Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KAROMAH SUNAN GUNUNG JATI BERTEMU ULAR DARI NERAKA, NABI KHIDIR DAN RASULULLAH SAW


KompasNusantara - Sunan Gunung Jati adalah salah satu wali dari wali songo yang berada di tanah Jawa.

Sunan Gunung Jati merupakan putra dari Nyi Mas Rarasantang atau yang berganti nama dengan sebutan Syarifah Mudaim.

Sunan Gunung Jati juga merupakan cucu dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi, seorang Raja Pajajaran yang dikenal sakti mandraguna.

Kisah pengembaraan Sunan Gunung Jati kali ini dilansir dari Buku Babad Tanah Cirebon, karya Pangeran Sulaiman Sulaiman ningrat atau dikenal dengan nama Mama Leman, beliau merupakan putra dari ulama guru besar tarekat syattariyah.

Konon menurut salah seorang muridnya bahwa sang penulis ini yaitu Pangeran Sulendra Ningrat tersebut bisa berkomunikasi secara langsung dengan pangeran cakrabuana atau Mbah Kuwu Cirebon.

Dalam komunikasinya Pengeram Cakra Buana menceritakan tentang kisah asli tentang sejarah Cirebon ini kepadanya.

Dan semua karya yang dihasilkan berdasarkan kisah asli sejarah Cirebon yang sebenarnya. wallahualam bishowab.

Diceritakan pada saat di Mesir Sunan Gunung Jati Santan sebelum menjadi wali Allah Sedang membaca kitab usul kalam di perpustakaan.

Di dalam Kitab itu dijelaskan bahwa walaupun pada kenyataannya Rasulullah SAW sudah wafat tetapi gusti Allah maha kuasa atas segala sesuatu.

Maka dengan izin Allah bukan hal yang tidak mungkin jika ada orang yang bisa bertemu dengan Rasulullah, sekalipun beliau telah tiada.

Semua yang terjadi semata-mata karena kehendak Allah subhanahu wa ta'ala, seperti pada saat Rasulullah masih hidup dan melakukan perjalanan isra mi'raj.

Baginda Rasulullah bisa bertemu dengan para nabi terdahulu nya yang sudah wafat.

Penjelasan menurut kitab Usul Kalam tersebut membuat Kanjeng Sunan Gunung Jati merenung dan merasakan betapa rindunya beliau kepada leluhurnya yaitu Nabi Muhammad Rasulullah SAW

Sunan Gunung Jati sangat berkeinginan untuk bertemu dan berguru kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Sunan Gunung Jati yang merupakan keturunan rasulullah yang ke-22, ini akhirnya keluar dari perpustakaan.

Sunan Gunung Jati langsung menghadap ibundanya yaitu Kanjeng Ratu Rarasantang atau Syarifah Mudaim.

Dengan penuh hormat kepada ibunya lalu Kanjeng Sunan Gunung Jati berkata:

"Ibu mohon izin dan restu, Ananda hendak berguru kepada Kanjeng Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Ananda hendak mencari di mana pun sekiranya beliau berada," ucap Sunan Gunung Jati sambil tersenyum.

Sang ibunda Nyi Ratu Rara Santang atau Syarifah mudaim ini berkata:

"Nak Mas sayang Putraku, bukannya engkau telah tahu bahwa Baginda Rasulullah Muhammad SAW sudah wafat, bahkan kau adalah keturunannya yang ke-22, maka sebaiknya bergurulah kepada para kyai dan Aulia yang kau sukai janganlah engkau mencari sesuatu yang sudah tiada," tutur Nyi Mas Ratu Rara Santang.

Namun rasa penasaran dalam hati Sunan Gunung Jati yang kian berat Setelah mempelajari kitab Usul Kalam tersebut membuat Sunan Gunung Jati memutuskan untuk pergi mencari Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Sunan Gunung Jati pun mulai melakukan perjalanannya, Tepatnya pada tanggal 5 bulan Jumadil tahun 1466 masehi beliau mohon pamit kepada ibundanya dan pergi mengembara.

Sang ibu nya yaitu Kanjeng Ratu Rarasantang atau Syarifah Mudaim merasa sangat sedih setelah ditinggal oleh Putra kesayangannya.

Nyi Ratu Rarasantang membayangkan saat masa kecil Sunan Gunung Jati yang begitu cerdas dan sangat berbakat dalam mempelajari berbagai macam ilmu khususnya tentang ilmu agama Islam.

Nyi Ratu Rara Santang sering melamun memikirkan anaknya yang tengah mengembara. setiap saat ia berdoa kepada Allah subhanahu Wa ta'ala agar senantiasa menjaga dan melindungi anaknya selama dalam perjalanan di manapun ia berada.

Pada suatu malam Kanjeng Nyi Ratu Rara Santang atau Syarifah mudaim bermimpi bertemu dengan suami yaitu Sultan Mesir yang pada saat itu sudah wafat.

Sultan mesin suaminya ini berkata:

"wahai adinda Syarifah mudaim, janganlah engkau bermuram durja. ikhlaskanlah dan percayakanlah semuanya hanya kepada Allah subhanahu Wa ta'ala. Bukankah dulu kau sering berdoa kepada Allah ingin memiliki Putra yang kelak menjadi wali Allah yang sangat unggul di alam semesta, ini mudah-mudahan karena perihal inilah Putra kita bisa menjadi unggul seperti yang kau inginkan, maka teruslah berdoa dan memohon kepada Allah subhanahu Wa ta'ala" ucap Sang Sultan yang merupakan almarhum suami Nyi Ratu Rara Santang.

Nyi Ratu Rarasantang kemudian terbangun dari tidurnya, kemudain tertegun mengingat tentang mimpinya tersebut

Nyi Ratu Rara Santang langsung bertaubat kepada Allah dan senantiasa memuji kemahakuasaan sang maha pencipta.

Dikisahkan Sunan Gunung Jati yang sedang mengembara menempuh perjalanan naik gunung dan turun gunung, masuk hutan dan keluar hutan,

Ditengah perjalanan Sunan Gunung Jati bertemu dengan seekor naga yang sangat besar yang melingkar menghalangi perjalanannya.

Diketahui Bahwa Ular Naga Besar ini bernama Yamlika, merupakan Naga yang berasal dari Neraka. 

Bagaimana kelanjutan ceritanya, untuk mengetahui kisah selanjutnya akan kami tuliskan pada artikel selanjutnya di KompasNusantara.***

close