Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Tips Membuat CV Profesional untuk Menarik Perhatian HRD

KompasNusantara - CV adalah dokumen yang wajib diserahkan ketika hendak melamar pekerjaan. CV (Curriculum Vitae) umumya berisi data diri, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan informasi lain yang bisa menjadi bahan pertimbangan bagi HRD untuk memilih pemilik CV tersebut sebagai salah satu staf di perusahaannya.

Meskipun CV adalah dokumen yang sudah lazim dibuat, tapi ternyata masih banyak orang yang belum memahami cara membuat CV yang profesional dan menarik. Ada yang membuat CV dengan informasi kurang lengkap, ada pula yang desain CV-nya kurang menarik sehingga langsung dikesampingkan oleh HRD.

Isi dan desain CV yang profesional sangat penting untuk menarik perhatian HRD. Jadi, agar kelak CV-mu jadi bahan pertimbangan bagi HRD tempat kamu melamar kerja, simak tips membuat CV profesional dengan isi dan tampilan yang menarik berikut ini.

Tuliskan Informasi yang Memang Diperlukan


Kebanyakan orang membuat CV dengan informasi yang terlalu bertele-tele. Alih-alih menambah penilaian dari HRD, CV yang berisi informasi yang tidak diperlukan hanya akan berakhir di tumpukan sampah.

Sebagai profesional, tuliskan informasi yang penting saja di CV-mu. Ada pun informasi penting yang bisa kamu sertakan di dalam CV adalah:
  • Identitas diri: Selain nama lengkap dan alamat, berikan informasi tambahan berupa tempat tanggal lahir (TTL). Hindari memberikan informasi lain seperti tinggi badan atau berat badan kecuali informasi tersebut memang diminta di lowongan pekerjaan.
  • Kontak: Hanya ada dua jenis kontak yang umum disertakan di CV, yakni nomor ponsel aktif dan email. Dalam membuat email usahakan alamatnya terlihat profesional (bisa menggunakan nama lengkap saja). Kamu boleh menyertakan akun media sosial jika memang informasi ini diharuskan oleh HRD atau pekerjaan yang ingin dilamar berada dalam ranah digital.
  • Informasi pendidikan: Sejatinya, informasi pendidikan yang dibutuhkan hanyalah pendidikan terakhir dan nilai pada saat kelulusan. Apabila kamu mengikuti pendidikan non-formal seperti kursus, kamu boleh turut menuliskannya sebagai nilai tambah.
  • Profil diri: Ceritakan secara singkat mengenai dirimu. Informasi yang kamu sampaikan bisa berupa pengalaman kerja dan passion.

Poin-poin di atas adalah informasi inti yang penting berada dalam sebuah CV. Di luar poin-poin di atas sebaiknya pertimbangkan untuk menuliskan informasi yang sekiranya tidak terlalu diperlukan agar CV-mu nggak berkesan membosankan dan bertele-tele.

Hindari Memberi Penilaian pada Diri Sendiri


Pernahkah kamu melihat CV yang berisi penilaian diri sendiri? Seperti kamu memberikan nilai berupa angka pada skill-mu. Contohnya, “Ms. Word = 9; Ms. Excel = 7; Photoshop = 6.”

Informasi seperti ini sebenarnya sangat useless. HRD hanya akan melihatnya sambil lalu saja karena pada dasarnya ketika ia ingin menilai skill-mu, mereka akan melakukan tes lagi.

Jadi, mulai sekarang sebaiknya hindari menulis penilaian terhadap skill diri sendiri pada CV-mu, ya!

Perhatikan Jabatan yang Ditulis

Sebagian orang kurang memperhatikan jabatan pekerjaan yang akan dilamar. Mungkin kamu melamar di beberapa tempat dengan jabatan yang sama. Namun, cara penulisan jabatan yang tertera pada setiap lowongan pekerjaan mungkin berbeda-beda.

Contohnya, lowongan pertama menuliskan “Copy writer”, sedangkan lowongan kedua hanya menuliskan “Writer” saja. Agar CV tampak profesional, pastikan bahwa kamu menulis jabatan pekerjaan sesuai dengan yang tertera di lowongan pekerjaan. Lakukan double check untuk memastikan jabatan pekerjaan sudah tertulis dengan benar sebelum CV dikirim.

Isi Riwayat Pekerjaan Secara Spesifik


Pengalaman pekerjaan adalah hal yang sangat penting bagi HRD dalam menilai calon stafnya. Ketika kamu menuliskan riwayat pekerjaan di CV, pastikan tidak hanya menulis jabatan dan nama perusahaannya saja, tetapi jelaskan juga job description dan prestasimu saat bekerja di tempat yang lama.

Bila perlu, sertakan juga bukti yang mendukung pencapaianmu saat bekerja di perusahaan lama. HRD lebih menyukai adanya bukti nyata ketimbang kamu menuliskan penilaian diri sendiri hanya bermodalkan angka saja.

Desain yang Menarik tapi Tetap Profesional


Jika dulu CV harus ditulis manual di atas kertas folio, kini CV yang sangat digemari berbentuk format digital, baik itu file PDF atau DOC. CV dengan format digital tentu lebih enak dibaca dan jauh lebih rapi.

Namun, untuk membuat CV-mu ini menarik dan dilirik oleh HRD, gunakan desain yang menarik tapi tetap terlihat profesional. Untuk membuat CV dengan desain yang profesional, langsung saja ke sini. Ada banyak template CV menarik yang bisa langsung kamu pakai untuk menulis CV-mu.

Membuat CV yang profesional tidak sesulit yang kamu bayangkan kok. Kamu bahkan nggak perlu repot-repot menggunakan jasa profesional untuk membuat CV. Cukup sampaikan informasi penting untuk menunjang penilaian HRD dan buat desain CV yang menarik. HRD lebih menyukai CV yang sarat dengan informasi penting dan menggunakan desain simple yang nggak berlebihan. Semoga sukses!
close