5 Wabah Penyakit Zaman Nabi Musa Wajib Diketahui Umat Muslim
KompasNusantara - Wabah penyakit ternyata tidak hanya terjadi pada masa sekarang saja melainkan juga terjadi ketika zaman Nabi Musa. Kala itu wabah penyakitnya ditujukan kepada Raja Firaun yang sombong karena menganggap dirinya sebagai Tuhan. Ada banyak sekali wabah penyakit zaman Nabi Musa yang sebaiknya diketahui umat islam sebagai ilmu pengetahuan.
Berikut adalah diantaranya:
1. Hujan Badai & Angin Topan
Wabah ini diperuntukkan pada Raja Firaun dan pengikutnya yang membangkang perintah Allah SWT. Hujan badai disertai dengan angin topan merupakan wabah yang mengerikan dan dapat mencelakakan siapa saja. Pada akhirnya kaum Raja Firaun pun tidak kuat dengan cobaan tersebut dan mengutus bawahannya agar meminta pertolongan kepada Nabi Musa.
Janji dari Raja Firaun jika dibebaskan dari wabah penyakit zaman Nabi Musa ini adalah mau beriman kepada Nabi Musa serta membiarkan kaum Bani Israil untuk bersama dengan Nabi Musa. Permintaan tersebut pun dikabulkan dan Nabi Musa meminta kepada Allah untuk membebaskan wabah namun setelah itu janji Firaun tidak ditepati dengan baik.
2. Belalang
Wabah berikutnya setelah Raja Firaun tidak menepati janjinya yaitu dengan mendatangkan belalang yang dapat merusak tanaman para pengikut Firaun. Belalang ini tentu dapat memporak-porandakan tanaman yang selama ini telah dijaga dengan baik. Akibat dari wabah ini, para pengikut Firaun tidak dapat memakan hasil panen dan mengalami kerugian besar.
Wabah belalang yang dibiarkan begitu saja tentu dapat membahayakan nyawa dari pengikut Firaun karena tidak dapat makan. Penduduk pun mulai panik dan berlainan menuju Nabi Musa agar menghilangkan semua belalang yang meresahkan dengan janji untuk beriman dan membiarkan Bani Israil membersamai Nabi Musa. Lagi-lagi, itu hanya janji belaka dan tidak diindahkan.
3. Kutu
Kutu di zaman sekarang tentu tidak ada apa-apanya dibandingkan kutu yang ada pada zaman Nabi Musa. Binatang kutu atau sering disebut dengan kumal ini merupakan binatang kecil yang merayap dan dapat pula berbentuk bakteri. Definisi kutu pada zaman tersebut adalah seperti lalat, dan nyamuk.
Pada zaman sekarang memang binatang kutu tidak membahayakan, namun pada zaman Nabi Musa kutu tersebut dapat membunuh banyak orang dan juga hewan ternak. Hewan tersebut membunuh kaum Firaun dan juga para pengikutnya yang menyekutukan Allah SWT. Semua hewan yang ada di zaman tersebut mati kecuali hewan milik Bani Israil.
4. Katak
Wabah angin topan hingga kutu pun tidak membuat penduduk yang menyekutukan Allah tersebut menjadi jera akan perbuatannya. Tanpa berlama-lama lagi, Allah pun menurunkan wabah katak yang melompat-lompat hingga menuju ke makanan yang sedang disantap. Tentu saja para pengikut Firaun berbondong-bondong menemui Nabi Musa untuk meminta tolong.
5. Kemarau Panjang
Allah memberikan teguran kepada Raja Firaun berupa kemarau panjang agar di daerah tersebut kekurangan air dan tidak ada tanaman yang hidup. Teguran tersebut diberikan dengan harapan Raja Firaun tidak sombong lagi dan mengakui Allah sebagai Tuhan. Sayangnya, teguran tersebut tidak ada efeknya sama sekali justru Raja Firaun menganggap kemarau ini merupakan kesialan dari Nabi Musa.
Raja Firaun beranggapan bahwa kesuburan tanah merupakan faktor jerih payah dari diri sendiri tidak ada kaitannya dengan Allah. Parahnya lagi, Firaun menuduh Nabi Musa dan kawannya telah menyihir agar daerah tersebut terjadi kemarau selama bertahun-tahun dan kekurangan buah-buahan. Firaun pun tak percaya sama sekali dengan Nabi Musa.
Beberapa wabah penyakit zaman Nabi Musa yang telah dipaparkan di atas dapat dijadikan sebagai bukti bahwa kaum Raja Firaun memang tidak memiliki rasa malu. Hal ini karena sudah berkali-kali melakukan ingkar janji dan tetap saja tidak ada rasa jera. Tentu saja perbuatan tersebut tidak patut dicontoh.