Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KISAH NABI YANG DIBUNUH OLEH IBLIS


KompasNusantara - Kisah para nabi tentu menjadi cerita menarik bagi umat Islam. Soalnya, banyak sejarah yang dialami para nabi pada zamannya demi memperjuangkan agama Allah SWT. 

Kali ini, akan dikisahkan seorang nabi yang dibunuh oleh iblis.. Lantas siapa nabi tersebut? Bagaimana bisa membunuhnya?

Nabi ini tercatat dalam Taurat, Injil, dan disebutkan di banyak ayat Alquranul Karim. Nabi ini pun sangat ma;ruf karena putranya juga seorang nabi dan erat kaitannya dengan Nabi Muhammad SAW. 

Dialah Nabi Zakariah yang merupakan ayah dari Nabi Yahya. Bagaimana kisahnya? Berikut ulasannya yang dirangkum melalui berbagai sumber.

Nabi Zakaria merupakan nabi yang hidup di zaman yang sangat mulia, di tempat yang sangat mulia, dan di lingkungan yang sangat mulia pula. Beliau hidup di Baitul Maqdis.

Baitul Maqdis sendiri merupakan tempat yang sangat mulia dan di sekitarnya para ruhban, ahli-ahli ibadah, orang-orang saleh yang mengabdikan hidup mereka untuk kemaslahatan Baitul Maqdis. 

Dalam rangka mendekatkan diri kepada kepada Allah SAW, Nabi Zakaria sezaman dengan keluarga yang sangat mulia yang dicantumkan dalam Alquran yang disebut dengan Ali Imron, ayahanda Maryam atau kakek Nabi Isa.

Kisahnya pun tersebar dalam Alquran Surat Ali Imran, Surat Al-An'am, Surat Maryam, Surat Al-Anbiya, dan surat-surat lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Zakaria merupakan nabi yang sangat mulia karena banyak diceritakan dalam Alquran. 

Dikisahkan  sebelum kelahiran Al Masih atau Isa bin Maryam, Zakaria merupakan salah satu kibar Rabbaniyyun. Beliau salah satu senior orang-orang saleh yang tinggal di Baitul Maqdis.  

Kala itu, Allah SWT telah menguji Nabi Zakaria dengan lama tidak memiliki anak. Hingga ia terus-menerus dan tidak bosan-bosannya berdoa kepada Allah SWT.

Dalam riwayat dikatakan selama 70 tahun, Nabi Zakaria berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai anak. Hingga akhirnya saat berusia 100 tahun, Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria.

Istri Nabi Zakaria saat itu berumur 90 tahun. Maka lahirlah putra Nabi Zakaria bernama Yahya. 

Kematian Nabi Zakaria 

Diceritakan, Nabi Muhammad SAW datang kepada Nabi Zakaria dalam peristiwa Mi'raj. Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Mi'raj itu berjumpa dengan banyak nabi.  Mulai Nabi Adam, Nabi Yusuf, Nabi Idris, Nabi Isa, Nabi Yahya, Nabi Musa, Nabi Ibrahim, dan Nabi Zakaria. 

Saat Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Zakaria, sebagaimana yang dikeluarkan Al Imam Ishak bin Bisyir dalam kitabnya Al Mubthada dari Ammar bin Maymun, dari bapaknya dari Abdullah bin Abbas RA, Nabi Muhammad mengatakan, "Wahai Bapak daripada Yahya (maksudnya Nabi Zakaria), kabarkan kepadaku bagaimana cara kematianmu? Bagaimana Bani Israil bisa membunuhmu?" 

Nabi Zakaria pun mengatakan: “Wahai Muhammad, saya punya anak namanya Yahya. Dia adalah orang terbaik di zamannya. Orang yang paling mulia, orang yang paling tampan di zamannya. Bahkan Allah SWT mengatakan 'dia adalah seorang sayyid, seorang pemimpin dan orang yang menjaga kehormatan. Dan dia tidak berhajat kepada perempuan.”

Tiba-tiba seorang wanita, yang merupakan putri raja dari Bani Israil, suka terhadap putra Zakaria, yakni Yahya. Dan wanita itu adalah wanita pelacur. Kemudian dia mendatangi Yahya, merayunya, menggodanya. Tapi Yahya enggan untuk mendekati wanita itu. Akhirnya karena ditolak oleh Yahya, kemudian wanita itu pun berniat membunuh Yahya. 

Dari situ kemudian wanita itu menghasut bapaknya yang seorang raja. Raja pun mengutus pasukannya untuk menangkap dan membunuh Yahya. Maka berangkatlah pasukan itu, kemudian menangkap dan membunuh Yahya. 

Setelah membunuh Yahya, mereka menargetkan Nabi Zakaria untuk dibunuh. Karena tahu akan dibunuh, maka Nabi Zakaria pun lari ke dalam hutan dan melihat pohon. 

Nabi Zakaria datang ke pohon itu karena pohon tersebut memanggil-manggil dirinya. Pohon itu mengatakan, 'Yaa Zakaria.. yaa Zakaria, kemarilah-kemarilah. Masuklah ke dalam pohon.'

Nabi Zakaria akhirnya masuk ke dalam pohon yang terbelah dan kemudian tertutup kembali. Namun, Allah SWT menakdirkan iblis saat itu melihat Zakaria yang masuk ke  pohon. 

Maka saat datang pasukan yang mencari Nabi Zakaria, iblis tidak tinggal diam.  Ia pun menjelma menjadi manusia dan mengisyaratkan kepada orang yang memburu Nabi Zakaria dengan mengatakan bahwa Zakaria berada di pohon itu.

Tetapi, pasukan raja itu tidak langsung percaya. Hingga akhirnya, mereka meminta bukti. Iblis pun membuktikan. Kain yang ada di belahan pohon itu lalu muncul keluar.

Para pasukan itu lalu membawa gergaji besar dan menggergaji pohon itu. Nabi Zakaria yang ada di dalam pohon itu terbelah menjadi dua.  Nabi Zakaria pun meninggal. 

Kemudian, Rasullulah kembali bertanya, "Apakah engkau merasakan sakit ketika gergaji membelah badanmu wahai Zakaria?" 

Maka Nabi Zakaria mengatakan, "Tidak. Yang merasakan sakit justru pohon tersebut. Karena Allah SWT telah mencabut ruhku sebelum gergaji itu sampai badanku."

Dari sini, menunjukkan bahwa sebab kematian Nabi Zakaria karena hasutan iblis kepada pasukan raja Israil. Untuk diketahui, riwayat ini disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir dalam kitab Al Bidayah Wan Nihayah. 

Ibnu Katsir mengomentari riwayat ini. Dia mengatakan hadits ini lafadnya aneh. Jadi, dia sangat heran, jika sampai dimarfukan kepada Rasulullah, maka ini mungkar karena menyelisihi hadis-hadis yang shahih. 

Dalam hadis-hadis Isra' dan Mi'raj, tidak disebutkan Nabi Zakaria. Namun hanya disebutkan dalam hadis-hadis yang shahih itu, Nabi Muhammad SAW bertemu Yahya dan juga Isa. Keduanya adalah Ibnu Al Khola. 

Perlu diketahui, bahwa hadits-hadits ini masih diperbincangkan keshahihannya. 

Kendati demikian, tersebar dalam beberapa kisah Israiliyat tentang kematian Nabi Zakaria. Terdapat tiga riwayat yang masyhur yang disebutkan dalam kisah Israiliyat. 

1. Zakaria mendengar terbunuhnya Yahya yang kemudian kepalanya dipenggal dan diletakkan di sebuah bejana yang terbuat dari emas. Kemudian dibawa kepada seorang raja zolim suruhan seorang wanita pelacur. 

Maka ketika mendengar itu, marahlah kaumnnya Nabi Zakaria. Bagaimanapun Yahya adalah seorang nabi, putra dari Nabi Zakaria.  Bagaimana mungkin bisa dipenggal lehernya. Kemudian, kepalanya dibawa untuk menjadi mahar seorang raja. 

Ketika kaumnya Zakria hendak membunuh sang raja zolim itu, raja mendahului kaum Nabi Zakaria. Si raja justru menyuruh pasukan untuk membunuh Nabi Zakaria.  Maka Nabi Zakaria lari ke dalam hutan, kemudian sampailah ke sebuah pohon. 

2. Saat Nabi Zakaria mendengar bahwa Yahya terbunuh secara zolim di tangan Bani Israil, kemudian Nabi Zakaria pun menjadi target orang kedua yang dicari oleh raja Bani Israil. Mendengar itu, Nabi Zakaria akhirnya lari ke dalam hutan. Di hutan, Nabi Zakaria berjumpa dengan sebuah pohon besar. 

3. Dalam riwayat yang ketiga ini, disebutkan bahwa tidak ada kaitan antara Zakaria dengan terbunuhnya Yahya. Namun, riwayat ini, saat Maryam binti Imran hamil dan melahirkan Isa bin Maryam, saat itu orang yang memasuki mihrab Maryam adalah Nabi Zakaria. Mulailah orang-orang menuduh dua manusia yang sangat mulia itu telah melakukan perzinaan. 

Jadi, orang-orang Yahudi menuduh Nabi Zakaria telah melakukan perzinaan dengan Maryam. Yang pertama menuduh yakni Yusuf an Najr.  Yusuf an Najr merupakan seorang ahli ibadah di Masjid Baitul Maqdis.

Sebab itulah, akhirnya Nabi Zakaria pun menjadi target pembunuhan orang-orang Yahudi. Dan itu sebelum terjadi penyerangan Bukhunnasar yang menghancurkan orang-orang Yahudi  di Palestina. 

Nabi Zakaria pun  mendengar dirinya menjadi target pembunuhan sang raja, memilih  kabur dan lari masuk ke hutan. Saat sampai di hutan, Zakaria melihat pohon. 

Meski terdapat kisah yang berbeda tentang kematian Nabi Zakaria,  tetap ada kemiripan. Yakni Nabi Zakaria lari ke dalam hutan dan sampai di sebuah pohon.


close