KISAH NABI YAHUDZA
KompasNusantara - Nabi Yahudza adalah Nabi Bani Israel yang hidup sekitar abad ke-16 sebelum Masihi. Ia adalah putra Nabi Yaqub bin Nabi Ishaq bin Nabi Ibrahim dan merupakan salah satu dari 12 Nabi al-Asbath. Menurut ibunya, namanya Liya binti Laban bin Btauil bin Nahur. Bituil adalah kerabat Nabi Ibrahim dan Haran (ayah Nabi Luth).
Saat berhijrah dari Kanaan ke Mesir, ia bersama ayah dan saudaranya yang lain bertempur dengan raja Kanaan. Dalam pertempuran itu, ia menunjukkan banyak mukjizat yang Tuhan berikan kepadanya.
Salah satu mukjizat yang diamati selama pertempuran dengan tentara pemerintah Kanaan adalah melawan musuh sampai pendengaran musuh tidak sadarkan diri.
Menurut kitab Qishashul Anbiya’, suara Nabi Yahudza bisa didengar sampai ke seluruh penjuru dunia saat itu.
Akhirnya kemenangan berpihak kepada beliau dan anggota keluarganya lalu beliau melanjutkan perjalanan ke Mesir untuk menemui saudaranya, Nabi Yusuf.
Setelah bertemu saudaranya Nabi Yusuf, ia bersama ayah dan saudaranya tinggal di Goshen dan membangun kehidupan disana bersama orang Mesir lainnya. Dalam kehidupan beragama, ia dan saudaranya yang lain sering berdampingan dengan Nabi Yusuf dalam menerbitkan agama Allah.
Mimpi Nabi Yusuf dimana 11 bintang sujud kepadanya menjadi kenyataan dimana semua saudaranya menjadi nabi dan membantunya dalam segala hal.
Selain memiliki mukjizat berupa kegelapan, Nabi Yahudza juga memiliki mukjizAT lain yang dapat menyembuhkan orang sakit dengan meletakkan tangannya di belakang pasien.
Nabi Yahudza hidupnya sederhana dan selalu membimbing anak keturunannya ke jalan Allah. Dari pergaulan hidup dengan istrinya, Nabi Yahudza memiliki seorang anak bernama Er, Onan, Shelah, Phariz, dan Zerah. Menurut putra Phariz bernama Hezron dan Hamul. Dari keturunan Farariz kemudian lahirlah nabi-nabi besar di antaranya Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.
Dikhabarkan bahwa ketika Nabi Yusuf hendak wafat, Nabi Yusuf meninggalkan beberapa pesan kepada putranya yang bernama Nabi Ifraim dan Nabi Misya. Kemudian Nabi Yusuf berkata kepada saudaranya Nabi Yahudza:
"Wahai saudaraku, sesungguhnya engkaulah yang akan menggantikanku di antara kaum kami, pembela Israel, dan memelihara hati mereka olehmu." Beberapa saat kemudian, Nabi Yusuf wafat lalu seluruh saudara dan anak-anaknya, Nabi Ifraim dan Nabi Misya menangis.
Menurut Kab al Ahbar, Nabi Yahudza menjadi khalifah di kalangan Hamba Israel dan mengambil posisi Aziz Mesir (Menteri Perbendaharaan Mesir) setelah wafatnya Nabi Yusuf. Ia memimpin Bani Israel sampai ia meninggal dunia dan dimakamkan di Beit Yehuza.