Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mixed-use Building – Definisi, Jenis, Ciri dan Kelebihannya


KompasNusantara - Dunia bisnis properti tidak bisa dilepaskan dari konsep penataan ruang yang banyak dikembangkan saat ini, salah satunya mixed use building.

Konsep mixed use building banyak diterapkan di kota-kota besar seperti Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan Kota Surabaya.

Penerapan konsep mixed-use building sendiri diyakini bisa mengatasi persoalan khas perkotaan seperti lahan sempit dan kemacetan.

Namun perlu digarisbawahi, tidak semua kawasan di kota-kota besar bisa menerapkan konsep mixed-use building.

Developer harus melakukan riset mendalam untuk mengetahui cocok atau tidaknya konsep mixed use building diterapkan di suatu kawasan.

Nah, sebelum membahas tentang konsep mixed-use building lebih jauh dalam artikel ini, sebaiknya pahami dulu definisi dan jenis-jenisnya.

Pengertian dan Definisi Mixed Use Building

Istilah mixed-use building merujuk pada bangunan pencakar langit yang bisa mengakomodasi lebih dari tiga fungsi urban.

Singkatnya mixed use building adalah bangunan multifungsi, biasanya terdiri dari apartemen, hotel, kantor dan pusat perbelanjaan.

Sebagai bangunan multifungsi, mixed use building harus mampu mewadahi berbagai kegiatan dasar manusia.

Adapun yang dimaksud dengan kegiatan dasar manusia di sini, yaitu bekerja, tinggal, belanja hingga rekreasi.

Perusahaan pengembang dan arsitek harus mampu mewujudkan konsep mixed-use yang baik saat merancang mixed-use building.

Pasalnya, setiap fungsi bangunan dalam mixed use building memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

Contohnya bangunan apartemen dan mal dalam mixed-use building membutuhkan sirkulasi, ukuran dan tingkat privasi yang berbeda.

Mixed use building harus dirancang sedemikian rupa agar setiap fungsi bangunan bisa berjalan dengan baik dan minim gangguan. 


Jenis-Jenis dan Ciri Mixed Use Building

Berdasarkan tipologi atau corak bangunannya, mixed-use building dibedakan menjadi tiga jenis.

Ketiga jenis tersebut, yaitu mixed-use mega struktur, mixed-use building dan menaranya, serta mixed-use pedestrian.

Berikut penjelasan singkat tentang tiga jenis mixed use building yang disebutkan di atas.
  • Mixed Use Building Mega Struktur
Mixed use building mega struktur merupakan bangunan multifungsi yang berstruktur tunggal.

Fungsi bangunan dalam mixed-use building mega struktur disusun secara vertikal, artinya setiap lantai memiliki fungsi berbeda.
  • Mixed Use Building Podium dan Menaranya
mixed-use building podium dan menara terdiri dari beberapa fungsi bangunan yang disusun dalam satu podium.

Kemudian fungsi-fungsi bangunan lainnya disusun dalam menara yang berada di atasnya.
  • Mixed Use Building Pedestrian
Sementara mixed-use building pedestrian terdiri dari bangunan-bangunan yang dihubungkan oleh jalur pejalan kaki.

Fungsi bangunan dalam mixed-use building pedestrian disusun secara bebas, bisa dihubungkan oleh jalur on-ground maupun jembatan udara.

Ciri-Ciri Mixed Use Building

Berikut ciri-ciri mixed use building yang harus dikenali agar lebih mantap dalam membedakannya dengan superblok.
  • Mixed-use building mampu mewadahi minimal tiga atau lebih fungsi bangunan urban.
  • Setiap fungsi bangunan dalam mixed-use building saling terintegrasi dan tersinergi.
  • Mixed-use building memiliki kelengkapan fasilitas tinggi sehingga penghuninya minim mobilitas ke luar bangunan.
  • Terdapat efisiensi pergerakan dalam mixed-use building, karena fungsi bangunan dikelompokan sedemikian rupa.

Perbedaan Mixed Use Building dengan Superblok

Banyak yang mengira bahwa kawasan mixed-use building sama dengan superblok.

Padahal kedua kawasan tersebut sangat berbeda, tidak dapat disamakan begitu saja meskipun ada sedikit kemiripan.

Perbedaan mencolok antara mixed use building dan superblok, yaitu terlihat dari jumlah bangunan dalam kawasan.

Kawasan superblok memungkinkan penghuninya untuk mengakses segala kebutuhan di satu area, tetapi bangunannya berbeda.

Oleh karena itu, kawasan superblok memiliki jumlah bangunan lebih banyak dibanding kawasan mixed-use.

Sementara penghuni kawasan mixed-use menggunakan bangunan yang sama untuk mengakses segala kebutuhan.

Kebanyakan mixed-use building berupa bangunan pencakar langit yang terlihat megah, contohnya Central Park yang berada di Jakarta Barat.

Kelebihan Tinggal di Kawasan Mixed Use Building
  • Harga Unit Hunian Lebih Terjangkau
Mixed use building mengoptimalkan fungsi lahan sempit sehingga hunian di dalamnya tidak begitu luas.

Oleh karena itu, hunian dalam mixed use building biasanya dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau. 
  • Hidup Lebih Efisien
Jika tinggal dalam mixed use building, maka otomatis hidup menjadi lebih efisien dari segi waktu, tenaga dan biaya transportasi.

Bagaimana tidak efisien apabila mobilitas berkurang, karena semua kebutuhan bisa diakses dalam satu bangunan saja.
  • Hidup Lebih Sehat
Dekatnya jarak hunian ke pusat perbelanjaan akan membuat penghuni lebih semangat dalam menerapkan gaya hidup sehat.

Pasalnya, akses untuk mendapatkan makanan segar dan sehat di supermarket sangat mudah, hanya perlu jalan kaki beberapa menit.
  • Lebih Ramah Pejalan Kaki
Lingkungan di mixed-use building sifatnya lebih ramah pejalan kaki, karena semua fasilitas dalam kawasan bisa diakses tanpa kendaraan.

Maka tidak heran apabila salah satu jenis bangunan multifungsi ini bernama mixed-use building pedestrian.

Contoh Bangunan Mixed Use Building di Indonesia

Setidaknya ada lima contoh bangunan mixed use building yang terkenal di Indonesia. 

Kelima properti ini mungkin datang dari daerah dan pengembang yang berbeda.

Oleh sebab itu jika berniat mencari kawasan mixed use sebagai hunian, beberapa rekomendasi di bawah ini bisa jadi lokasi tempat tinggal yang tepat untuk Anda dan keluarga, di antaranya:
  • Southgate Apartment

Berlokasi di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, hunian vertikal yang satu ini merupakan salah satu proyek mixed-use yang paling diminta serta dicari oleh warga ibu kota.

Bagaimana tidak, selain berlokasi strategis fasilitas yang tersedia di dalam dan sekitar Southgate terbilang sangat lengkap, mulai dari hiburan, sarana olahraga, pusat perbelanjaan dan sebagainya.

Southgate Apartment juga menawarkan tipe unit dengan harga yang beragam.

Melansir situs properti 99.co Indonesia, satu unit apartemen tersebut dijual mulai dari Rp1,1 miliar.
  • Eastcovia Apartment

Contoh bangunan mixed use building selanjutnya datang dari Kota Pahlawan.

Diberi nama Eastcovia Apartment, hunian vertikal gubahan Ciputra Group ini berlokasi di kawasan Karangpilang, Surabaya.

Untuk Anda yang menginginkan tempat tinggal mewah dan prestisius, membeli unit di apartemen ini bisa jadi langkah tepat karena tersedia beragam fasilitas pendukung modern di dalamnya.

Jika berminat membeli unit apartemen di sini, banderol harga yang ditawarkan developer terbilang sangat murah.

Satu unit hunian di Eastcovia Apartment dijual mulai dari Rp500 juta saja, lho!
  • Apartemen Kaliana

Siapa bilang di kawasan Bogor tidak memiliki bangunan mixed use?

Di sini tersedia Apartemen Kaliana yang menawarkan konsep hunian gabungan, dengan berbagai fasilitas super lengkap.

Akses jalan menuju kawasan ibu kota dan sekitarnya sangat mudah di kawasan ini, sebab apartemen tersebut berlokasi cukup dekat dari Tol Cibubur, Tol Jatiasih, Tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat.

Untuk harganya sendiri jelas Anda tidak perlu khawatir.

Mempunyai akses langsung ke tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II, unit hunian di Apartemen Kaliana bisa dibeli mulai dari Rp367 jutaan.
  • Neo SOHO Podomoro City

Pengembang Agung Podomoro Land memang tak henti-hentinya menghadirkan kawasan pemukiman mewah, dengan beragam fasilitas mumpuni dan modern bagi masyarakat urban.

Salah satu yang paling terkenal adalah Neo Soho Podomoro City yang berlokasi di Jakarta Barat.

Di mixed use building ini kita bisa menemukan fasilitas kolam renang, shopping arcade hingga sauna.

Berkat lokasinya yang strategis, melakukan aktivitas sehari-hari juga terasa semakin mudah jika tinggal di apartemen ini.

Untuk harganya sendiri, satu unit hunian di sana dijual mulai Rp2,5 miliar.
  • Apartemen Bassura City

Masih di kawasan ibu kota, contoh bangunan mixed use building terakhir yang bisa kita jadikan referensi adalah Apartemen Bassura City.

Hunian vertikal gubahan Synthesis Development ini berlokasi di Jatinegara, Jakarta Timur.

Fasilitas pendukung yang ditawarkan lengkap, akses transportasi umum dan pribadi pun sangat banyak.

Di apartemen ini, kita bisa menemukan hunian modern yang ditawarkan dengan harga murah.

Jangan terkejut, sebab satu unit hunian di Bassura City dijual mulai dari Rp350 jutaan saja!

Itulah beberapa kelebihan tinggal di kawasan mixed-use building yang patut dipertimbangkan.

Semoga bermanfaat!

close