Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BUKIT SHAFA MENJADI SAKSI BISU ABU LAHAB MENENTANG DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW

KompasNusantara - Gunung atau bukit menjadi tempat-tempat yang tidak bisa dipisahkan dari perjalanan sejarah dunia Islam. Sebut saja Jabal Uhud, Jabal Tsur, Jabal Rahmah, serta Bukit Shafa dan Marwah, tercatat menjadi saksi bisu menyebarnya Islam sampai saat ini.

Kali ini, kita akan membahas satu peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Bukit Shafa. Meski saat ini Bukit Shafa sudah banyak berubah, tetapi pada zaman Nabi Muhammad bukit ini adalah tempat dakwahnya. Di bukit ini Nabi Muhammad saw memulai dakwahnya secara terbuka setelah mendapat perintah dari Allah Swt.

"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olok (kamu)." (QS. Al-Hijr: 94-95).

Saat pertama kali dakwah secara terbuka inilah Rasulullah mengundang beberapa sanak saudaranya agar berkumpul di Bukit Shafa. Rasulullah bermaksud menyampaikan ajaran dari Allah karena itulah tugasnya seorang rasul.

Dalam pertemuan itu, datanglah Abu Lahab yang mencela Nabi Muhammad saw setelah ia menyampaikan dakwahnya. Abu Lahab mengumpat kepada Nabi, "Celakalah kamu wahai Muhammad! Apakah hanya untuk ini saja kamu mengumpulkan kami semua?"

Abu Lahab bahkan mengambil batu dan berniat melempar Nabi saw sehingga suasana menjadi gaduh. Kemarahan Abu Lahab pun semakin tak terkendali dan terus menerus berkata kasar.

"Belum pernah aku lihat orang yang datang pada keturunan orang tuanya dan kaumnya, yang lebih keji daripada apa yang engkau tunjukkan itu," kata Abu Lahab kepada Nabi.

Ia bahkan terus mengancam bahwa jika apa yang disampaikan Nabi itu benar, maka ia akan menebus Nabi dengan harta dan anaknya.

Dari situlah turun ayat Allah, "Celakalah kedua tangan Abu Lahab dan sangat celakanya, Tidaklah berguna darinya (Abu Lahab) harta bendanya dan segala usahanya." (QS. Al-Lahab: 1-2).

Setelah Abu Lahab membuat kacau pertemuan tersebut, akhirnya Nabi membubarkan forum dan berniat melakukannya lagi di lain waktu. Niat Nabi pun disetujui para kerabatnya hingga saat pertemuan tiba, yang hadir mencapai 40 orang tanpa memberi tahu Abu Lahab sebelumnya.

Namun siapa sangka, beberapa saat setelah Nabi menyampaikan sambutannya, Abu Lahab ternyata hadir di tengah pertemuan tersebut dan mengulangi perbuatannya.

Abu Lahab bahkan sempat ditegur oleh Shafiyyah binti Abdul Muthalib (saudara perempuan Abu Lahab) yang tak lain adalah bibi Nabi Muhammad saw.

"Wahai saudara laki-lakiku, apakah sangkaanmu kepada anak laki-laki dari saudara laki-lakimu itu (Muhammad saw) sudah sepantasnya demikian? Demi Allah! Tidakkah para kepala agama-agama terdahulu telah memberitakan kepada kita dari keturunan Abdul Muthalib akan ada seorang bergelar nabi dan rasul Allah? Dan orang itu tiada lain dan tiada bukan adalah Muhammad adanya."

Walaupun yang menegurnya adalah saudara perempuannya, Abu Lahab tetap bergeming.

"Demi berhala Latta dan 'Uzza. Itu adalah dongeng dusta! Itu adalah cerita kosong!"

Di Bukit Shafa itulah menjadi saksi betapa bencinya Abu Lahab terhadap Nabi Muhammad saw yang pada akhirnya membuat ia menjadi ahli neraka.

Wallahu a'lam.

close