Jupiter, Planet Terbesar dalam Tata Surya yang Mirip Matahari
Planet di tata surya termasuk Jupiter dan Saturnus |
Astronomi - Jupiter adalah planet terbesar di tata surya kita. Memiliki diameter 142.984 km, planet ini juga disebut dengan 'bintang gagal'. Mengapa demikian?
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang mengatakan, ada asumsi dasar yang membuat sebagian kelompok meyakini Jupiter sebagai bintang yang gagal.
Namun sebagian kelompok lain, justru membantah dan tidak sependapat mengenai anggapan Jupiter adalah bintang.
Adapun anggapan bahwa Jupiter mirip sekali dengan Matahari, bintang yang menjadi pusat tata surya. Dari kerapatan massa hingga rasio helium dan hidrogen, disebut sangat mirip dengan Matahari. Bagaimana penjelasannya?
Alasan Jupiter Disebut Mirip Matahari
Planet Jupiter tercatat memiliki diameter seluas 142.984 km atau hampir 11 kali diameter Bumi. Jika dibayangkan, Jupiter bisa memuat sekitar 1.321 Bumi. Besar banget, ya!
Namun, massa planet ini 2,5 kali total massa delapan planet lain. Inilah yang membuat Jupiter menjadi benda langit paling dominan kedua setelah Matahari.
Jupiter adalah salah satu contoh planet gas raksasa di tata surya kita. Permukaan Jupiter tidaklah padat seperti Bumi.
Inti planet Jupiter tersusun dari batuan kecil yang tertutup dalam cangkang hidrogen metalik dan dikelilingi oleh hidrogen cair. Hidrogen cair inilah yang kemudian diselimuti oleh gas hidrogen.
Secara keseluruhan, rasio massa hidrogen dan helium pada Jupiter sebesar 73:24. Rasio ini mirip sekali dengan Matahari, yang mana rasio keseluruhan massa hidrogen dan helium sebesar 71:27.
Planet di tata surya termasuk Jupiter dan Saturnus |
Kerapatan massa Jupiter juga mirip dengan Matahari. Jupiter mengandung 1,33 gram setiap sentimeter kubik volumenya sedangkan Matahari mengandung 1,41 gram setiap sentimeter kubik volumenya.
Kemiripan inilah yang membuat Jupiter mirip dengan Matahari. Tapi bukan termasuk bintang, Andi selaku peneliti Pusat Sains Antarika Lapan mengatakan, sebagian orang mengatakan bahwa Jupiter dianggap sebagai bintang gagal.
Mengapa Jupiter Disebut Bintang Gagal?
Andi mengatakan, dirinya lebih setuju untuk menyatakan bahwa Jupiter bukanlah bintang yang gagal. Bintang dan planet lahir dari dua mekanisme yang jauh berbeda.
Bintang lahir, ketika materi sangat padat di awan molekul antarbintang mulai runtuh oleh gravitasinya sendiri.
Runtuhnya awan gas dan debu ini menyebabkan materi ini berputar dan menarik lebih banyak materi lain dari awan di sekelilingnya, sehingga menciptakan piringan akresi bintang.
Seiring bertambahnya massa dan juga gravitasi, inti bintang yang masih sangat muda mengalami tekanan sangat besar. Kemudian inti bintang ini menjadi semakin panas dan sangat mampat.
Dari sinilah reaksi fusi termonuklir dimulai. Setelah bintang selesai mengakresi materi di sekelilingnya, banyak piringan akresi yang tersisa. "Dari sinilah planet terbentuk," kata Andi dikutip dari situs LAPAN.
Lebih lanjut, astronom mengira bahwa Jupiter berasal dari akresi butiran-butiran protoplanet. Diawali dari butiran-butiran kecil batuan es dan debu di dalam piringan.
Ketika butiran-butiran ini mengelilingi bintang yang masih sangat muda, butiran-butiran ini mulai bertabrakan dan tarik-menarik dikarenakan gaya listrik statis.
Butiran-butiran ini kemudian membentuk gumpalan yang cukup besar dengan massa 10 kali massa Bumi. Oleh karena itu, butiran-butiran ini dapat menarik gas di sekeliling piringan tersebut.
Sejak saat itulah, Jupiter berkembang secara bertahap hingga massanya mencapai seperti saat ini, 318 kali massa Bumi atau seperseribu massa Matahari.
"Planet terbesar kita masih belum mendekati kriteria nyaris bintang ini. Astronom mendefinisikan (bintang) katai coklat sebagai benda langit dengan setidaknya 13 kali massa Jupiter," jelasnya.
"Jadi, sementara ini Jupiter adalah planet gas raksasa di tata surya kita. Meskipun mencapai batas terendah massa yang dibutuhkan untuk mengalami keruntuhan awan gas dan debu, massa Jupiter jauh dari kriteria untuk dianggap sebagai bintang gagal," tegasnya.