Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Antara Adam AS dan Manusia Purba


Charles Darwin, nama yang sering kita jumpai dibuku-buku sejarah tentang peradaban manusia, berasumsi bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam. Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dapat bertahan hidup. Sedangkan, makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tidak akan bertahan hidup (mati). Namun, benarkah demikian?

Seperti namanya, Teori Evolusi. Ya, itu adalah sebuah teori. Faktanya telah banyak yang membantah dan menentang teori tersebut. Karena tidak semua yang dikatakan dapat diterima, banyak tumbuhan dan hewan yang terbukti tidak melakukan evolusi, ganggang biru, komodo, biawak atau banyaknya jenis serangga, tak semuanya bisa ia jelaskan. Atau kita, manusia? Mengapa kita tidak berevolusi kembali menjadi sesuatu yang berbeda, manusia bersayap misalnya atau berubah menjadi Aquaman. Terdengar keren jika itu memang benar-benar bisa terjadi, faktanya? Tidak.

Dan kita pun bisa melihat, belum ada fakta nyata yang kita temukan bahwa ada kera yang tiba-tiba berevolusi menjadi manusia. Atau hewan herbivora lain yang lehernya menjadi sangat memanjang karena meraih makanan yang tinggi menjulang.

Teori evolusi menjadikan kita berpikir bahwa peradaban pertama manusia sangatlah terbelakang dan premitif. Namun, jika melihat situs sejarah, bangunan yang masih kokoh berdiri walau sudah termakan ribuan tahun. Mungkin sedikit membuat kita berpikir, bagaimana bisa mereka membuat arsitektur megah dan tak termakan oleh zaman? candi-candi yang tersebar di indonesia, piramida, atau bangungan tua yang masih kokoh berdiri hingga saat ini. Bisa jadi, peradaban mereka sudah sangat maju, namun berlahan hilang dimasa lalu.

Yang kami yakini,
ADAM AS, manusia pertama yang dicipta oleh SANG PENCIPTA. Bukan hasil kebetulan, tapi Maha Karya-NYA yang akan mengemban tugas mulia. Bukan manusia dengan kecerdasan rendah, namun ia yang mengetahui rahasia alam semesta. Diciptakan dalam bentuk yang sempurna dengan tinggi 60 hasta, diajarkan “nama-nama” yang tak diketahui oleh yang lainnya, membuatnya mendapat sujud penghormatan dari makhluk yang tak pernah melakukan dosa. “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya.” Lalu para malaikat itu bersujud semuanya, kecuali Iblis; ia menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir.” (QS. As Sad : 71-74)

Lalu, siapakah sebenarnya Iblis itu ???
close