Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Jendral Lu Bu, Jenderal Terkuat Pada Dinasti Han Namun Bernasib Tragis


Jika kalian pemain game Dynasty Warrior atau kalian mengikuti kisah sejarah Tiongkok, pasti kalian familiar dengan sosok Lu Bu, Seorang Jenderal yang digambarkan dengan karakter yang kuat dan menungganggi seekor kuda yang besar juga (Chi Tu Ma / Red Hare). Dalam sejarah Lu Bu juga dikenal sebagai Jenderal Perang yang kuat, ia bahkan dijuluki sebagai "Flying General" karena kemampuan fisik dan bela diri termasuk penggunaan senjata yang hebat. Namun begitu, dengan segala kemampuan yang ia miliki, Nasibnya harus berakhir dengan Tragis di tangan para penguasa. Mengapa demikian?

Lu Bu awalnya merupakan seorang prajurit yang mengabdi kepada seorang warlord bernama Ding Yuan, dan memberikannya jabatan yang cukup tinggi karena kemampuannya. Namun karena sifatnya yang haus akan kekuasaan, Lu Bu kemudian membunuh dan mengkhianati tuannya dengan bergabung kepada Dong Zhuo yang saat itu adalah pejabat dengan pengaruh besar di kekaisaran Han.

Saat Dong Zhuo sedang berada dalam tekanan dari pasukan koalisi yang ingin menjatuhkannya, Lu Bu ternyata kembali menjadi orang yang membunuh tuannya setelah diketahui berselisih dalam memperebutkan seorang "Harem". Hal ini membuat Lu Bu menjadi buronan dan kembali mengembara untuk mencari tuan baru.

Ia pun bergabung dengan Cao Cao namun kembali berkhianat dengan merebut Provinsi Yan pada tahun 194, walaupun pada akhirnya pasukan Cao berhasil mengalahkannya 2 tahun kemudian. Kekalahan tersebut membuatnya mengungsi kepada Liu Bei dan kembali berkhianat dengan merebut Provinsi Xu dan kota Xiapi pada tahun 196. Pengkhinatannya kali ini membuat Liu Bei meminta bantuan kepada Cao Cao untuk menghentikan Lu Bu untuk selamanya. Hal ini berujung pada pertarungan di Xiapi yang menjadi bencana untuk Lu Bu setelah banyak dari jenderal dan pengikutnya menyerahkan diri dan menangkap Lu Bu untuk diserahkan. Lu Bu pun akhirnya tewas dieksekusi oleh Cao Cao setelah diyakinkan oleh Liu Bei dan para penasihatnnya.
close