Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PERTEMPURAN OKINAWA - Serangan Terbesar Sekutu Di Pasifik


Amerika dan Jepang berperang di pulau Okinawa dari tanggal 1 April hingga 22 Juni 1945 dan meninggalkan luka yang mendalam bagi rakyat Jepang khususnya Okinawa. Lebih dari 200.000 orang meninggal dalam pertarungan ini dan menjadikan pertempuran Okinawa sebagai pertempuran paling berdarah di tanah Jepang.

Pertempuran Okinawa adalah pertempuran besar terakhir pada Perang Dunia II, dan salah satu yang paling berdarah. Pada tanggal 1 April 1945, Armada Kelima Angkatan Laut dan lebih dari 180.000 Angkatan Darat AS dan pasukan Korps Marinir AS datang di pulau Pasifik Okinawa untuk serangan terakhir terhadap Jepang. Invasi itu adalah bagian dari Operasi Gunung Es, sebuah rencana kompleks untuk menyerang dan menduduki Kepulauan Ryukyu, termasuk Okinawa.

Pasukan darat Jepang mengarahkan 67.000 tentara reguler dan sekitar 9.000 tentara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang (IJN) di pangkalan angkatan laut Oroku, serta didukung oleh 39.000 orang Okinawa lokal yang direkrut ikut berperang dalam pertempuran ini. Jepang menggunakan taktik kamikaze sejak Pertempuran di Teluk Leyte dan menjadi bagian utama pertahanan. Saat Amerika mendarat pada 1 April dan 25 Mei, tujuh serangan kamikaze besar dicoba dan melibatkan lebih dari 1.500 pesawat.

Para pelaut Amerika berusaha mati-matian untuk menembak jatuh mereka tetapi banyak dari mereka yang gagal dan mengakibatkan 36 kapal tenggelam, 368 kapal rusak, 4.900 orang terbunuh atau tenggelam, 4.800 orang terluka, dan 763 pesawat hilang.
close