GARA-GARA SATU ORANG, DOA 70 RIBU ORANG DITOLAK ALLAH
Doa merupakan kekuatan bagi setiap muslim untuk menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan. Tetapi gara-gara satu orang ini, doa 70 ribu orang ditolak. Kisah ini terjadi pada masa Nabi Musa dan telah tertulis dalam berbagai buku serta tafsir Al-Quran. Kisah ini dapat menjadi satu pelajaran bagi setiap muslim yang telah melakukan dosa besar. Bagaimana kisahnya?
Nabi Musa merupakan salah satu Nabi utusan Allah SWT yang mendapatkan banyak mukjizat dari-Nya. Pada masa Nabi Musa terdapat sebuah kisah yang dapat menjadi pelajaran bagi setiap umat Islam di dunia ini. Kisah ini telah populer dan telah banyak ditulis dalam buku serta tafsir Al-Quran.
Kisah ini bermula dari umat Nabi Musa yang mengalami masa-masa yang sangat sulit untuk bertahan hidup yaitu kekeringan yang berkepanjangan, pohon dan tumbuhan mulai mati, dan ternak juga mulai banyak yang mati sehingga persediaan makan mereka semakin berkurang. Masyarakat Bani Israil ini berkeluh kesah kepada Nabi Musa dan meminta untuk memohon kepada Allah SWT agar diturunkan hujan yang besar untuk mengatasi masalah kemarau panjang.
Kondisi seperti ini berlangsung cukup panjang sehingga masyarakat terus mendesak Nabi Musa untuk memohon diturunkannya hujan ditanah mereka. Akhirnya Nabi Musa mengumpulkan rakyatnya dan sekitar 70 ribu orang telah berkumpul untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Nabi Musa melakukan komunikasi kepada Allah SWT dengan berdoa. Allah SWT memberikan jawaban atas doa yang dipanjatkan Nabi Musa yaitu Allah SWT tidak akan menurunkan hujan meskipun ada 70 ribu orang yang telah berdoa kepada-Nya karena ada satu orang yang berdosa besar secara nyata yaitu melakukan maksiat selama 40 tahun lamanya.
Nabi Musa menyampaikan hasil doanya kepada seluruh masyarakat dan meminta satu orang yang berdosa tersebut keluar dari barisan. Setelah mendengar perintah dari Nabi Musa maka seorang pendosa tersebut berdiri dan keluar dari barisan, tidak hanya itu saja dia juga merasa bersalah dan bertaubat menurut Islam, yaitu tidak akan mengulangi perbuatan dosa yang telah dilakukannya selama ini. Sang pendosa ini keluar dari barisan tetapi tidak ada seorang pun yang melihatnya keluar dari barisan.
Selang beberapa waktu akhirnya Allah SWT menurunkan hujan yang sangat deras sehingga tanah mereka menjadi basah. Nabi Musa merasa heran karena dia tidak melihat satu orang pun yang keluar dari barisannya. Nabi Musa akhirnya bertanya kepada Allah SWT perihal tersebut dan Allah SWT telah menerangkan bahwa orang yang berdosa tersebut telah keluar dari barisan dan telah bertaubat dari dosa besar. Allah SWT telah menutupi dosanya sehingga tidak seorang pun melihat orang ini keluar dari barisan.
Kisah ini dapat menjadi pelajaran bagi setiap muslim bahwa Allah SWT maha pengampun sehingga sebesar apapun dosa yang telah kita lakukan dan kita menyesalinya serta benar-benar bertaubat atas dosa tersebut maka pintu ampunan akan senantisa terbuka untuk dirinya. Inilah tuntunan bertaubat kepada Allah SWT.
Ampunan Allah SWT tak terbatas bagi setiap orang yang bertaubat dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Kisah ini juga dapat memberikan pelajaran bagi setiap muslim agar tidak menjadi seorang yang pengadu dan seorang yang menyebarkan fitnah yang sangat kejam.
Rabbanaghfirlanaa.
BACA JUGA : Nabi Idris Manusia Pertama Yang Mengajarkan Tulis Menulis Menggunakan Pena