Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Syafaat Malaikat Jibril untuk Umat Nabi Muhammad SAW


Mereka yang berasal dari tanah, pastinya akan kembali ke tanah. Setiap manusia pun pastinya menginginkan tempat terbaik di akhirat kelak, yaitu surga. Akan tetapi, amal dan perbuatan setiap manusia tidak lah sama.

Umat muslim yang beramal salah, selalu taat akan perintah Allah SWT akan mendapatkan ganjaran berupa surga. Sedangkan mereka yang lalai, zalim, apalagi ingkar terhadap perintah Allah SWT dan Rasul-Nya akan mendapatkan ganjaran neraka.

Hal ini tergambar jelas dalam suatu hadis dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Seluruh umatku akan masuk surga kecuali yang enggan." Mendengarnya, para sahabat kemudian bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah mereka yang enggan itu?"

Lalu, beliau menjawab, "Barangsiapa yang menaatiku, niscaya ia akan masuk surga, dan barangsiapa yang bermaksiat kepadaku, maka sungguh ia enggan (masuk surga)."

Tapi, tahukah kamu bahwa umat Nabi Muhammad SAW ternyata tidak semuanya masuk surga. Ada sebagian dari mereka yang masuk neraka lantaran amal kebaikannya kalah daripada maksiatnya. Sehingga mereka harus merasakan pedihnya siksa Allah SWT di neraka.

Hal ini dijelaskan dalam Kitab Al-Ushfuriyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar. Sebagaimana dilansir dari laman NU Online, Nabi Muhammad SAW bercerita di hadapan para sahabatnya, bahwa pada hari kiamat Malaikat Jibril bertugas untuk berkeliling di neraka selama 40.000 tahun lamanya.

Suatu ketika, malaikat yang bertgas membawa wahyu Allah SWT itu sayup-sayup mendengar suara seseorang dari arah neraka, "Ya Hannan, ya Mannan, ya Dzal Jalali wal Ikram."

Malaikat Jiril merasa, munajat seperti itu tidak mungkin diucapkan oleh orang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Artinya, itu adalah umat Nabi Muhammad SAW.

Kemudian, malaikat Jibril menghadap Allah SWT dengan bersujud di kaki Arsy.

"Ya Tuhanku, saat aku mengelilingi neraka kudengar suara seorang Muslim sedang menyebut asma-Mu. Ia mengucapkan, 'Ya Hannan, ya Mannan, ya Dzal Jalali wal Ikram' selama 40 ribu tahun. Aku yakin, ia merupakan salah satu pengikut nabi-Mu, Muhammad SAW," kata Jibril dengan memohon dan meminta kepada Allah SWT.

"Ya Tuhanku, Engkau mengetahui bagaimana persahabatanku dengan Muhammad. Oleh karena itu, aku ingin sekali berbuat baik melalui kedudukan nabi-Mu itu. Berilah kepadaku mandat untuk menyampaikan syafaat (pertolongan)," lanjut dia.

Allah Yang Maha Mengetahui kemudian memberikan mandat syafaat itu kepada makhluk-Nya tersebut.

"Pergilah kamu kepada Malik. Sampaikan kepadanya bahwa Aku telah mengeluarkan hamba-Ku itu dan menyerahkannya kepadamu!" demikian firman Allah Ta’ala kepada malaikat Jibril.

Malaikat Jibril lalu bergegas menuju malaikat Malik.

"Wahai Malik, sesungguhnya Allah telah menyerahkan si fulan kepadaku. Jadi, keluarkanlah hamba Allah itu dari neraka," kata Jibril kepada malaikat penjaga neraka itu.

Lantas, malaikat Malik masuk ke neraka dan mencari si fulan yang dimaksud malaikat Jibril. Ia mencari si fulan selama 1.000 tahun lamanya. Namun, pencarian tetap tidak berhasil.

"Jibril, neraka telah mendengus panjang dan menggelegak. Besi sudah seperti batu dan manusia seperti besi. Aku tidak dapat menemukannya," kata malaikat Malik.

Kemudian, malaikat Jibril kembali melapor kepada Allah SWT dan bersujud di kaki Arsy. Ia berkata, "Tuhanku, pencarian Malik tidak berhasil. Di mana kiranya posisi fulan?" tanya malaikat Jibril.

"Jibril, pergilah ke Malik. Katakan kepadanya, fulan ada di lembah ini, di dasar ini, di sudut ini, dan di sumur ini…," jawab Allah memberi petunjuk.

Malaikat Jibril kemudian pergi dan mengabarkan kepada malaikat Malik tentang petujuk yang telah diberikan Allah SWT. Kemudian, malaikat Malik menuu tempat yang disebutkan malaikat Jibril. Akhirnya, malaikat Malik pun menemukan si fulan dengan posisi terbalik, kepala di bawah, dan kaki di atas, sedang dikerubuti ular dan kalajengking serta terikat belenggu dan pasung.

Melihat apa yang terjadi, malaikat Malik kemudian menarik si fulan yang kondisinya sudah seperti arang. Malaikat Malik pun menggerakkan dan menarik fulan sehingga ular dan kalajengking yang mengkerubuti tubuhnya jatuh. Malaikat Malik juga menggerakkan kedua kalinya sehingga terlepaslah belenggu dan pasungnya.

"Kau datang untuk menambahkan siksa atau menyelamatkanku?" kata si fulan yang sebelumnya menghadapkan wajahnya kepada malaikat Malik.

"Aku tidak tahu, tetapi yang jelas Jibril menantumu," kata malaikat Malik.

Malaikat Malik lantas memegang tangan si fulan dan menyerahkannya kepada malaikat Jibril.

"Jibril AS kemudian memegang tangannya dan mengajaknya menuju kaki Arasy. Setiap yang dilaluinya sepanjang perjalanan mengatakan, "Dia si fulan, sudah tinggal di neraka Jahanam selama 40.000 tahun." Ia bersama malaikat Jibril berdiri di kaki Arsy.

"Wahai hamba-Ku, bukankah kalam-Ku ada di hadapanmu? Bukankah Aku telah mengutus rasul kepadamu? Bukankah rasul-Ku telah memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran?" kata Allah SWT.

Lalu, si fulan pun menjawab, "Benar wahai Tuhanku, tetapi memang aku telah berlaku aniaya terhadap diriku sendiri. Aku mengakui dosaku. Oleh karenanya, ampunilah aku dengan hak munajat yang kubaca selamat 40.000 tahun ‘Yaa Hannaan, ya Mannaan’ agar Kau mengampuniku."

"Aku telah mengampunimu dan menyerahkanmu kepada Jibril. Aku telah membebaskanmu dari neraka berkat syafa'atnya," kata Allah SWT.

Kemudian, malaikat Jibril membawa si fulan ke surga, memandikannya dengan air kehidupan dan air Kautsar sehingga lenyap lah tanda-tanda penghuni neraka darinya.

Malaikat Jibril setelah itu memasukkannya ke dalam surga, dan mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW.

"Wahai Muhammad, aku telah berbuat sesuatu di tempatmu (syafaat) pada umatmu ini," kata malaikat Jibril.

"Baik, wahai Jibril," ujar Nabi Muhammad SAW.

Nah, begitulah kisah syafaat malaikat Jibril untuk umat Nabi Muhammad SAW.
close