Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Lahirnya Ilmu Geografi, dari Catatan Hingga ke Bangku Kampus

Peta Abraham Ortelius, Theatrum orbis terrarum, yang menjadi bagian sejarah ilmu geografi. Foto: Library of Congress, Washington D.C.

Astronomi - Geografi adalah bidang studi tentang lingkungan, tempat, dan ruang yang beragam di permukaan Bumi beserta interaksinya. Lantas, seperti apa sejarahnya?

Kata geografi berasal dari kata bahasa Yunani, geo dan graphein, yang artinya menuliskan atau mendeskripsikan bumi.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, geografi berkembang sejak sebelum Masehi di kalangan Arab dan lainnya.

Sejarah geografi sendiri terbagi atas sejarah eksplorasi dan pembuatan peta, serta perkembangan disiplin ilmunya secara akademik.

Bagaimana Awal Mula Lahirnya Ilmu Geografi?

Perjalanan sebagai Pemicu

Saat orang-orang di masa sebelum Masehi melakukan perjalanan, mereka menemukan lingkungan dan orang-orang yang berbeda.

Keberagaman ini lalu memantik intelektualitas, seperti bagaimana orang-orang bisa berbeda dan tempat-tempat di berbagai daerah juga punya karakteristik tersendiri.

Pengetahuan tentang tempat baru dan eksotis ini lalu dikagumi dan dicatat oleh para pejalan dunia. Salah satunya yaitu Herodotus, filsuf Yunani dan pejalan pada abad ke-5 SM.

Penamaan Geografi

Istilah ilmu geografi lalu digunakan oleh Eratosthenes dari Cyrene pada abad ke-3 SM sebagai judul bukunya, Geographica.

Belasan buku tentang geografi kemudian lahir dari tangan filsuf dan pejalan. Buku Geography oleh Strabo, contohnya, terdiri dari 17 volume.

Buku Geography Strabo volume 1 dan 2 berisi tentang tinjauan atas tulisan-tulisan sebelumnya, sementara 15 volume lainnya mendeskripsikan bagian tertentu di Bumi pada masa itu.

Tidak lama setelah itu, Ptolomeus menyusun rentetan informasi tentang garis lintang dan garis bujur di karyanya.

Orang-orang Yunani dan Romawi kelak mengumpulkan banyak pengetahuan tentang Bumi, sains astronomi, dan pembuatan peta. Kegiatan ini membantu mereka untuk mengetahui lokasi sebuah tempat dengan akurat.

Dark Ages, Bangsa Arab, dan Eropa

Peta dunia Ptolomeus. Foto: Library of Congress, Washington D.C.

Dark Ages atau Zaman Kegelapan merentang dari masa runtuhnya Kekaisaran Romawi hingga munculnya kembali peradaban lama (Renaisans). Zaman Kegelapan salah satunya ditandai dengan kurangnya karya literatur berkualitas.

Kemunduran ilmu dan politik di masa Zaman Kegelapan juga membuat pengetahuan dari zaman Yunani dan Romawi tersebut memudar.

Namun, ilmu geografi, khususnya kartografi atau studi tentang peta, dirawat di jazirah Arab.

Ilmu-ilmu geografi dari bangsa Arab ini lalu diketahui oleh bangsa Eropa barat di Abad Pertengahan, khususnya saat Perang Salib.

Bangsa Eropa lalu menghubungkan pengetahuan geografi bangsa Arab tersebut dengan ilmu-ilmu kuno geografi yang mereka temukan kembali di karya bangsa Yunani dan Romawi kuno.

Bangsa Eropa kelak kerap menekankan kesalahan-kesalahan informasi yang terdapat di ilmu geografi kuno, salah satunya di peta buatan Ptolomeus yang belum akurat.

Seiring bangsa Eropa menjelajahi belahan bumi, muncul cendekia-cendekia yang mengumpulkan informasi baru tentang geografi dan menyebarkannya ke masyarakat.

Pembuatan Peta Dunia Pertama

Fitur utama informasi geografis adalah rekaman pengetahuan tentang titik tertentu di permukaan Bumi. Karena itu, studi membuat dan mempelajari peta atau kartografi menjadi penting sebagai salah satu upaya untuk merekam informasi tersebut.

Surveyor dan kartografer Gerardus Mercator (Gerhard de Cremer) lalu memperkenalkan istilah atlas pada abad ke-16 M, yang merujuk pada koleksi peta Eropa baratnya.

Kelak, koleksi peta-peta dunia pertama dibuat kartografer Abraham Ortelius pada 1570 dengan judul Theatrum orbis terrarum (Epitome of Theatre of the World).

Ortelius menggunakan ilmu survey untuk membuat peta skala besar yang detail menggambarkan permukaan daratan Bumi.

Penggambaran ini dikerjakan keluarga Cassini di Prancis selama lebih dari satu abad. Karya inilah yang menjadi dasar atlas nasional pertama dunia yang dirilis pada 1791.

Dukungan Astronomi hingga Penjelajahan

Ilmu geografi lalu berevolusi dengan menambahkan detail pengetahuan tentang lingkungan fisik dan penduduk di suatu daerah di Bumi.

Kemajuan ilmu geografi ini didukung oleh ilmu astronomi yang penting untuk navigasi, kartografi, dan penjelajahan.

Metode untuk menentukan garis bujur, garis lintang, ketinggian, dan jarak membantu para penjelajah melakukan eksperimen ilmiah, mengembangkan ilmu kartografi dan astronomi sendiri, sampai mengumpulkan sampel flora dan fauna untuk mengklasifikasikan pengetahuan tentang alam di bumi dan iklim.

Diajarkan di Kampus

Seiring pengetahuan yang berkembang, geografi diajarkan di kampus terintegrasi dengan matematika dan filosofi alam sebagai kesatuan ilmu yang penting untuk pembangunan bangsa dan perdagangan.

Di akhir Abad Pertengahan itu, geografi belum diajarkan sebagai disiplin ilmu terpisah. Ada 550 buku geografi di kampus University of Cambridge dan Oxford pada 1580-1620.

Di awal abad ke-19, permintaan terhadap informasi geografis, map yang akurat, dan pengetahuan dunia jadi makin mendesak.

Sebab, pemerintah-pemerintah di masa itu ingin mendanai perusahaan komersilnya dengan mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mereka temukan.

Dari situlah misi menjajah, mencaplok daerah, mencari administrator dan pasukan militer menjadi penting dan membutuhkan ilmu geografi yang akurat. Misi ini juga yang turut andil mengembangkan ilmu pemetaan dan geografi.

Masyarakat geografi pun berkembang di kota-kota Amerika Utara dan Eropa di awal abad ke-19. Kelompok penting di kerajaan dan perdagangan ini terdiri dari kalangan bangsawan, pengusaha, diplomat, dan militer.

Para anggotanya berkolaborasi merilis informasi dan mendanai penjelajahan. Mereka juga mengadakan pertemuan rutin sekembalinya penjelajah dari ekspedisi, membahas temuan dan masalah teknis pemetaan.

Disiplin Ilmu Terpisah

Karakter ilmu geografi awalnya disusun oleh sedikit cendekia Prancis dan Jerman di abad ke-19. Karakter ilmu ini amat memengaruhi perkembangan geografi di Inggris Raya dan Amerika Serikat.

Sejak 1945, disiplin ilmu geografi berkembang sambil tetap menjaga fokus pada penduduk, tempat-tempat di Bumi, dan lingkungannya.

Di Eropa, ilmu geografi menjadi salah satu disiplin yang diajarkan di kampus sebagai hasil tekanan masyarakat untuk mengajarkannya di bangku sekolah untuk lebih banyak pemuda.

Dari situlah, awal mula kelahiran ilmu geografi berkembang lebih jauh hingga dikenal berperan menciptakan identitas nasional, memahami situasi di sebuah tempat, sampai kewarganegaraan.

close