Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bentuk Bumi Ternyata Tidak Bulat Sempurna, Ini Penjelasannya


Astronomi - Bumi adalah tempat di mana manusia, hewan, dan tumbuhan bisa hidup karena memiliki air serta oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Ketika berbicara mengenai Bumi, pembahasan seputar bentuknya memang sangat menarik.

Planet Bumi adalah salah satu rahasia alam semesta dan masih dipelajari, sehingga banyak ilmuwan percaya bahwa planet yang kita tinggali ini berbentuk bulat seperti bola.

Namun ternyata, bentuk Bumi bukanlah bola yang sempurna melainkan agak sedikit lonjong seperti telur.

Lantas, kenapa bentuk Bumi tidak bulat sempurna?

Sebelum menjawab hal tersebut, mari ketahui terlebih dahulu puncak tertinggi di Bumi.

Jika diukur dari pusat Bumi, puncak tertinggi dari planet kita ialah Gunung Chimborazo di Ekuador, bukan Gunung Everest yang dikenal sebagai gunung tertinggi di dunia.

Dilansir dari Live Science, Gunung Chimborazo lebih unggul dalam hal ini karena planet Bumi sebenarnya sedikit terjepit di bagian kutubnya.

Bila diibaratkan, seperti sebuah bola yang ditekan oleh dua tangan pada bagian atas dan bawahnya. Sehingga, khatulistiwa yang merupakan tempat Ekuador berada lebih menonjol.

Alih-alih berbentuk bola yang bulat sempurna, bentuk Bumi adalah oblate yang berarti bentuknya seperti bola yang agak pipih dan lonjong seperti telur.

Akan tetapi, bentuk lonjong itu hanya sedikit yang artinya Bumi masih tampak bulat sempurna meski tidak disadari banyak orang.

"Faktanya, kebanyakan planet dan Bulan tidak berwujud bola sejati. Mereka biasanya terjepit dalam sejumlah cara atau hal lainnya," ujar ilmuwan planet di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, Amerika Serikat, James Tuttle Keane.

Apa yang membuat bentuk Bumi tidak bulat sempurna?

Dia menambahkan penyebab Bumi, planet lain serta Bulan tidak bulat sempurna ialah adanya gaya sentrifugal atau gaya luar yang dialami oleh sebuah benda berputar. Sebuah planet yang berputar, kata dia, pasti mengalami gaya sentrifugal.

Sederhananya, ketika Anda berputar di kursi atau di atas kaki maka akan merasakan adanya tarikan dari pusat tubuh. Hal ini mungkin akan menyebabkan lengan maupun kaki terkilir.

"Atau, jika duduk di komidi putar, ada sedikit kekuatan ekstra yang bekerja pada Anda saat di komidi putar itu, sehingga Anda merasa ditarik ke samping," terang Keane menggambarkan kenapa bentuk bumi tidak bulat sempurna.


Lantaran planet dan Bulan berputar, gaya sentrifugal menyebabkan objek tersebut menonjol di ekuatornya. Efeknya dapat terlihat pada dua planet terbesar di Tata Surya yakni Jupiter dan Saturnus.

Jika mengamati gambaran dari salah satu raksasa gas ini, Anda akan melihat bahwa keduanya sedikit terjepit sementara bagian tengahnya menonjol.

Keane memaparkan bahwa bentuk terjepit planet-planet ini lebih terlihat, karena keduanya adalah planet yang berputar paling cepat di Tata Surya. Dijelaskannya, semakin cepat sesuatu berputar maka semakin besar gaya sentrifugal yang bekerja pada suatu objek.

Contoh ekstrem gaya sentrifugal yang bekerja pada sebuah benda adalah planet kerdil bernama Haumea. Planet kerdil tersebut berada di Sabuk Kuiper yang merupakan wilayah objek es di luar orbit Neptunus.

"Haumea seukuran Pluto, tetapi berputar sangat cepat, satu putaran penuh setiap empat jam, sehingga wujudnya hampir berbentuk seperti telur," ucap Keane.

Awal mula manusia mengetahui bentuk Bumi bulat

Seperti dilansir dari laman NASA, Rabu (4/10/2017) manusia telah mengetahui bahwa Bumi berbentuk bulat selama lebih dari 2.000 tahun lalu.

Pada saat itu, orang Yunani Kuno mengukur bayangan selama titik balik Matahari ketika musim panas, kemudian menghitung keliling Bumi.

Mereka menggunakan posisi bintang serta konstelasi untuk memperkirakan jarak di Bumi.
Orang Yunani Kuno bahkan bisa melihat bayangan bulat planet selama gerhana Bulan. Hingga kini, manusia masih bisa melihat bayangan bumi saat terjadi gerhana Bulan.

Sementara di era modern saat ini, para ilmuwan menggunakan geodesi yaitu ilmu untuk mengukur bentuk, gravitasi, dan rotasi Bumi. Teknik geodesi itu memberikan pengukuran akurat yang menunjukkan bahwa bentuk Bumi bulat.

Dengan menggunakan GPS serta satelit lainnya, ilmuwan dapat mengukur ukuran dan bentuk Bumi. Gambar dari luar angkasa juga menunjukkan planet Bumi berbentuk bulat seperti Bulan.

close