Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Alasan Mengapa Bulan Tidak Memantulkan Cahayanya Sendiri

Bulan tak seperti matahari yang memiliki cahaya tersendiri

Astronomi - Jika melihat ke langit pada malam hari, maka akan terlihat terangnya cahaya dari bulan. Meski mungkin dianggap sebagai benda langit yang terang pada malam hari, namun nyatanya cahaya tersebut berasal dari pantulan sinar matahari. Secara umum bulan tidaklah dapat menghasilkan cahayanya tersendiri, sebab beberapa alasan yang berikut ini.

1. Bulan adalah hasil dari tabrakan bumi dengan benda langit asing


Bulan merupakan benda langit yang dikenal sebagai satelit alami dari bumi. Secara umum bulan bergerak mengelilingi bumi, sebab gaya gravitasi satu sama lain yang saling bertarik-tarikan. Tak mengherankan bahwa memang keberadaan bulan menjadi satu hal yang penting bagi bumi.

Bulan yang merupakan satelit alami dari bumi tentu memiliki sejarahnya terbentuknya tersendiri. Sejarah tersebut berasal dari aktivitas benda langit dengan bumi pada beberapa triliun tahun yang lalu.

Melansir Moon: NASA Science, bulan terbentuk dari hasil benda langit seukuran mars dengan bumi sekitar 4,5 triliun juta yang lalu. Hasil dari tubrukan kedua benda langit ini kemudian menghasilkan bulan sebagai satelit alaminya. Hal inilah yang kemudian membuat bulan tidak memiliki cahaya sendiri.

2. Bulan terbentuk dari bebatuan


Jika melihat bulan secara lebih dekat, maka kamu akan melihat seperti apa bentuk sebenarnya dari benda langit ini. Memang secara umum bulan tampak terlihat berlubang sebab banyak kawah yang ada di permukaannya.

Mengutip Space, bahkan para ahli pernah mengemukakan pendapat bahwa bulan tampak lebih logam dari apa yang dibayangkan. Tidak heran sebab memang bulan memiliki kontur bebatuan pada area permukaannya, sehingga hal ini membuat bulan tak memiliki sumber penghasil cahayanya tersendiri.

3. Bulan bukanlah sebuah bintang


Masih banyak orang yang mungkin kesulitan dalam mengidentifikasi bulan sebagai bintang atau pun bukan. Perlu dipahami bahwa definisi bintang merupakan benda langit yang dapat memproduksi dan memancarkan cahayanya tersendiri, sebab reaksi fusi nuklir yang terdapat pada intinya.

Padahal konteks bulan, ternyata bulan tidaklah dikenal sebagai bintang sebab pemancaran sinarnya pada malam hari dapat ternyata karena pantulan sinar dari matahari, seperti dilansir Star Register. Hal inilah yang kemudian semakin mendukung alasan mengapa bulan tidak dapat menghasilkan cahayanya sendiri.

4. Bulan memiliki permukaan yang tidak rata


Tidak ada banyak orang yang dapat memperhatikan secara detail mengenai permukaan bintang, sebab cahayanya yang luar biasa. Bahkan untuk melihat matahari pun secara detail pun memerlukan alat khusus dan mustahil dengan mata telanjang. Berbeda halnya dengan bulan yang bahkan dapat dilihat dengan jelas secara mudah dan dapat diamati permukaannya.

Secara umum bulan memiliki permukaan yang tak rata, sebab lubang di dalamnya. Lubang tersebut merupakan kawah dari tubrukan benda langit terhadap bulan, namun sayangnya bulan tak memiliki kekuatan untuk memperbaiki diri, seperti dikutip NASA Space Place. Dari hal inilah bisa ditarik kesimpulan mengapa bulan tak dapat menghasilkan cahayanya tersendiri.

5. Bulan selama ini hanya memancarkan cahaya dari matahari


Banyak orang yang mempertanyakan bulan sebagai benda langit yang dapat memancarkan cahaya. Hal ini mungkin sering dikaitkan dari keberadaan bintang-bintang di langit yang memang memiliki kemampuan untuk memproduksi cahayanya tersendiri.

Melansir Live Science, bulan hanya merefleksikan cahaya yang diperolehnya dari matahari. Bahkan sinar yang direfleksikan ini hanya dapat merepresentasikan sekitar 7 sampai 12 persen dari cahaya matahari yang mengenainya. Tidak heran bila kemudian bulan dapat bersinar di malam hari.

Ternyata ada alasan ilmiah mengapa bulan tak seperti matahari atau bintang lainnya yang dapat menghasilkan cahaya. Meski demikian, keberadaan sinar bulan tetap penting untuk menyinari bumi di malam hari.
close