Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Suku Lingon, Suku Bermata Biru yang Hidup di Pedalaman Hutan Indonesia


KompasNusantara - Ada sebuah suku yang bernama suku Lingon yang hidup di pedalaman hutan di Halmahera, Maluku Utara. Suku Lingon menjadi unik karena mereka mempuyai tampilan fisik yang berbeda dari kebanyakan suku yang ada di Indonesia terutama di bagian bola matanya yang berwarna biru. Selain itu, suku Lingon juga memiliki kulit putih, badan tinggi, hidung mancung dan rambut pirang layaknya orang Eropa.

Diyakini, asal muasal dari suku Lingon bermula dari terdamparnya kapal asal orang Eropa di sekitar kepulauan Halmahera karena cuaca laut yang buruk. Keterbatasan alat dan minimnya akses untuk kembali berlayar membuat mereka memilih untuk menetap dihutan selama bertahun-tahun.

Wanita suku Lingon sangatlah cantik-cantik sehingga banyak laki-laki dari suku lain yang tertarik pada mereka. Bahkan, ada yang sampai menculik mereka untuk dapat dijadikan istri. Oleh karena itu, banyak orang yang mengatakan bahwa suku Lingon sengaja menjauh dari suku-suku lain karena mereka tidak ingin diganggu.

Berikut 4 Suku di Indonesia yang memiliki mata berwarna Biru:

1. Lamno
Lamno merupakan satu pemukiman warga di Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. Sebagian warga yang mendiami Lamno memiliki ciri fisik yang mirip orang Eropa, tidak seperti warga Aceh kebanyakan. Mereka adalah warga keturunan Portugis. Tsunami yang menyapu Aceh pada 26 Desember 2004 telah merenggut nyawa lebih dari 100 ribu orang, dan nyaris membuat punah warga keturunan Portugis di Lamno.

2. Pulau Kisar
Sejumlah warga di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, memiliki penampilan fisik yang berbeda dengan warga Maluku pada umumnya. Mereka berpenampilan seperti orang-orang Eropa.

Konon, warga keturunan Eropa yang ada di Pulau Kisar berasal dari Belanda, Jerman, dan Inggris yang terdampar di Pantai Kisar pada awal abad ke-16.
Keturunan Indo-Eropa yang ada di Kisar berasal dari 12 marga, yaitu Joostensz, Wouthuysen, Caffin, Lerrick, Peelman, Lander, Ruff, Bellmin-Belder, Coenradi, Van Delsen, Schilling, dan Bakker. Sebagian marga masih ada keturunannya di Kisar, tapi sebagian lainnya punah.

3. Halmahera Timur
Halmahera adalah pulau terbesar diantara Kepulauan Maluku, dan merupakan bagian dari Provinsi Maluku Utara.

Ada satu komunitas suku yang mendiami di pedalaman hutan Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, yaitu Suku Lingon.

Orang-orang suku Lingon berbeda dari kebanyakan suku di Indonesia yang ada. Mereka memiliki tampilan fisik dengan tubuh yang tinggi, kulit putih, rambut pirang, dan warna mata biru atau hijau.

Tingkat populasi mereka tidak diketahui secara pasti karena mereka mengucilkan diri ke hutan, akibat konflik dan ancaman dari suku Togutil yang hidup di pesisir pantai.

4. Pulau Siompu
Warga dengan ras Kauskasian juga ditemukan di Desa Kaimbulawa, Pulau Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.

Keberadaan suku yang bermata biru ini terkuak oleh La Ode Yusrie, seorang peneliti benteng-benteng di Siompu. Pada awalnya La Ode Yusrie sempat mendengar kabar adanya suku Indonesia yang bermata biru dari seorang warga. Dia penasaran, lalu menyelidikinya hingga ke Desa Kaimbulawa, yang lokasinya jauh dari Kecamatan Siompu Timur.


Setelah mengelilingi Desa Kaimbulawa, La Ode Yusrie bertemu Dala, seorang lelaki yang memiliki kornea mata berwarna biru. Dala yang berprofesi sebagai guru mengaku kepada La Ode, bahwa dia memiliki garis keturunan bangsa Portugis. Tidak hanya Dala, puterinya, Riska juga memiliki mata berwarna biru.

Dari 20 Kepala Keluarga yang ada di Desa Kaimbulawa, hanya tersisa 10 orang yang memiliki mata biru, termasuk Dala dan puterinya. Sementara sisanya memiliki perawakan mirip orang Eropa, namun tidak memiliki mata berwarna biru.
close