makkah pun menerima ajakan tersebut.

20 tokoh Yahudi Nadzir itu juga mengajak suku Yahudi Ghathafan. Yahudi Ghathafan pun juga menerima ajakan mereka. Usaha 20 tokoh itu tidak berhenti sampai di sini, mereka juga mengajak suku-suku Arab lain yang memusuhi Rasulullah dan umat Islam. Secara serentak mengalir pasukan yang terdiri dari kafir Quraisy, Kinanah dan sekutu lainnya dari penduduk Timamah dan dikomando oleh Abu Sufyan.

Hingga akhirnya mereka benar benar berhasil mengumpulkan suku suku Arab untuk menyerang dan menghancurkan kota Madinah. Bahkan jumlah gabungan pasukan Yahudi dan Kafir Makkah tersebut sangat banyak, hingga mencapai 10.000 orang pasukan. Menurut perhitungan jumlah tersebut melebihi jumlah penduduk Madinah termasuk wanita, anak-anak dan orang tua. Bayangkan saja jika pasukan ini menyerang kota Madinah tentu umat Islam di Madinah bisa langsung habis bertubi-tubi.

Rencana Perang Khandaq atau Ahzab Diketahui Rasulullah

Pasukan kafir yang terdiri dari suku Ghathafan, Quraisy, Nadhir dan lainnya telah tiba di daerah Khandaq dengan pasukan yang tak terkira jumlahnya. 4000 pasukan Quraisy tiba di al Mujtama'ul Asyal kawasan Rumat, tepatnya antara Juruf dan Za'abah. Sedangkan 6000 pasukan kabilah Ghathafan dan penduduk Najd tiba di Dzanab dekat Uhud.

Al-Ahzab ayat 22:

وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَٰذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ ۚ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا

Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.

Perang Khandaq atau Ahzab Dimulai

Pada tahun ke 5 H tepatnya malam Sabtu bulan Syawal, pasukan kafir tiba di Madinah. Namun setelah mereka sampai di Madinah, tiba-tiba saja pasukan kafir sangat terkejut dengan apa yang mereka dapati. Mereka tidak bisa masuk dan menyerang Madinah, karena terhalang oleh parit yang panjang. Pasukan kafir itu sama sekali tidak menyangka karena bangsa Arab tidak pernah mengenal adanya parit ketika berperang. Mereka menyakini bahwa parit parit ini tipu daya kaum muslimin, agar mereka tidak bisa menyerang Madinah.

Pasukan kafir pun berhadapan dengan pasukan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, namun dibatasi parit diantara mereka. Pasukan kafir mencari celah untuk dapat masuk dan menyerang pasukan Rasulullah. Mereka berjalan mengelilingi parit untuk mendapatkan jalan menyeberang. Tetapi, mereka tidak mendapatkannya.

Salah seorang tentara kafir yang bernama Amr bin Abdu Wud berhasil menyeberangi parit lewat jalan sempit dan mengajak berduel pasukan kaum muslimin. Ali bin Abi Thalib maju melawannya dan sekali tebas dengan pedangnya orang kafir tersebut mati.

Pasukan kafir terus berusaha mencari jalan dan celah untuk masuk. Tetapi mereka gagal dan pasukan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam justru menyerang mereka dari balik parit itu dengan lemparan panah dan tombak. Perang ini berlangsung dengan cara saling melempar panah dan tombak. Sehingga menjadikan orang kafir tersebut jengkel dan marah, karena mereka kesulitan menyerang Madinah.

Perang Khandaq terus berlangsung selama beberapa hari. Pasukan Kafir membuat tenda di sana karena tidak bisa menyerang, begitu juga dengan pasukan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.

Ada enam orang sahabat yang wafat sebagai syahid. Sementara di pihak pasukan kafir terdapat 10 orang yang mati. Seorang sahabat mulia bernama Saad bin Muadz terkena lemparan panah, sehingga beliau terluka parah dan dirawat di salah satu tenda pasukan nabi.

Akhirnya Allah memberikan pertolongan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dan para sahabatnya. Yakni Allah mengirimkan angin yang sangat kencang dan udara yang sangat dingin ketika malam tiba. Angin itu yang menghancurkan kemah-kemah pasukan kafir. Sehingga mereka semakin kedinginan dan tidak ada tempat berteduh. Semua pasukan kafir dilanda ketakutan. Akhirnya seluruh pasukan itu pulang ke Makkah dan kembali ke suku masing-masing.

Begitulah pertolonganNya yang diberikan kepada Rasulullah dan para sahabat. Pasukan kafir sudah berusaha menyerang Madinah selama 1 bulan, namun dengan iman yang kuat dan kerja keras kaum muslimin, Allah menolong mereka dari kejahatan kaum kafir.

Hasil dari Perang Khandaq

Jika dilihat dari kisah Khandaq di atas jelas sekali bahwa pasukan muslimin memenangkan perang ini dengan telak. Meskipun perang Khandaq atau Ahzab bukanlah peperangan yang seru, menimbulkan banyak kerugian dan saling berhadapan. Tapi tetap saja ini merupakan catatan sejarah perang yang sangat menegangkan yang berakhir dengan pelecehan di pihak musuh Islam.

Sehingga memberikan kesan, "Sebesar apapun kekuatan dimiliki musuh Islam untuk melumatkan kaum muslimin, maka tidak akan bisa menganjurkannya"

Mereka berbuat makar, namun makar Allah lebih besar.

Baiklah sekian kisah perang Khandaq lengkap dan penuh hikmah. Semoga kita bisa mengambil pelajarannya yang kemudian diceritakan juga pada peserta didik kita di sekolah maupun di rumah. Wallahu'alam

[ar-Rahiqul Makhtum, Sirah Nabawiyah, Syaik Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri dan Buku Peperangan di Zaman Rasulullah, Nizar Saad Jabal, Qids]
close