Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Jenis Ubur-ubur Paling Beracun Di Dunia


KompasNusantara - Dilihat dari penampilannya, ubur-ubur tampak tidak membahayakan. Tubuhnya terdiri atas 95% air. Mereka tidak punya otak. Mereka bahkan makan dan buang air dari lubang yang sama.

Namun siapa sangka, hewan yang kerap digambarkan sebagai organisme menggemaskan dalam kartun ini, justru memiliki senjata berbahaya yang rumit dan efektif. Mayoritas dari ubur-ubur memiliki nematocysts, alias tentakel yang dilengkapi dengan sel menyengat. Ketika ada pemicu, sel-sel ini siap menggerakkan dan meledakkan racun. Sengatannya berperan ketika memburu mangsa berupa ikan kecil atau pun ketika mempertahankan diri.

Ada pun toksisitas terhadap manusia memiliki variasi level. Ada yang menyebabkan iritasi ringan, ada juga yang berpotensi mengundang kematian dalam hitungan menit.

Nah, berikut ini jenis ubur-ubur paling beracun di dunia:

1. Ubur-Ubur Kotak/ Box Jellyfish (Chironex fleckeri)


Spesies ubur-ubur ini berhabitat di perairan pantai dari utara Papua Nugini dan utara Australia ke Vietnam dan Filipina. Sudah fixed kalau box jellyfish masih menjadi ubur-ubur paling kejam dan mematikan di dunia. Sehingga ia memiliki reputasi sebagai pemilik sengatan maut. Betapa tidak, spesies ini menjadi dalang di balik sekitar 5.568 kematian, terhitung sejak tahun 1954.

Tentakelnya berukuran sekitar 3 meter dan dilapisi oleh jutaan sel knidosit. Rasa sakitnya tentu akan membuat siapa pun menderita. Jika area sengatan cukup signifikan dan korban tidak segera diobati dengan tepat selama 3 menit, bukan tidak mungkin korban bisa meninggal karena mengalami kolaps kardiovaskular atau gagal jantung. Diperkirakan setiap satu ubur-ubur kotak bisa membunuh sekitar 60 manusia dewasa.

2. Irukandji Jellyfish (Carukia barnesi)


Jangan sampai terkecoh dengan ukuran mungilnya yang hanya sekitar 1 sentimeter kubik. Sebab penghuni perairan laut Australia ini justru sangat berbisa. Tidak hanya tentakelnya, bagian bel-nya juga memiliki daya sengat tersendiri.

Korban sengatannya bisa menderita sindrom Irukandji. Penderitanya akan merasakan kram otot menyakitkan dan menyiksa di bagian kaki dan lengan. Ginjal dan punggung terasa sakit. Kulit dan wajah terasa panas. Ada sensasi mual, sakit kepala, berkeringat, gelisah, muntah, tekanan darah meninggi, dan denyut jantung tidak keruan.

Dampak sengatan bisa berlangsung selama 5-120 menit, namun rata-rata sekitar 30 menit. Ada juga juga korban yang mesti menjalani rawat inap. Jika ditangani dengan baik dan benar, biasanya efek sengatan ubur-ubur bisa dikendalikan.

3. Ubur-ubur Api/ Portuguese Man o’ War (Physalia physalis)


Organisme yang kadang disebut sebagai Bluebottle ini, sejatinya bukanlah ubur-ubur atau hewan tertentu. Mereka adalah semacam koloni organisme. Namun sengatannya bisa berdampak kuat. Selain melepuhkan, juga bisa mematikan. Physalia jenis ini tersebar di perairan hangat dunia dan memiliki sengatan yang sangat mengancam. Bahkan ketika terdampar di pantai selama beberapa waktu, ia masih memiliki sengatan kuat untuk melukai siapa saja. Kecuali ikan-ikan tertentu, misalnya Nomeus gronovi, yang justru menjadikan tentakel ubur-ubur api sebagai tempat berlindungan.

4. Ubur-Ubur Surai Singa/ Lion’s Mane Jellyfish (Cyanea capillata)


Ubur-ubur yang satu ini terkenal karena ukurannya yang besar mencapai 2,5 meter. Ukuran tentakelnya juga mencapai 30 m. Si jeli raksasa ini bahkan bisa menyentuh berat 250 kg atau seperempat ton.

Sebagai makhluk penyuka air dingin, ubur-ubur ini ditemukan di seluruh perairan Atlantik Utara. Sengatannya bisa begitu menyakitkan dan bisa berakibat fatal. Bahkan ketika sudah mati, sengatannya bisa tetap terasa.

5. Sea Nettle (Chrysaora)


Si jeli ini tersebar di pantai-pantai Amerika Utara. Mereka kerap berkumpul dan menciptakan bentuk yang khas. Selama musim panas, perkumpulan ubur-ubur tersebut menjadi ancaman besar bagi para perenang. Ubur-ubur ini berukuran cukup besar, sekitar 30 cm. Mereka memiliki 24 tentakel, masing-masing berukuran sekitar 2 meter.

Jangan sampai terkena sengatan Sea Nettle. Sebab sensasi rasanya sangat menyakitkan. Ruam kulit juga biasa timbul selama sekitar 1 jam. Umumnya sengatan ubur-ubur ini tidak begitu berbahaya, bahkan jarang ada yang memerlukan penanganan medis khusus. Namun spesies Chrysaora yang lebih eksotis bisa memberi dampak sengatan yang lebih serius.
close