Apa Itu Two Way Opportunity Atau Peluang Dua Arah?
KompasNusantara - Apa itu two way opportunity atau peluang dua arah? Apakah Anda kenal dengan istilah tersebut?
Jika belum tahu, yuk ketahui penjelasannya pada artikel berikut.
Two Way Opportunity atau Peluang Dua Arah
Perdagangan berjangka (futures trading) merupakan sebuah transaksi perdagangan derivatif yang menggunakan sistem margin trading.
Harga aset dalam kontrak berjangka bisa bergerak naik ataupun turun. Perubahan harga inilah yang biasanya dimanfaatkan oleh trader untuk mendapatkan keuntungan.
Mungkin sebagian besar orang berpikir bahwa kalau harga naik pasti untung, sedangkan kalau harga turun pasti rugi. Namun, ada hal menarik yang perlu Anda ketahui dalam trading kontrak berjangka.
Dalam trading kontrak berjangka, ada two way opportunity atau peluang dua arah. Maksudnya gimana?
Jadi, Anda bisa mendapatkan peluang keuntungan, kemana pun arah harga bergerak. Dalam kata lain, ketika harganya naik, maka Anda berpeluang mendapatkan untung. Begitu juga dengan ketika harga turun, Anda juga berpeluang mendapatkan untung.
Saat tren harga sedang naik, maka Anda bisa membeli komoditi terlebih dahulu. Kemudian, Anda menjualnya ketika harga lebih tinggi.
Sedangkan ketika tren sedang turun, Anda bisa membuka kontrak jual komoditi terlebih dahulu. Lalu, Anda membeli komoditi tersebut ketika harga lebih rendah.
Nah, agar Anda lebih bisa memahami two way opportunity atau peluang dua arah, simak ilustrasi sederhana berikut!
Contoh Ilustrasi:
Misalnya, Anda meminjam sebuah baju di toko baju XYZ untuk dijual kembali. Saat ini, harga baju tersebut dijual Rp 80.000. Jadi, Anda mendapatkan Rp 80.000.
Setelah itu, 1 bulan kemudian, baju tersebut turun harga menjadi Rp 50.000 per buah. Karena Anda hanya meminjam baju tersebut, maka Anda harus mengembalikan 1 buah baju ke toko XYZ.
Jadi, Anda membeli lagi baju tersebut dengan harga Rp 50.000 dan mengembalikannya ke toko XYZ.
Dengan begitu, berarti Anda mendapatkan untung sebesar Rp 30.000 karena Anda mendapatkan Rp 80.000 dari penjualan baju sebelumnya dan membelinya kembali di harga yang lebih rendah.
Hal tersebutlah yang membuat Anda tetap bisa memperoleh keuntungan walaupun harga barang yang Anda beli turun.
Dalam trading kontrak berjangka, Anda tidak perlu memiliki barangnya secara fisik. Anda hanya perlu melakukan kontrak beli (buy) ataupun kontrak jual (sell).
Jika Anda melakukan kontrak beli (buy), Anda berpeluang memperoleh keuntungan dari setiap kenaikan harga barang tersebut.
Sedangkan jika Anda melakukan kontrak jual (sell), Anda berpeluang memperoleh keuntungan dari setiap penurunan harga barang tersebut.
Mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa Anda bisa melakukan penjualan (sell) padahal Anda belum melakukan pembelian? Karena ada orang lain yang mau meminjamkannya kepada Anda seperti contoh ilustrasi.
Dalam trading berjangka, ketika Anda mengambil posisi sell berarti Anda meminjam posisi milik orang lain untuk Anda jual. Karena Anda meminjam, maka Anda harus melakukan pengembalian kembali lagi dengan cara membelinya melalui pasar berjangka.
Jika Anda trading secara multilateral di dalam bursa, Anda akan berhadapan dengan banyak trader lain tanpa perlu mengetahui identitas trader yang Anda pinjam serta dari siapa kita melakukan pembelian.
Mekanisme Transaksi Two Way Opportunity atau Peluang Dua Arah
Pertama, Anda harus menganalisis pergerakan harga pada kontrak berjangka yang akan Anda transaksikan. Anda perlu melakukan analisis teknikal dan fundamental. Setelah itu, Anda menentukan apakah Anda akan melakukan beli (buy) atau jual (sell).
Apabila Anda mau melakukan beli (buy), maka Anda berharap harga dari aset yang Anda transaksikan akan naik. Dengan begitu, Anda bisa menjual di harga yang lebih tinggi.
Jadi, keuntungan Anda diperoleh dari selisih antara harga jual (sell) dan harga beli (buy). Bagi para trader, posisi ini disebut posisi “long” yang artinya beli (buy)
Apabila Anda melakukan jual (sell), maka Anda berharap agar harga aset yang Anda transaksikan bergerak turun. Sehingga, Anda bisa membelinya kembali di harga yang lebih rendah.
Jadi, yang menjadi keuntungan Anda adalah selisih dari harga jual (sell) dan beli (buy). Dalam istilah trading, posisi ini disebut dengan posisi “short” yang artinya jual (sell).
Berikut contoh nyata bagaimana cara trader mengambil keuntungan ketika harga turun.
Contoh:
Trader memprediksi bahwa harga aset X akan turun. Oleh karena itu, trader memasang posisi jual (sell) untuk kontrak aset X dengan harga Rp 100.000. Namun, trader tidak perlu “membeli” kontrak aset X tersebut terlebih dahulu.
Dalam trading berjangka, trader bisa langsung memasang posisi sell (dengan anggapan seperti “meminjam”).
Setelah itu, 1 minggu kemudian harga aset X turun menjadi Rp 60.000.
Kemudian, Anda memasang posisi beli (buy) untuk membeli aset tersebut. Anggapannya seperti Anda membeli kembali untuk mengembalikan aset yang tadi Anda pinjam ketika memasang posisi jual (sell).
Dengan begitu, maka Anda memperoleh keuntungan sebesar Rp 40.000.
Memperoleh Untung dari Two Way Opportunity atau Peluang Dua Arah
Dalam trading kontrak berjangka, Anda bisa mendapatkan keuntungan baik ketika harga naik ataupun turun.
Namun, dengan catatan, prediksi dari hasil analisis Anda itu benar ya. Apabila prediksi Anda salah, maka Anda bisa mengalami kerugian.
Oleh karena itu, Anda tetap perlu belajar tentang manajemen risiko dan trading plan. Dengan memahami kedua hal tersebut, maka akan sangat membantu Anda untuk meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi dan mengoptimalkan keuntungan dan menjadikannya sebagai salah satu sumber penghasilan investasi yang menjanjikan.
Jadi, setelah mengetahui two way opportunity atau peluang dua arah, apakah Anda menjadi berminat trading kontrak berjangka? Silahkan berikan komentar dan pendapat Anda di kolom yang telah tersedia.
Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan Anda tentang trading kontrak berjangka. Terima kasih.