Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kastel Osaka, Saksi Sejarah Takhta Hirohito di Kekaisaran Jepang

Istana Osaka telah berdiri sejak abad ke-16. Saat itu Kekaisaran Jepang mengalami perang saudara. Kini, bangunan itu menyimpan cerita sejarah di lingkungannya yang cantik

Belum lengkap rasanya jika berpelesiran ke Jepang tanpa singgah ke Osaka. Pasalnya, kota di daerah Kansai tersebut, berdiri bangunan megah dan bersejarah terkait pemersatuan Kekaisaran Jepang yakni, Kastel Osaka.

Kastel Osaka berdiri di tepi Sungai Okawa yang dikelilingi taman yang luas dan hijau. Bangunan itu punya menara dengan delapan tingkat dengan beton bertulang yang dipakai sejak 1931.

Bangunan ini sebagai bagian dari proyek untuk peringatan kenaikan takhta Kaisar Hirohito. Inilah yang membuat Kastel Osaka menjadi penting, bahkan menjadi simbol kota Osaka.

Sempatkan masuk ke dalam dan melihat pemandangan sekitarnya dari ketinggian. Anda bisa melihat sungai yang mengalir di tengah kota, dan pohon-pohon rindang.

Dari atas, Anda akan melihat kota Osaka yang modern karena tidak jauh dari gedung-gedung pencakar langit.

Jika berada di tamannya, jangan lewatkan berkunjung ketika bunga sakura bermekaran. Biasanya bunga sakura bemerkaran setiap tahunnya sepanjang Maret hingga April.

Bangunan Kastel Osaka sendiri berdiri pada abad ke-16. Pada saat itu Kekaisaran jepang sedang mengalami perang saudara.

Kastel ini kemudian pada masa-masa selanjutnya hingga hari ini juga telah menjadi saksi dari berbagai peristiwa penting sejarah Kekaisaran Jepang. Saat ini bangunannya berfungsi sebagai museum.

Kastel Osaka telah mengalami perombakan karena berbagai perisitiwa, termasuk kebakaran hebat. Yang saat ini menjadi objek wisata adalah generasi ketiganya.

Bangunan tersebut mengalami modernisasi. Berdasarkan koleksi foto di dalam museum, kerangka baja pada kastel dirakit secara bertahap. Menara kastel beton itu sampai sekarang ada di berbagai bagian Kastel Osaka yang mengikuti struktur generasi pertamanya.

Pada periode Meiji (1868—1912), kastel Osaka mengalami pembaruan untuk tengara sebagai simbol sebagai "sumber kenyamanan penduduk". Pada saat itu, Kota Osaka sudah mengalami peningkatan populasi dan memperluas batas kotanya.

Walikota Hajime Seki yang menginginkan pembaruan ini menjadikan menara kastel sebagai "struktur permanen yang menyatukan teknologi modern".

Proyeknya begitu ambisius yang menyebabkan kekurangan dana, padahal sudah melibatkan sumbangan dari masyarakat.

Pada akhirnya, perusahaan konstruksi swasta terlibat dalam pembangunan menara kastel dengan biaya yang lebih murah. Pendanaan pun akhirnya tercukupi, sehingga menara kastel selesai dibangun.

Istana Osaka berdiri tidak jauh dari gedung pencakar langit di Kota Osaka. Bangunan ini seolah telah menjadi saksi dalam lima abad dari sejarah Kekaisaran Jepang

Generasi pertama Kastel Osaka dibangun oleh Toyotomi Hideyoshi (1536—1598), panglima perang yang kuat dan berperan dalam penyatuan Kekaisaran Jepang pada akhir abad ke-16, sebelum berdirinya Keshogunan Tokugawa.

Dia kemudian bertakhta memimpin Kekaisaran Jepang. Uniknya, dia berasal dari keluarga petani di Prefektur Aichi.

Hideyoshi kemudian wafat, sehingga jabatan Kekaisaran Jepang beralih kepada Tokugawa Ieyasu. Ieyasu menyerang Kastel Osaka dan pada 1615 dilalap api. Selama 30 tahun, baunan itu hanya menjadi abu.

Klan Tokugawa pun membangun kembal kastel tersebut. Akan tetapi, sebagian dari kastel tersebut hilang akibat tersambar petir tahun 1655. Pada masa inilah yang disebut sebagai generasi kedua dari Kastel Osaka.

Klan Tokugawa selama ini meyakini bahwa Kastel Osaka telah dibangun sebagaimana semestinya di generasi pertama.

Ternyata, masih ada struktur dinding kastel yang masih tertimbun di bawah tanah. Diduga, klan Tokugawa mungkin mengubur kastel yang terbakar, dan membangun yang baru dari awal.

Dalam modernisasi periode Meiji, kastel dirancang mengikuti gaya masa Hideyoshi dengan cetak biru yang lebih detail. Awalnya, bagian menara bisa dikunjungi dengan menaiki tangga.

Kemudian karena motivasi modernisasi, dua lift dipasangkan dengan kapasistas satu ton. Yang satu untuk naik, yang lainnya untuk turun untuk mengatur kerumunan pengunjung. Tangganya dibagi dua seperti yang diterapkan pada bangunan modern.

Kastel Osaka mengalami renovasi besar-besaran pada menaranya dari tahun 1995 hingga 1997. Tujuannya adalah agar lift di sisi selatan bisa beroperasi hingga lantai delapan.

Lift eksternal juga dipasang agar pengunjung lebih mudah mengakses ke pintu masuk menara kastel yang dibangun di atas dinding bangun.

Lift eksternal ini didesain dengan gaya modern berupa dinding kaca, dan lebih inklusif bagi pengunjung dengan kursi roda bisa mengunjungi balkon pemandangan.

“Kami memilih desain ini untuk menunjukkan dengan jelas bahwa fasilitas ini dibangun pada periode yang berbeda dengan saat dinding batu digunakan,” kata Yuji Miyamoto, direktur Museum Kastel Osaka seperti yang dikutip dari The Japan News.
close