Kisah Azab Kaum Madyan yang Dibinasakan dengan Badai Petir dan Gempa Bumi
KompasNusantara - Kaum Madyan adalah kaum Nabi Syuaib yang mendapat azab dari Allah berupa badai petir dan gempa bumi. Kaum Madyan menyembah pohon besar sebagai Tuhan dan gemar melakukan perbuatan maksiat.
Dikutip dari buku Riwayat 25 Nabi dan Rasul oleh Gamal Komandoko, kaum Madyan berasal dari anak keturunan Nabi Ibrahim yang tinggal di suatu daerah. Daerah itu kemudian dinamakan Madyan.
Tanah di wilayah Madyan terkenal subur. Hasil pertanian dan perkebunan pun melimpah ruah. Selain itu, penduduk Madyan adalah kaum yang cerdik dalam berdagang sehingga rata-rata kehidupan mereka makmur dan berkecukupan.
Sayangnya, kehidupan rohani kaum Madyan jauh menyimpang dari kebenaran. Hukum dan peraturan yang diajarkan Nabi Ibrahim ditinggalkan dan menciptakan hukum serta peraturan sendiri. Sebagai gantinya, mereka menyembah al-Aikah, sebuah pohon besar yang berdaun sangat rimbun.
Keadaan masyarakat Madyan saat itu pun kacau balau. Kehidupan penduduk Madyan seperti hukum rimba. Di mana orang-orang kuat menindas orang-orang yang lemah, penipuan, pencurian hingga pembunuhan merajalela. Para pedagang Madyan juga terbiasa melakukan kecurangan dengan mengurangi timbangan.
Nabi Syuaib Datang Sebagai Utusan Allah
Allah lantas mengutus Nabi Syuaib untuk menyadarkan kekeliruan kaum Madyan. Mereka diajarkan untuk membedakan rezeki yang halal dan haram. Tapi, kebanyakan dari mereka ingkar pada ajaran Nabi Syuaib.
Dikutip dari buku Kisah Teladan Menakjubkan 25 Nabi dan Rasul oleh Lisdy Rahayu, saat Nabi Syuaib memerintahkan kaum Madyan untuk meninggalkan Al Aikah, banyak dari mereka membantahnya.
Hanya segilintir orang yang bersedia memenuhi ajakan Nabi Syuaib. Sebagian dari mereka bahkan mendustakan dan membencinya. Selain itu, permusuhan dan perlawanan ditunjukkan secara terang-terangan.
Karena mendapati Nabi Syuaib tetap bersikeras untuk menyebarkan dakwahnya, pemuka kaum Madyan mengancam akan mengusir dan merajamnya. Meskipun begitu, Beliau tidak gentar oleh ancaman tersebut.
Nabi Syuaib dengan sabar tetap meminta kaum Madyan untuk berlaku baik dalam perniagaan mereka. Beliau juga mengingatkan kepada kaumnya untuk tidak merusak alam.
“Aku sunggguh khawatir terhadap kalian bila mana ditimpa azab pada hari yang membinasakan!” Seru Nabi Syuaib kepada mereka.
Peringatan tersebut tidak mempengaruhi hati kaum Madyan. Mereka tetap mempertahankan tradisi, adat istiadat, dan agama yang mereka warisi dari nenek moyang mereka. Mendengar tantangan kaumnya, Nabi Syuaib berdoa kepada Allah agar menurunkan azab-Nya kepada kaum Madyan.
Azab Kaum Madyan
Dikutip dari buku Nabiku Teladanku oleh Lutfiya Cahyan, sebelum azab itu datang, Nabi Syuaib dan kaumnya yang beriman diperintahkan oleh Allah untuk mengungsi sementara waktu ke tempat yang lebih aman.
Kemudian, Allah menyelimuti penduduk Madyan yang kafir dengan gumpalan awan hitam dan menjatuhkan kobaran api dari langit disertai badai petir. Terdengar suara yang menggelegar hingga memekakkan telinga dan memecah keheningan.
Allah juga mengguncang mereka dengan gempa bumi yang mematikan. Hingga akhirnya kaum Madyan kafir binasa dan punah dari bumi. Sementara kaum Nabi Syuaib yang beriman selamat dan kembali ke tanah Madyan dan hidup dengan syariat dan ajaran yang benar.