5 Formasi Awan Ini Paling Indah Namun Berbahaya!

Dari secantik pelangi hingga lukisan Van Gogh
Astronomi - Alam selalu punya cara untuk menunjukkan kemegahannya. Salah satunya ditunjukkan oleh kemunculan beragam formasi awan yang mungkin beberapa di antaranya terlalu langka untuk bisa disaksikan secara langsung di kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya indah dipandang, awan juga sering dikaitkan dengan adanya fenomena alam, terutama yang berkaitan dengan hujan dan badai. Dalam dunia penerbangan, beberapa jenis awan bisa sebabkan turbulensi yang tentu berbahaya bagi pesawat terbang.
Dari sekian banyak formasi awan, beberapa di antaranya memang terlihat memikat mata. Namun, ternyata malah berbahaya, lho.
1. Awan lentikular

Kamu mungkin pernah melihat formasi awan lentikular di puncak gunung atau bukit. Awan lentikular sering kali jadi foto yang populer untuk dibagikan di sosial media, terlebih dengan penampilannya yang terlihat megah di langit, juga kemiripannya dengan UFO.
Singkatnya, awan lentikular terbentuk saat udara yang bergerak di bagian troposfer terganggu oleh aliran udara di permukaan yang tinggi, seperti gunung atau bukit. Ketika suhu di puncak mencapai lebih rendah titik embun, terbentuklah awan lentikular.
Dilansir LAPAN, awan lentikular perlu dihindari oleh para pendaki karena jadi pertanda keberadaan badai di puncak gunung. Selain itu, terpapar oleh embusan angin yang berasal dari awan ini juga bisa menyebabkan hipotermia. Awan lentikular juga sangat dihindari oleh pilot pesawat terbang karena menyebabkan turbulensi, baik itu pesawat yang melintas di dalam atau di sekitarnya.
2. Awan anvil

Sekilas, awan ini terlihat seperti awan jamur yang muncul setelah ledakan bom atom, ya? Commulunimbus incus atau yang lebih populer dengan nama awan anvil adalah bagian puncak dari awan commulunimbus yang megah. Kemunculan awan ini berkaitan dengan adanya cuaca ekstrem berupa badai petir.
Awan anvil terbentuk saat udara dari badai petir naik dan mengembang hingga menabrak stratosfer. Stratosfer memiliki udara yang lebih hangat, sehingga udara yang mengembang dari badai petir akhirnya menyebar dan membentuk landasan. Landasan (incus) itulah yang kita kenal dengan nama awan anvil.
Awan anvil umumnya tersusun dari partikel-partikel es. Semakin besan landasan yang ada di puncak, berarti semakin kuat juga badai petir yang sedang terjadi.
3. Awan nacreous

Kamu mungkin tidak akan bisa melihat awan yang memikat mata dengan warna-warninya ini di negara tropis. Awan nacreous atau disebut juga awan stratosfer kutub kehadirannya berkaitan dengan cuaca dingin yang ekstrem.
Awan nacreous muncul ketika udara di stratosfer bagian bawah turun hingga melewati batas titik beku dan membentuk kristal-kristal es. Warna-warni awan nacreous berkaitan dengan lokasi matahari. Awan nacreous memiliki kombinasi warna yang paling indah saat matahari berada beberapa derajat di bawah cakrawala.
Awan nacreous biasanya ditemukan di belahan Bumi yang dingin, seperti Antartika, Arktik, Skotlandia, dan wilayah lain di dekatnya. Pada kondisi tertentu, kehadiran awan ini berkaitan dengan badai troposfer yang parah. Awan ini juga terbilang destruktif karena mendorong reaksi kimia yang berdampak buruk bagi lapisan ozon.
4. Awan kelvin-helmholtz

Awan yang kemunculannya singkat ini sering menjadi buruan para fotografer. Sekilas, awan kelvin-helmholtz mengingatkan kita pada lukisan Starry Night yang populer. Bedanya, satu ini tidak dilukis oleh manusia, melainkan dibuat langsung oleh alam.
Formasi awan berbentuk seperti gulungan ombak ini diberi nama kelvin-helmholtz. Itu menyesuaikan dengan nama dua ilmuan fisika yang saat itu mempelajari instabilitas fluida yang juga menjelaskan fenomena ini, yaitu Lord Kelvin dan Hermann von Helmholtz.
Perbedaan kecepatan dan kepadatan udara menjadi alasannya. Awan ini tercipta saat aliran udara yang berada di atas bergerak dengan cepat, sedangkan awan yang berada di bawahnya bergerak lebih lambat. Alhasil, bagian puncak awan terdorong dan menciptakan ombak yang bergulung. Jadi, meskipun indah, awan seperti ini berbahaya bagi pesawat.
5. Awan morning glory

Awan morning glory terlihat seperti gulungan karpet yang membentang di langit. Meskipun formasi serupa juga terjadi di berbagai belahan dunia, formasi awan morning glory lebih sering muncul dan terlihat jelas di daerah Queensland, Australia.
Awan ini bisa membentang hingga 1.000 kilometer dalam ketinggian 2 kilometer atau lebih. Dilansir APOD NASA, awan ini terbentuk ketika aliran udara yang lembap dan dingin bertemu dengan lapisan atmosfer, di mana suhu udara meningkat secara tidak biasa dengan ketinggian. Awan ini bisa bergerak dalam kecepatan 60 kilometer per jam.
Tidak stabilnya udara di dalam gulungan awan tentu berbahaya bagi pesawat yang melintas. Keberadaan awan ini juga bisa menjadi pertanda akan adanya badai petir di wilayah sekitarnya.
Meskipun kelima awan di atas tampak indah, nyatanya mereka menyimpan potensi bahaya. Namun, masih banyak orang yang tertarik untuk mencari dan mengabadikannya, terutama para fotografer dan pencari badai.