5 Fakta Galaksi Bima Sakti, Galaksi dengan 200 Miliar Bintang
Astronomi - Galaksi yang terkenal dengan sebutan milky way adalah Galaksi Bima Sakti. Ini merupakan tempat yang sangat besar dan menakjubkan.
Berdiameter sekitar 120.000 hingga 180.000 tahun cahaya, Galaksi Bima Sakti adalah rumah bagi Planet Bumi.
Tata surya berada sekitar 27.000 tahun cahaya dari pusat galaksi, di tepi bagian dalam salah satu konsentrasi partikel gas dan debu yang berbentuk spiral.
Fakta-fakta Galaksi Bima Sakti
Dilansir dari Universe Today, berikut adalah 5 fakta Galaksi Bima Sakti yang mengesankan dan menakjubkan.
1. Berbentuk melengkung
Dengan diameter yang sangat besar, Galaksi Bima Sakti memiliki tonjolan pusat yang diameternya mencapai 12.000 tahun cahaya.
Faktanya, Galaksi Bima Sakti berbentuk melengkung. Oleh para astronom, bentuknya yang bengkok dikaitkan dengan dua galaksi tetangga, yakni Magellan Besar dan Kecil.
Dua galaksi kerdil ini diyakini telah menarik materi gelap di Bima Sakti. Tarikan tersebut menciptakan semacam frekuensi osilasi yang menarik gas hidrogen galaksi yang banyak dimiliki Bima Sakti.
2. Memiliki Halo
Para ilmuwan percaya bahwa 90 persen dari Galaksi Bima Sakti terdiri dari materi gelap yang memberikan halo misterius.
Ini berarti bahwa semua materi bercahaya, yang dapat dilihat melalui mata telanjang atau teleskop, hanya membentuk kurang dari 10 persen massa Bima Sakti.
Adapun halo yang dimiliki Galaksi Bima Sakti bukanlah jenis cahaya konvensional dan sebenarnya tidak dapat dilihat.
3. Memiliki lebih dari 200 miliar bintang
Galaksi terbesar yang disebut IC 1101 memiliki lebih dari 100 triliun bintang dan galaksi besar lainnya dapat memiliki satu triliun bintang.
Bima Sakti memiliki sekitar 200 hingga 400 miliar bintang, namun yang paling banyak yang dapat dilihat manusia dari satu titik dunia adalah sekitar 2.500.
Jumlah ini tidak tetap karena Galaksi Bima Sakti terus-menerus kehilangan bintang melalui supernova dan menghasilkan yang baru setiap saat.
4. Penuh dengan debu dan gas
Bima Sakti adalah galaksi yang penuh dengan debu dan gas. Materi ini merupakan 10-15 persen dari materi bercahaya di Bima Sakti.
Ketebalan debu dapat membelokkan cahaya yang tampak, namun cahaya inframerah dapat melewati debu, yang membuat teleskop luar angkasa Spitzer menjadi alat yang sangat berharga untuk mempelajari Bima Sakti.
Galaksi Bima Sakti menjadi ukuran dan bentuknya seperti saat ini dengan memakan galaksi lain dan masih melakukannya hingga sekarang.
Faktanya, saat ini, Galaksi Canis Major Dwarf adalah galaksi terdekat dari Bima Sakti yang bintang-bintangnya ditambahkan ke piringan Bima Sakti.