Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kemuliaan Wajah Rasulullah dan Ketampanan Nabi Yusuf


Ulama besar Makkah, Sayyid Muhammad bin 'Alawy Bin Abbas Al Maliki mengatakan, sebagaimana dulu masa Nabi Yusuf 'alaihissalam (AS), para perempuan Mesir memotong jari-jarinya karena indahnya wajah Nabi Yusuf AS. "Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada (keelokan rupanya) dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri, seraya berkata: 'Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia, sungguh ini adalah malaikat yang sempurna'. (QS. Yusuf: 31)

Sayyid Muhammad bin 'Alawy Al Maliki menukil salah satu riwayat sahabat, bahwa Allah tidak menampakkan keindahan wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) secara keseluruhan di muka bumi. Hanya 1 keindahan dari 10 bagian yang diperlihatkan. Andai yang 9 bagian itu ditampakkan, maka orang-orang akan mengiris hatinya tanpa terasa karena indahnya wajah Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW dan Nabi Yusuf, keduanya memiliki keistimewaan ketampanan yang masyhur. Namun, Nabi Muhammad memiliki sebuah kelebihan yang tidak dimiliki Nabi Yusuf yaitu Al-Haibah al-Jalaliyah wa Dlou-un Nuroniyah. Haibah yang tidak dimiliki oleh Nabi Yusuf ini membuat ketampanannya menghipnotis para perempuan dan digandrungi banyak orang. Haibah yang tidak dimiliki Nabi Yusuf ini juga menyebabkan kakak-kakaknya mendengki padanya dan berusaha mencelakainya.

Sedangkan Al-Haibah al Jalaliyah yang dimiliki Nabi Muhammad menjadikan kewibawaannya lebih mendominasi daripada ketampanannya. Hingga tak seorangpun perempuan berani menatapnya karena rasa hormat kepadanya. Apalagi tergila-gila seperti yang dilakukan tuan putri Zulaikha kepada Nabi Yusuf.

Rasulullah SAW juga memiliki Dhou-un Nuroniyah, cahaya yang menerangi. Dikisahkan suatu saat istri Nabi menjahit baju, tiba-tiba lampunya mati, karena saking terkejutnya jarum yang digunakan menjahit itu terlempar entah kemana. Ketika Nabi SAW keluar dan bertanya ada apakah gerangan? Seketika itu istri Nabi melihat cahaya dari tubuh Nabi hingga jarum yang terlempar itu bisa terlihat. Subhanallah.

Cukup bagi kita mencintai Rasulullah sepenuh hati dan menghidupkan sunnahnya niscaya kita akan masuk surga bersama Beliau. Sebagaimana sabda beliau: "Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, berarti ia telah mencintaiku. Barangsiapa yang mencintaiku maka ia akan menemaniku di surga".
close