Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Tragis Kapal Induk Jepang Tenggelam Dalam Operasi di Filipina


Para inspector pasti sudah mengetahui salah satu pabrik motor terkenal di Jepang, yaitu Kawasaki. Namun tahukah kalian bahwa pada masa perang dunia 2, Kawasaki juga berkontribusi dalam membuat kapal induk dengan nama IJN Taihou atau "Burung Phoenix Besar"?

IJN Taihou ternyata rancangannya sudah disetujui sejak tahun 1939 dan merupakan hasil improvisasi dari IJN Shoukaku. Meski begitu pembangunannya baru dimulai tahun 1941. Taihou memiliki berat 37.870 ton dengan panjang 260 meter serta mampu berlari hingga 33 knots. Untuk persenjataanya, ia diperlengkapi dengan meriam ringan dan meriam anti udara dengan total 73 meriam serta mampu membawa hingga sekitar 65 pesawat. Taihou juga merupakan kapal induk milik Jepang pertama yang memiliki armor tebal baik di deck maupun di lambungnya.

Pada 15 Juni 1944, IJN Taihou terlibat dalam Operasi A-GO. Operasi ini adalah upaya Jepang untuk mencegah jatuhnya kepulauan Mariana dan Palau ke tangan Amerika. Namun saat sedang ‘asik’ meluncurkan pesawatnya, 1 dari 6 torpedo yang nantinya diketahui berasal dari kapal selam USS Albacore berhasil mengenai lambungnya. Tak disangka satu torpedo saja cukup untuk mengacaukan elevator yang ada dan menyebabkan efek domino. Elevator yang rusak tersebut jatuh dari ketinggian 2 meter dan menyebabkan ledakan beruntun di hangar Taihou. Keadaan diperparah karena pesawat yang diluncurkan sudah kembali. Karena Shoukaku terlihat terbakar hebat, beberapa pesawat justru berusaha mendarat diatas Taihou tanpa tahu bahwa ia juga sedang sekarat.

Karena buruknya kualitas para kru pengendalian kerusakan, sore itu Taihou harus tenggelam ke peristirahatannya. Dari 1751 orang, 632 kru dan 28 officer tewas. Sebuah kisah unik dimana Admiral Ozawa, pemimpin operasi ini, sebenarnya ingin tenggelam bersama Taihou namun batal karena desakan para perwiranya yang mengharapkan dirinya selamat yang akhirnya membuat dirinya berhasil meninggalkan kapal.
close