Kisah Azar, Salah Satu Keluarga Nabi Yang Tak Terselamatkan
Azar adalah salah satu keluarga nabi yang tak terselamatkan.
KompasNusantara - Azar adalah kakek ibrahim atau abraham dari pihak ibu, sejarawan lain berpendapat azar adalah ayah nabi ibrahim. Pendapat terakhir sekiranya yang paling banyak diterima. Azar adalah pembuat patung, pendeta dan peramal sekaligus bangsawan yang sangat dekat hubungannya dengan namrud raja babylonia.
Nabi ibrahim menjelaskan pada ayahnya bahwa sesembahan berupa patung tidak pantas disembah dan menjelaskan bahwa patung tersebut tidak dapat berbicara, bergerak mendengar atau bermanfaat bagi kaumnya malah hal tersebut hanya membawa murka tuhan saja.
Azar kemudian memaki ibrahim dan mengusirnya. Seraya ayahnya menghardik ibrahim, sebagai pemuda yang sopan ia berkata "aku akan berdoa kepada tuhanku agar engkau ayah mendapat pengampunan dan kembali ke jalan yang benar".
Berbagai cara ibrahim lakukan agar mengembalikan keyakinan kaumnya.
Contohnya pernah disuatu hari ibrahim menghancurkan kuil raja namrud ketika penduduk itu tengah merayakan musim semi diluar kota. Alangkah terkejut ketika penduduk kota kembali dan melihat kuilnya hancur dan hanya meninggalkan berhala terbesar mardukh tuhan dari para tuhan.
Sengaja ibrahim tidak menghancurkan berhala terbesar itu untuk membuktikan bahwa tuhan terbesar mereka hanyalah benda mati tak bermanfaat barang sedikitpun. Para peramal mengatakan bahwa ibrahimlah yang senantiasa mengolok olok tuhan kita dan mengatakan bahwa tuhan kita tak berguna.
Setelah ibrahim dipanggil, Ibrahim sebagai pemuda yang cerdas mengatakan mengapa kalian tidak bertanya kepada berhala terbesar mardukh siapa yang menghancurkan kuil ini jika kalian percaya bahwa tuhan kalian dapat berbicara. orang-orang itu hanya terdiam mendengar pernyataan ibrahim.
Ibrahim akhirnya dijatuhi hukuman bakar malah api tersebut menjadi dingin dan tak melahap tubuh ibrahim sedikitpun. Semua orang terkejut atas kuasa tuhan ibrahim kecuali azar ayahnya sendiri.
Sumber : Koleksi pribadi dalam buku "MEREKA MEMILIH JALAN KESESATAN"